Kini Gaji Perangkat Desa Cair Tepat Waktu
DPRD Bali Apresiasi Terobosan Pj Bupati Buleleng
SINGARAJA,NusaBali
Gaji perangkat desa di Buleleng yang selama ini cair pada awal maret, kini terealisasi lebih cepat di januari.
Perangkat desa pun apresiasi dengan Penjabat Bupati Buleleng I Ketut Lihadnyana. Hal itu diungkapkan Wakil Ketua DPRD Bali Nyoman Sugawa Korry usai menggelar reses (penyerapan aspirasi) terakhir di Dapil (daerah pemilihan) Buleleng, Selasa (8/2).
Sugawa Korry mengatakan kebijakan Pj Bupati Buleleng sangat melegakan hati perangkat desa. Mereka tidak lagi pinjam di Bumdes atau LPD.
"Semenjak ada terobosan pj bupati dalam pemberian hak-hak perangkat desa yang tepat waktu ini diapresiasi di Buleleng. Kalau sebelumnya setiap awal tahun perangkat desa baru menerima gaji dan hak lainnya Maret atau April, sehingga harus pinjam di Bumdes atau di LPD sembari menunggu gaji perangkat desa cair. Kalau sekarang awal Januari sudah klop, kebijakan ini sangat melegakan hati mereka. Ini kami dengar langsung dari perangkat desa saat reses di Buleleng," ujar politisi Golkar asal Desa Banyuatis, Kecamatan Banjar, Buleleng ini.
Selain masalah gaji perangkat desa, kata Sugawa Korry, juga terkait dengan adanya apresiasi masyarakat terhadap pendapatan daerah yang meningkat signifikan, dari Rp 365 miliar menjadi Rp 400 miliar. "Kita dukung Pj Bupati terus kembangkan inovasi dan kreativitasnya meningkatkan pendapatan daerah," tegas Ketua DPD I Golkar Bali ini.
Selain masalah gaji perangkat desa dan pendapatan daerah, Sugawa Korry mendorong Pj Bupati Buleleng Lihadnyana mendorong pengembalian roh pasar tradisional di Buleleng untuk Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM).
Hal ini diungkapkan Sugawa, setelah sempat mengunjungi Pasar Banyuasri, di Kecamatan/Kabupaten Buleleng. Pasar yang dibangun dengan anggaran Rp 186 miliar itu sangat jauh dari kesan pasar tradisional, karena sepi dan tidak menarik. "Kita dorong Pj Bupati Buleleng menghidupkan kembali sebagai pasar tradisional yang menarik dan untuk ekonomi kerakyatan. UMKM yang harus dihidupkan kembali supaya benar-benar dirasakan masyarakat kecil. Toko-toko agar dihidupkan untuk UMKM," tegas jebolan doktor manajemen Universitas Brawijaya, Malang, Jawa Timur ini.*Nat
1
Komentar