Harga Beras Naik Nyaris Tiap Hari
AMLAPURA, NusaBali
Kenaikan harga beras nyaris ternyata tiap hari. Antara lain, di Karangasem, harga beras naik kisaran Rp 1.000 - Rp 2.000 per 10 kilogram.
Para pedagang kebingungan dengan kenaikan ini. Namun mereka tidak ada yang berani stok barang. "Kenaikan harga beras itu sejak 1 Desember 2022," jelas pedagang beras eceran, Ni Wayan Arini, ditemui di Pasar Pagi Subagan, Jalan Gunung Agung, Amlapura, Senin (6/1). Dia mengaku tidak lagi menjual beras dalam kemasan. "Saya menjual beras kiloan. Tanpa kemasan. Beras datang langsung dari usaha penggilingan beras, harganya Rp 11.000 per kilogram. Sebab, sukit menjual beras dalam kemasan karena harganya terus naik," katanya.
Pedagang beras eceran lainnya, Jro Mangku Istri Rupadi dari Banjar Kaler, Desa Antiga, Kecamatan Manggis, juga senada. Kata dia, harga beras naik nyaris terjadi setiap hari. Dia memaparkan, per 1 Januari 2023, beras merk Osing Rp 120.000 per 10 kilogram, selanjutnya per 28 Januari Rp 125.000. "Saat ini beras Osing per 10 kilogram Rp 130.000," jelas Jro Mangku Istri Rupadi.
Itulah sebabnya Jro Mangku Istri Rupadi, enggan melakukan stok beras. "Saya sendiri bingung menjual, karena kenaikan harganya beruntun," tambahnya.
Kadis Koperasi Usaha Kecil Menengah Perindustrian dan Perdagangan Karangasem I Gede Loka Santika mengakui, kenaikan harga beras sejak sebulan terakhir terus melonjak. "Kami telah bersurat ke Bulog untuk mengadakan operasi pasar di Karangasem," harapnya.
Tujuan operasi pasar agar harga beras cepat stabil. "Seberapa banyak nanti Karangasem dapat jatah beras di saat operasi pasar, nanti Bulog yang mengatur," jelas I Gede Loka Santika.
Tahun lalu, kata I Gede Loka Santika, juga terjadi kondisi yang sama, sehingga meminta kepada Bulog menggelar operasi pasar. Nantinya, operasi pasar agar digelar di desa-desa yang jauh dari pasar. "Pihak yang berhak membeli beras di operasi pasar adalah konsumen, bukan pedagang," tambahnya. *k16
1
Komentar