Pedanda Geria Carik Muput Pujawali di Pura Silayukti
AMLAPURA, NusaBali
Ida Pedanda Istri Raka dari Geria Carik, Banjar Kelodan, Desa/Kecamatan Manggis, Karangasem, muput (memimpin) Pujawali di Pura Dang Kahyangan Silayukti, Banjar Segara, Desa Padangbai, Kecamatan Manggis, Karangasem, Buda Kliwon Pahang, Rabu (8/2).
Pamedek yang melaksanakan pamuspaan masih lengang. Pujawali setiap enam bulan (210 hari) sekali.Sebagaimana diketahui, Pura Dang Kahyangan Silayukti merupakan stana Ida Bhatara Mpu Kuturan. Serangkaian Pujawali itu dipentaskan Tari Rejang Dewa, Tari Baris Gede, Tari Topeng Sidha Karya, dan Wayang Kulit. Persembahan Tari Wali dan Babali ini menambah khusyuk prosesi upacara.
Sebelum puncak Pujawali, segenap pamangku di bawah koordinasi Jro Mangku Antara melakukan upacara pembersihan di tiga mandala Pura Dang Kahyangan Silayukti. Lanjut, menggelar Pacaruan.
Pamedek yang melaksanakan pamuspaan di jeroan pura berlangsung tertib. Pecalang tampak mangatur keluar - masuk pamedek sehingga tampak tertib. “Ida Bhatara nyejer tiga hari, masineb pada Saniscara Pon Pahang, Sabtu (11/2),” jelas Jro Mangku Antara.
Jro Mangku Antara, pamangku di Pura Dang Kahyangan Silayukti, mengatakan pujawali itu mengenang perjalanan spiritual Ida Bhatara Mpu Kuturan, kedatangan dari Jawa dan setiba di Bali. Kedatangan Mpu Kuturan dengan berlayar menggunakan perahu terbuat dari daun kapu-kapu, dengan bidak daun bende, tiba di Pantai Padangbai tahun Saka 923 tahun 1.001 Masehi. Tujuan kedatangannya untuk memenuhi undangan Raja Sri Guna Prya Dharma Patni Udayana Warmadewa, selanjutnya mendirikan Pura Dang Kahyangan Silayukti, sebagai tempat semedi. *k16
Komentar