Pemuteran Raih Penghargaan di Tingkat ASEAN
Kembangkan Wisata Berbasis Masyarakat Desa Wisata
SINGARAJA, NusaBali Konsisten mengelola dan mengembangkan wisata berbasis masyarakat, Desa Wisata (Dewi) Pemuteran di Kecamatan Gerokgak, Buleleng, mendapatkan penghargaan tingkat ASEAN.
Penghargaan itu diberikan ASEAN Tourism Standard kategori Community-Based Tourism (CBT), diserahkan langsung oleh Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif/Kepala Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif RI Sandiaga Salahuddin Uno di Marriott Hotel Yogyakarta, Minggu (5/2).
Kepala Dinas Pariwisata Kabupaten Buleleng I Gede Doddy Sukma Oktiva Askara, Senin (6/2), mengatakan Desa Wisata Pemuteran merupakan desa wisata satu-satunya di Bali yang mendapatkan penghargaan bergengsi itu. Sedangkan di Indonesia total ada 4 desa wisata lainnya yang meraih penghargaan serupa. Yakni Desa Wisata Wae Rebo (NTT), Desa Wisata Pentingsari (Yogyakarta), Desa Wisata Silokek (Sumbar), dan Desa Wisata Tamansari (Jawa Timur).
Dody menjelaskan pariwisata berbasis masyarakat dilakoni oleh kelompok masyarakat yang mengelola pariwisata tidak hanya untuk keuntungan semata, namun berfokus pada keberlangsungan lingkungan, sosial, maupun budaya. CBT ini juga dianggap sebagai sebuah skema kegiatan masyarakat lokal melalui komunitas yang memiliki peran di bidang kepariwisataan, mulai dari perencanaan dan penganggaran Daerah Tujuan Wisata (DTW), sampai membuat perencanaan yang akan dilakukan lima tahun ke depan.
“Hal ini membuat masyarakat tidak hanya menjadi penonton tapi juga sebagai pelaku pariwisata sekaligus pemilik usaha,” tegasnya.
Menurut Dody, Desa Wisata Pemuteran memang pantas mendapatkan penghargaan tersebut karena memiliki destinasi wisata dengan konsep ekowisata laut dan bukit. Selain juga mempunyai atraksi budaya yang menjadi daya tarik tersendiri. “Program yang diusung ini menjadi manfaat untuk kemajuan bersama, tentu Pemuteran ini tidak hanya menjadi rujukan kita saja di Buleleng tapi bisa juga kabupaten lain di Bali,” ungkap pejabat asal Desa Sepang, Kecamatan Busungbiu ini.
Sementara itu, Ketut Sutrawan selaku Ketua Kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis) Segara Giri, Desa Pemuteran, Kecamatan Gerokgak mengaku sangat senang atas Raihan Penghargaan. Menurutnya penghargaan kelas ASEAN ini merupakan hasil kerja keras dukungan dan komitmen kelompok masyarakat dalam pengembangan pariwisata berkelanjutan.
Dia menerangkan penghargaan yang dikantongi Desa Pemuteran saat ini tidak diraih secara instan. Melainkan berbagai upaya kolaborasi antara pemerintah, pengusaha dan masyarakat Desa Pemuteran sudah dilakukan untuk pengembangan pariwisata. Mulai konservasi terumbu karang, pembersihan lingkungan dilakukan setiap jumat dan penanganan sampah menggandeng seluruh masyarakat desa dinas dan adat. Hal terbaru yang dilakukan adalah membuat destinasi wisata baru, untuk menarik lebih banyak wisatawan datang ke Pemuteran.
Pria yang akrab disapa Wawan Ode ini menjelaskan raihan ini secara tidak langsung menjadi nilai positif bagi perkembangan wisata di Desa Pemuteran. Sebab secara otomatis sudah dikenal di ASEAN, sekaligus menjadi ajang promosi di tingkat internasional.
Ke depannya dia pun berharap dapat mengembangkan Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) dan Destinasi Wisata yang berkelanjutan, sehingga dapat menggerakkan roda perekonomian masyarakat di Kawasan Desa Pemuteran menjadi lebih baik lagi. “Mudah-mudahan dengan dukungan dari Pemkab Buleleng kedepan dapat mengembangkan Desa Pemuteran di semua sektor lain untuk mendukung pariwisata yang berkelanjutan,” papar dia. *k23
1
Komentar