RSUD Klungkung Gelar Simulasi Kebakaran
SEMARAPURA, NusaBali
Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Klungkung menggelar simulasi bencana kebakaran, Rabu (8/2) pagi.
Simulasi ini untuk kesigapan pelayanan dan penanganan RSUD ketika terjadi bencana. Para petugas RSUD Klungkung sigap melakukan upaya pasca musibah kebakaran di antaranya mengevakuasi pasien ke tempat aman yakni di halaman RSUD Klungkung. Petugas juga berupaya memadamkan api dengan alat pemadam api ringan (APAR).
Dirut RSUD Klungkung dr I Nengah Winata mengatakan, simulasi ini dimulai dengan terjadinya letupan kebakaran di ruang VIP. Selanjutnya perawat melapor ke UGD dan Satpam gerak cepat melihat keadaan di lapangan. Satpam juga melaporkan keadaan keselamatan pasien dan melapor ke UGD. Dari UGD melapor ke Wadir dan meminta Dirut mengambil keputusan bahwa terjadi disaster (bencana) di rumah sakit. “Meskipun belum pernah terjadi kebakaran di RSUD Klungkung, kami tetap melakukan langkah antisipasi,” kata dr Winata.
Sarana dan prasarana dan SDM sudah siap ketika terjadi kebencanaan. APAR di RSUD Klungkung mencapai 250 buah. “Kami sudah perhitungkan setiap unit kamar tersedia APAR dan sudah melakukan pemeliharaan rutin yakni diisi ulang 2 tahun sekali,” ungkap dr Winata. Simulasi kebakaran juga pernah dilaksanakan pada tahun 2019. *wan
Dirut RSUD Klungkung dr I Nengah Winata mengatakan, simulasi ini dimulai dengan terjadinya letupan kebakaran di ruang VIP. Selanjutnya perawat melapor ke UGD dan Satpam gerak cepat melihat keadaan di lapangan. Satpam juga melaporkan keadaan keselamatan pasien dan melapor ke UGD. Dari UGD melapor ke Wadir dan meminta Dirut mengambil keputusan bahwa terjadi disaster (bencana) di rumah sakit. “Meskipun belum pernah terjadi kebakaran di RSUD Klungkung, kami tetap melakukan langkah antisipasi,” kata dr Winata.
Sarana dan prasarana dan SDM sudah siap ketika terjadi kebencanaan. APAR di RSUD Klungkung mencapai 250 buah. “Kami sudah perhitungkan setiap unit kamar tersedia APAR dan sudah melakukan pemeliharaan rutin yakni diisi ulang 2 tahun sekali,” ungkap dr Winata. Simulasi kebakaran juga pernah dilaksanakan pada tahun 2019. *wan
1
Komentar