Pemkab Badung Minta Pemuda Lestarikan Bahasa, Aksara, Sastra Bali
MANGUPURA, NusaBali
Pemkab Badung, meminta generasi muda di wilayahnya untuk terus melestarikan bahasa, aksara, dan sastra Bali.Pemkab Badung juga terus berkomitmen untuk melestarikan adat, seni, agama, tradisi, dan budaya termasuk sastra Bali, salah satunya melalui pelaksanaan Bulan Bahasa Bali tahun 2023.
"Kami meminta generasi muda dan masyarakat Badung agar jangan sampai melupakan aksara maupun bahasa Bali," ujar Sekretaris Daerah Kabupaten Badung I Wayan Adi Arnawa dalam keterangannya di Mangupura, Jumat (3/2).
Ia mengatakan kekayaan seni dan budaya tradisional yang dimiliki Bali jangan sampai tergerus oleh zaman yang semakin maju dan harus terus dilestarikan oleh generasi muda.
Menurut dia, pelestarian seni budaya juga merupakan hal yang mendasar yang harus dijaga karena sektor pariwisata di Bali adalah pariwisata berbasis budaya sehingga harus tetap dijaga dan dilestarikan secara berkelanjutan,
"Meskipun sekarang banyak anak bersekolah di sekolah internasional tetapi tidak boleh melupakan budayanya. Modernisasi jangan sampai menggerus akar budaya kita," kata dia.
Sekda Adi Arnawa menjelaskan pelaksanaan Bulan Bahasa Bali di Badung diimplementasikan dengan berbagai lomba, yang melibatkan desa adat dan anak-anak sekolah sebagai upaya pemerintah daerah dalam mengapresiasi usaha-usaha pelestarian budaya. "Kami berkomitmen untuk terus melakukan peningkatan kualitas pelaksanaan sampai peningkatan jumlah hadiah bagi para pemenang lomba," kata dia.
Kepala Dinas Kebudayaan Badung Gde Eka Sudarwitha mengungkapkan pelaksanaan bulan Bahasa Bali ini menggunakan dana APBD Badung tahun 2023 sebesar Rp388 juta.
Kegiatan yang diadakan di antaranya lomba menulis aksara Bali, menulis lontar, membaca lontar, bercerita Bahasa Bali, lomba pidato Bahasa Bali, debat Bahasa Bali, dan panggung apresiasi sastra Bali.
"Aksara bahasa dan sastra Bali sebagai sumber sejarah, sumber ilmu pengetahuan, sumber seni budaya harus tetap dijaga dan dilestarikan oleh anak muda dan masyarakat Badung, salah satunya melalui pelaksanaan kegiatan ini," kata dia. *ant
Ia mengatakan kekayaan seni dan budaya tradisional yang dimiliki Bali jangan sampai tergerus oleh zaman yang semakin maju dan harus terus dilestarikan oleh generasi muda.
Menurut dia, pelestarian seni budaya juga merupakan hal yang mendasar yang harus dijaga karena sektor pariwisata di Bali adalah pariwisata berbasis budaya sehingga harus tetap dijaga dan dilestarikan secara berkelanjutan,
"Meskipun sekarang banyak anak bersekolah di sekolah internasional tetapi tidak boleh melupakan budayanya. Modernisasi jangan sampai menggerus akar budaya kita," kata dia.
Sekda Adi Arnawa menjelaskan pelaksanaan Bulan Bahasa Bali di Badung diimplementasikan dengan berbagai lomba, yang melibatkan desa adat dan anak-anak sekolah sebagai upaya pemerintah daerah dalam mengapresiasi usaha-usaha pelestarian budaya. "Kami berkomitmen untuk terus melakukan peningkatan kualitas pelaksanaan sampai peningkatan jumlah hadiah bagi para pemenang lomba," kata dia.
Kepala Dinas Kebudayaan Badung Gde Eka Sudarwitha mengungkapkan pelaksanaan bulan Bahasa Bali ini menggunakan dana APBD Badung tahun 2023 sebesar Rp388 juta.
Kegiatan yang diadakan di antaranya lomba menulis aksara Bali, menulis lontar, membaca lontar, bercerita Bahasa Bali, lomba pidato Bahasa Bali, debat Bahasa Bali, dan panggung apresiasi sastra Bali.
"Aksara bahasa dan sastra Bali sebagai sumber sejarah, sumber ilmu pengetahuan, sumber seni budaya harus tetap dijaga dan dilestarikan oleh anak muda dan masyarakat Badung, salah satunya melalui pelaksanaan kegiatan ini," kata dia. *ant
Komentar