DPR Sahkan Sunarsa dkk Jadi Anggota KPI Pusat
JAKARTA, NusaBali
I Made Sunarsa disahkan sebagai Anggota Komisi Penyiaran Indonesia (KPI) Pusat periode 2022-2025 dalam Rapat Paripurna DPR RI ke-15 Masa Persidangan III Tahun Sidang 2023 di Gedung Nusantara II, Kompleks Parlemen Senayan Jakarta, Selasa (7/2).
Sidang Paripurna dipimpin oleh Wakil Ketua DPR RI Sufmi Dasco Ahmad (Fraksi Partai Gerindra) didampingi Lodewijk F Paulus (Fraksi Golkar).
"Apakah laporan dari Komisi I DPR RI atas uji kelayakan dan kepatutan calon anggota KPI Pusat Periode 2022-2025 tersebut dapat disetujui?," kata Dasco kepada anggota yang hadir. Semua anggota yang hadir dalam Rapat Paripurna menyetujui. Dasco berharap, para anggota KPI Pusat terpilih dapat menjalankan tugas dengan baik.
"Selamat kepada para calon terpilih. Semoga dapat menjalankan tugas dengan tanggung jawab dan amanah," ucap Dasco. Sebelum ditetapkan, Komisi I DPR RI melalui Wakil Ketuanya Abdul Kharis Almasyhari melaporkan tentang proses uji kelayakan dan kepatutan anggota KPI Pusat. Menurut Abdul Kharis, uji kelayakan dan kepatutan berlangsung 18-19 Januari 2023. Ada 27 calon anggota KPI Pusat yang mengikuti uji kelayakan dan kepatutan tersebut. Proses uji kelayakan dan kepatutan pun, berjalan lancar dan sesuai jadwal serta terbuka.
Selanjutnya pada 24 Januari 2023, Komisi I DPR RI rapat internal tertutup. Di sana, mereka memutuskan sembilan orang calon anggota KPI Pusat Periode 2022-2025. "Keputusan kami ambil secara musyawarah mufakat," tegas Abdul Kharis. Hasilnya terpilih Aliyah, Amin Shabana, Evri Rizqi Monarsih, I Made Sunarsa, Mimah Susanti, Mohammad Reza, Muhammad Hasrul Hasan, Tulus Santoso dan Ubaidillah.
Mereka juga memilih enam orang sebagai cadangan. Yakni Mulyo Hadi Purnomo, Tantri Relatami, Cecep Suryadi, Ida Fitri Halili, Gustav Aulia dan Bondan Kartiko. Sementara I Made Sunarsa usai disahkan sebagai anggota KPI Pusat Periode 2022-2025 dalam Rapat Paripurna DPR RI menyatakan, bersyukur sudah melewati tahapan tersebut. Oleh karenanya, dia akan menjalankan amanah itu dengan baik.
"Mudah-mudahan sampai proses pelantikan nanti dan saat menjalankan tugas kelak dapat berjalan dengan baik. Lalu kami bisa memberikan nuansa baru di KPI agar lebih baik lagi," ucap Made Sunarsa. Setelah disahkan, anak kedua dari empat bersaudara ini memutuskan pulang dulu ke Bali menanti kabar selanjutnya dari pemerintah.
"Saat ini belum menjalankan tugas. Masih menunggu SK dari pemerintah," kata pria dari Desa Tambakan, Kecamatan Kubutambahan, Buleleng ini. Disinggung bila kelak sudah menjalankan tugas, apakah akan mengincar posisi Ketua KPI Pusat Periode 2022-2025 lantaran pernah menjadi Ketua KPID Provinsi Bali Masa Bakti 2017-2021.
Sunarsa menyatakan, jika sudah menjadi komisioner KPI Pusat harus siap berada di posisi mana saja. Selain itu, harus tahu pula konsekuensinya. "Kalau saya tidak kepikiran sejauh itu (menjadi ketua), tapi jadi apa saja saya siap," tegas pria kelahiran Singaraja, 12 Juli 1976 ini. Menurut Sunarsa, yang dibutuhkan KPI adalah team work agar semua permasalahan di KPI bisa diminimalkan dan ada sebuah keputusan baru sehingga partisipasi publik meningkat. Lembaga menjadi kuat baik dari KPID sampai KPI Pusat. Regulasi-regulasi yang selama ini mesti direvisi harus segera diselesaikan.
"Jadi, perlu team work yang bagus. Apakah nanti struktur ketua atau wakil, itu nomor sekian. Terpenting adalah team work dan punya tanggung jawab bersama untuk menyelesaikan masalah yang ada serta melanjutkan program yang sudah bagus," papar anak dari pasangan I Nengah Rata dan Ni Wayan Nadi ini. *k22
Komentar