Mandia Putuskan Mundur dari PDIP
Informasinya akan Diusung Gerindra Nyaleg DPRD Bali
Lima tahun vakum dari politik, Mandia ngaku masih ‘penyembuhan’ setelah berjuang menjadi Anggota DPRD Bali di Pileg 2014 dan tarung Pilkada Klungkung 2018.
SEMARAPURA, NusaBali
Lama vakum dari dunia politik pasca kekalahan tarung di Pilkada Klungkung 2018 sebagai sebagai Calon Wakil Bupati (Cawabup) yang diusung PDIP, politisi senior PDIP I Ketut Mandia mengambil keputusan besar, yakni mundur sebagai kader PDIP. Mandia dikabarkan mundur dari PDIP setelah bergabung dengan Partai Gerindra. Informasinya Mandia akan diusung Gerindra untuk maju sebagai Calon Anggota Legislatif (Caleg) DPRD Bali di Pemilu 2024.
Surat pengunduran diri Mandia sebagai kader PDIP dibawa langsung ke Sekretariat DPC PDIP Klungkung di Jalan Mahodara, Desa Kamasan, Kecamatan Klungkung dan diterima oleh staf di Sekretariat PDIP Klungkung, Senin (6/2) pagi. Mandia terlihat mengenakan pakaian adat berwarna serba putih sebagai ciri khasnya selama ini.
Namun, mantan Anggota DPRD Bali dua periode ini dalam suratnya tidak menjelaskan secara rinci alasannya mundur dari PDIP. "Bersama surat ini saya mengucapkan terimakasih yang sebesar-besarnya atas kepercayaan yang selama ini diberikan. Tidak lupa saya juga memohon maaf atas kesalahan selama menjadi anggota partai (PDIP, Red)," tulis Mandia dalam suratnya.
Dalam Pileg 2014 lalu, Ketut Mandia selaku Caleg incumbent lolos ke DPRD Bali. Namun, Mandia harus meninggalkan kursi DPRD Bali yang sudah dua periode didudukinya, karena maju tarung di Pilkada Klungkung 2018. Politisi PDIP asal Banjar Sente, Desa Pikat, Kecamatan Dawan, Klungkung ini menempati posisi Cawabup Klungkung mendampingi Cabup Tjokorda Bagus Oka.
Akan tetapi pasangan Tjokorda Bagus Oka-Ketut Mandia kalah melawan pasangan incumbent I Nyoman Suwirta-I Made Kasta. Ketut Mandia saat ditemui, Senin kemarin tidak menampik pengunduran dirinya tersebut. Mandia tidak mau menyebutkan alasannya secara rinci memilih mundur dari PDIP. Dia menegaskan selaku politisi murni dan ksatria, dia membawa langsung surat pengunduran diri itu secara baik-baik ke DPC PDIP Klungkung dan mengucapkan terimakasih kepada PDIP.
"Terlebih saya besar dan diketahui masyarakat berkat PDIP,” ujar Ketut Mandia. Mandia mengaku tetap akan menjalin silahturahmi dengan teman-temannya di PDIP. Bila perlu pun dia akan meminta tolong ke teman-teman di PDIP. Diakui, selama lima tahun ini Mandia memilih vakum dari dunia politik karena masih ‘penyembuhan’ setelah berjuang habis-habisan menjadi Anggota DPRD Bali.
Termasuk saat tampil menjadi Calon Wakil Bupati Klungkung berpasangan dengan Tjokorda Bagus Oka pada Pilkada 2018. "Saya juga mengucapkan terimakasih ke Partai Gerindra karena mau menerima dan memberikan tempat bagi saya untuk melanjutkan pengabdian kepada masyarakat," ujar Mandia.
Menanggapi pengunduran diri Mandia, Ketua DPC PDIP Klungkung AA Gde Anom mengatakan mundurnya Mandia dari PDIP merupakan hal biasa dalam kancah politik. Apalagi mundurnya karena merasa tidak betah dan tidak ada peluang di PDIP setelah namanya tidak muncul dalam proses pencalegan dari tingkat ranting sampai ke atas di PDIP.
"Jangankan ditinggal satu orang, 10 orang pun sudah biasa. Apalagi kami di PDIP masih banyak kader-kader potensial,” tegas Agung Anom yang juga Ketua DPRD Klungkung ini.
Mandia dikabarkan mundur dari PDIP setelah bergabung dengan Partai Gerindra. Hal ini juga dibuktikannya dengan menerima Kartu Tanda Anggota (KTA) dari Ketua DPC Partai Gerindra Klungkung, Wayan Baru di Sekretariat DPC Gerindra Klungkung, Sabtu (4/2). Selanjutnya Mandia dikabarkan akan kembali tarung ke DPRD Bali di Pileg 2024 mendatang lewat Gerindra.
Terkait bergabungnya Mandia ke Gerindra, Ketua DPC Gerindra Klungkung I Wayan Baru mengatakan Ketut Mandia secara resmi bergabung ke Gerindra sejak Sabtu lalu, sekaligus pembagian KTA (Kartu Tanda Anggota). Nantinya Mandia akan dicalonkan sebagai Caleg DPRD Provinsi Bali.
Menurut Wayan Baru dalam politik keluar masuk sudah hal yang biasa, baik itu kader yang pindah dan ada yang masuk. Namun, pada intinya sama-sama berjuang untuk membantu masyarakat, memfasilitasi masyarakat. "Kita berharap nanti Mandia bisa mendongkrak suara, mudah-mudahan suaranya bisa lebih besar dari sebelumnya," harap Wayan Baru. *wan
Surat pengunduran diri Mandia sebagai kader PDIP dibawa langsung ke Sekretariat DPC PDIP Klungkung di Jalan Mahodara, Desa Kamasan, Kecamatan Klungkung dan diterima oleh staf di Sekretariat PDIP Klungkung, Senin (6/2) pagi. Mandia terlihat mengenakan pakaian adat berwarna serba putih sebagai ciri khasnya selama ini.
Namun, mantan Anggota DPRD Bali dua periode ini dalam suratnya tidak menjelaskan secara rinci alasannya mundur dari PDIP. "Bersama surat ini saya mengucapkan terimakasih yang sebesar-besarnya atas kepercayaan yang selama ini diberikan. Tidak lupa saya juga memohon maaf atas kesalahan selama menjadi anggota partai (PDIP, Red)," tulis Mandia dalam suratnya.
Dalam Pileg 2014 lalu, Ketut Mandia selaku Caleg incumbent lolos ke DPRD Bali. Namun, Mandia harus meninggalkan kursi DPRD Bali yang sudah dua periode didudukinya, karena maju tarung di Pilkada Klungkung 2018. Politisi PDIP asal Banjar Sente, Desa Pikat, Kecamatan Dawan, Klungkung ini menempati posisi Cawabup Klungkung mendampingi Cabup Tjokorda Bagus Oka.
Akan tetapi pasangan Tjokorda Bagus Oka-Ketut Mandia kalah melawan pasangan incumbent I Nyoman Suwirta-I Made Kasta. Ketut Mandia saat ditemui, Senin kemarin tidak menampik pengunduran dirinya tersebut. Mandia tidak mau menyebutkan alasannya secara rinci memilih mundur dari PDIP. Dia menegaskan selaku politisi murni dan ksatria, dia membawa langsung surat pengunduran diri itu secara baik-baik ke DPC PDIP Klungkung dan mengucapkan terimakasih kepada PDIP.
"Terlebih saya besar dan diketahui masyarakat berkat PDIP,” ujar Ketut Mandia. Mandia mengaku tetap akan menjalin silahturahmi dengan teman-temannya di PDIP. Bila perlu pun dia akan meminta tolong ke teman-teman di PDIP. Diakui, selama lima tahun ini Mandia memilih vakum dari dunia politik karena masih ‘penyembuhan’ setelah berjuang habis-habisan menjadi Anggota DPRD Bali.
Termasuk saat tampil menjadi Calon Wakil Bupati Klungkung berpasangan dengan Tjokorda Bagus Oka pada Pilkada 2018. "Saya juga mengucapkan terimakasih ke Partai Gerindra karena mau menerima dan memberikan tempat bagi saya untuk melanjutkan pengabdian kepada masyarakat," ujar Mandia.
Menanggapi pengunduran diri Mandia, Ketua DPC PDIP Klungkung AA Gde Anom mengatakan mundurnya Mandia dari PDIP merupakan hal biasa dalam kancah politik. Apalagi mundurnya karena merasa tidak betah dan tidak ada peluang di PDIP setelah namanya tidak muncul dalam proses pencalegan dari tingkat ranting sampai ke atas di PDIP.
"Jangankan ditinggal satu orang, 10 orang pun sudah biasa. Apalagi kami di PDIP masih banyak kader-kader potensial,” tegas Agung Anom yang juga Ketua DPRD Klungkung ini.
Mandia dikabarkan mundur dari PDIP setelah bergabung dengan Partai Gerindra. Hal ini juga dibuktikannya dengan menerima Kartu Tanda Anggota (KTA) dari Ketua DPC Partai Gerindra Klungkung, Wayan Baru di Sekretariat DPC Gerindra Klungkung, Sabtu (4/2). Selanjutnya Mandia dikabarkan akan kembali tarung ke DPRD Bali di Pileg 2024 mendatang lewat Gerindra.
Terkait bergabungnya Mandia ke Gerindra, Ketua DPC Gerindra Klungkung I Wayan Baru mengatakan Ketut Mandia secara resmi bergabung ke Gerindra sejak Sabtu lalu, sekaligus pembagian KTA (Kartu Tanda Anggota). Nantinya Mandia akan dicalonkan sebagai Caleg DPRD Provinsi Bali.
Menurut Wayan Baru dalam politik keluar masuk sudah hal yang biasa, baik itu kader yang pindah dan ada yang masuk. Namun, pada intinya sama-sama berjuang untuk membantu masyarakat, memfasilitasi masyarakat. "Kita berharap nanti Mandia bisa mendongkrak suara, mudah-mudahan suaranya bisa lebih besar dari sebelumnya," harap Wayan Baru. *wan
Komentar