Cuaca Ekstrem, Bangli Dikepung Pohon Tumbang dan Longsor
BANGLI, NusaBali
Beberapa warga di Bangli melaporkan kejadian pohon tumbang dan tanah longsor, Senin (6/2).
Bencana pohon tumbang dan longsor tersebar di empat kecamatan. Kondisi ini dampak dari cuaca ekstrem melanda Bangli sejak beberapa hari terakhir.
Tidak sampai menimbulkan korban jiwa. Hanya kerugian materil yang cukup besar. Kepala Pelaksana BPBD Bangli I Wayan Wardana mengatakan dampak cuaca ekstrem tersebut telah menyebabkan lima titik bencana. Di Kecamatan Susut, meliputi pohon tumbang di Pura Puseh Penyungsungan, Banjar Buungan, Desa Tiga, pohon perindang tumbang di jalur Jalan Bangli - Kayuambua, Desa Tiga. "Penanggulangan pohon tumbang oleh anggota BPBD di jalur Bangli - Kayuambua sudah selesai," ungkapnya.
Untuk penanganan di Pura Puseh Penyungsungan akan dilakukan setelah 13 Pebruari 2023. Selain itu, bangunan Bale Pesandekan di Pura Dadia Gelgel, Banjar Dinas Serai, Desa Penglumbaran, Kecamatan Susut, juga roboh akibat dihempas angin kencang. Bangunan tersebut belum lama ini usai dibangun.
Berikutnya, pohon tumbang terjadi di Kecamatan Bangli, tepatnya Banjar Pekuwon, Kelurahan Cempaga. Pohon jenis wani ini tumbang dan menimpa kandang ayam milik I Wayan Suastika. Ratusan ekor ayam mati pasca kejadian tersebut. Berlanjut di Kecamatan Tembuku, pohon tumbang terjadi di jalur penghubung Desa Undisan - Yangapi, Kecamatan Tembuku, Bangli. Sebuah pohon jenis albesia tumbang melintang ke jalan provinsi penghubung Bangli - Karangasem. Pohon berukuran cukup besar ini, menimpa sebuah warung dan satu unit mobil bak terbuka (pick up) milik Made Jati, warga Banjar Undisan Kelod, Desa Undisan, Tembuku. "Selain kerusakan warung dan mobil, pohon tumbang memicu kemacetan arus lalulintas," kata Wayan Wardana.
Mantan Camat Bangli ini menyebutkan, upaya evakuasi pohon dilakukan petugas Dinas PU Provinsi Bali bersama jajaran TNI/Polri, dan masyarakat setempat. Hingga Senin siang kemarin, evakuasi pohon telah berhasil dilakukan sebagian sehingga kondisi arus lalin sudah bisa kembali normal.
Di Kecamatan Kintamani, terjadi tebing dan bebatuan longsor menerjang pemukiman tepatnya di Desa Songan, Senin (6/1) sekitar pukul 08.30. Tidak ada korban jiwa. Saat kejadian, penghuni semua tak di rumah. Pemilik rumah tersebut Putu Ambarawan. "Namun bencana ini menggangu akses jalan menuju Pura Segara," ujarnya, sembari menyebutkan kerugian material mencapai miliaran rupiah.
Wardana mengimbau masyarakat untuk tetap waspada potensi hujan sedang hingga lebat yang dapat disertai kilat/petir dan angin kencang. *Isa
Komentar