Panyengker Sekolah Ambruk Timpa Rumah Warga
Bangunan panyengker SMP Satu Atap Desa Subaya, Kintamani, sedang dalam proses pengerjaan, ambrol akibat diguyur hujan disertai angin kencang.
Senderan Penghubung Dua Kecamatan Kembali Ambrol
BANGLI, NusaBali
Dampak dari hujan lebat dan angin kencang membuat panyengker ruang guru SMP Satu Atap Desa Subaya, Kecamatan Kintamani, Bangli, tiba-tiba ambrol, Sabtu (19/20) sekitar pukul 06.00 Wita. Akibatnya, rumah semi permanen milik I Wayan Sudi, 35, yang berada di samping bangunan tersebut mengalami kerusakan cukup parah.
Perbekel Desa Subaya I Made Diantara saat dikonfirmasi, membenarkan adanya peristiwa tersebut. Menurut dia, Sabtu kemarin Desa Subaya diguyur hujan deras disertai angin kencang. Sementara tembok panyengker ruang guru SMP Satu Atap, sedang dalam proses pembangunan. “Karena pasangan masih mentah, kemudian diterjang hujan menyebabkan tembok berbahan bata merah dengan ketinggian 2 meter, ambrol,” ujarnya.
Puing-puing bangunan tersebut menimpa rumah warga yang tepat ada di bawahnya, tepatnya berada di sebelah selatan SMP Satu Atap. Untuk diketahui, kondisi lahan di lokasi kejadian sedikit berbukit. Sehingga rumah warga berada lebih di bawah gedung sekolah tersebut.
“Tidak ada korban jiwa dalam musibah itu. Pasalnya pasangan suami istri dengan empat anak ini, saat kejadian, kamar dalam keadaan kosong,” imbuhnya.
Sementara untuk kerugian ditafsir mencapai Rp 5 juta.
Setelah kejadian itu, bangunan tembok panyengker yang ambruk langsung diperbaiki oleh pihak yang mengerjakan proyek. Termasuk juga rumah korban. “Rumah korban sudah diperbaiki oleh tukang yang mengerjakan proyek,” tuturnya.
Sementara di hari yang sama, dinding penahan tanah alias senderan penghubung Dusun Selati, Desa Bunutin, Kecamatan Bangli–Dusun Tanggahan Talangjiwa, Desa Demulih, Kecamatan Susut, kembali ambrol, Sabtu (19/12) sekitar pukul 08.00 Wita.
Pantauan di lokasi, Minggu (20/12) pagi, senderan yang ambrol berada di jalan tanjakan sebelum Tanggahan Talangjiwa. Panjangnya sekitar 5 meter dan tinggi sekitar 2 meter. Bahkan materialnya pun masih menutupi saluran air. Sementar bahu jalan yang sebelumnya dilapisi semen juga tergerus. Di lokasi proyek yang masih dalam masa pemeliharaan ini, tampak sejumlah tukang tengah melakukan perbaikan.
Petugas Pengawas Proyek Selati-Tanggahan Talangjiwa Dinas PU Bangli Nengah Adi Widina, mengatakan, ambrolnya senderan tersebut akibat melubernya air yang datang dari atas atau dari seberang jalan di sisi barat senderan. Pasalnya, kondisi gorong-gorong tersumbat sampah. Sehingga mengakibatkan air meluncur ke timur, tepat mengguyur senderan.
”Perbaikan sudah dilakukan, kini sejumlah tukang sedang bekerja. Sebab proyek ini masih menjadi tanggung jawab rekanan, karena masih dalam masa pemeliharaan hingga akhir Februari 2016,” katanya.
Sementara, untuk bahu jalan yang tergerus air bakal dilakukan pengurukan kemudian baru dilakukan pemadatan, kemudian dibeton. “Untuk kegiatan tersebut, menghabiskan sekitar Rp 800 juta, mudah-mudahan nanti tidak ada halangan sehingga berjalan dengan lancar,” imbuh Adi Widina.
Sebelumnya, senderan tersebut juga sempat longsor di lokasi berbeda. Panjangnya mencapai 10 meter dengan tinggi sekitar 4 meter. Mengenai penyebabnya, pelaksana proyek menyebut karena tekanan air saat hujan sangat besar dan kerusakannya sudah diperbaiki. 7 w
Komentar