Sumber Daya Laut Besar, Jokowi Jengkel RI Cuma Ekspor Mentah-mentah
JAKARTA, NusaBali
Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengatakan sumber daya alam laut di Indonesia sangat besar.
Hanya saja menurut Jokowi sumber daya alam laut di Indonesia belum bisa banyak diberikan nilai tambah. Potensi nilai tambah sumber daya alam dari laut Indonesia, menurut Jokowi belum banyak diapa-apakan.
"Namanya sumber daya alam laut kita itu akan berikan nilai tambah besar kalau kita hilirkan. Ingat 2/3 Indonesia adalah air, laut, samudera. Luas lautan kita 3,25 juta km, besar sekali. Cuma potensinya ini belum diapa-apakan," kata Jokowi dalam pembukaan Pertemuan Tahunan Industri Jasa Keuangan 2023 yang disiarkan virtual, seperti dilansir detikcom, Senin (6/1).
Jokowi menilai selama ini Indonesia hanya mengekspor sumber daya alam mentah saja. Rumput laut misalnya, Indonesia hanya lah mengekspor mentahnya saja. Sementara yang mendapatkan lebih banyak keuntungan adalah negara importir rumput laut dari Indonesia yang mengolah rumput laut menjadi produk baru.
Di China misalnya, rumput laut yang diimpor diolah lagi menjadi karaginan. Produk pembuat agar-agar itu menurut Jokowi nilai tambahnya besar.
Jadi meskipun impor banyak, China tetap lah mendapatkan keuntungan yang besar. Apalagi banyak sekali karaginan kembali diekspor China ke luar negeri.
"Tiongkok itu importir rumput laut tapi eksportir nomor 1 karaginan. Ini harusnya kita tiru, kita harusnya bisa eksportir nomor 1 bahan mentah dan juga karaginan. Nilai tambah di sini akan melompat juga," kata Jokowi.
Bukan cuma rumput laut, ikan seperti tuna, cakalang, dan tongkol juga diekspor mentah-mentah dari Indonesia. Padahal, komoditas itu bisa diolah menjadi produk baru, misalnya tepung ikan.
Bahkan Jokowi sempat mengatakan sangat lucu saat Indonesia mengekspor banyak ikan mentah namun juga menjadi importir tepung ikan. Padahal tepung ikan dibuat dengan ikan-ikan yang di Indonesia.
"Seperti tuna, cakalang, tongkol, kita ini eksportir nomor 1, itu segar. Tapi kita juga sekaligus importir nomor 1 tepung ikan. Lucu Sudah. Kita dorong keluar, lalu kita impor lagi dalam bentuk tepung ikan," singgung Jokowi.
Jokowi pun sampai terheran-heran apakah sangat sulit melakukan industrialisasi pada produk sumber daya laut di Indonesia.
"Apa nggak bisa sih kita hilirisasi ini, industrialisasikan ikan kita jadi tepung ikan? Apa sulit banget sih? Ndak seharusnya. Kalau nggak mampu ya gandeng partner, jangan ragu-ragu untuk masuk ke sana," kata Jokowi.
“Rumput laut, tuna, cakalang, tongkol, udang, ini nilai tambahnya sangat berkali-kali, 27 kali nilai tambahnya. Menjadi daging rajungan, 3,2 kali (nilai tambah). Kalau semua dihilirkan di dalam negeri, melompat negara kita. Produk domestik bruto (PDB) kita bakal melompat, Gross domestic product (GDP) kita akan melompat," imbuh Jokowi. *
Komentar