Enam Lomba Semarakkan Lomba Bulan Bahasa Bali
SINGARAJA, NusaBali
Puluhan siswa dan juga yowana (pemuda) di Kabupaten Buleleng mengikuti sejumlah jenis lomba pada peringatan Bulan Bahasa Bali, Kamis (9/2).
Lomba di Puri Seni Sasana Budaya Kantor Dinas Kebudayaan Buleleng ini dilakukan untuk penggalian dan pelestarian bahasa dan sastra Bali.
Dinas Kebudayaan Kabupaten Buleleng menggelar Lomba Pidato Bahasa Bali, Menulis Aksara Bali untuk anak Sekolah dasar (SD), Membaca Aksara bali, Mesatua Bali, Debat Bahasa Bali, dan Menulis Aksara Bali untuk anak Sekolah Menengah Pertama (SMP). Total ada 72 peserta dari perwakilan sembilan kecamatan di Buleleng.
Kepala Dinas Kebudayaan Buleleng I Nyoman Wisandika mengatakan peringatan Bulan Bahasa Bali tahun ini dilakukan di seluruh Bali sebagai upaya penggalian potensi dan pelestarian bahasa, sastra dan aksara Bali. Seluruh peserta terbaik dalam masing-masing jenis lomba akan mewakili Buleleng berlomba di tingkat Provinsi.
“Bulan Bahasa Bali ini dilaksanakan sebulan penuh di seluruh Bali. Ke depannya memang diharapkan jenis lomba bisa berkembang mencakup sastra modern seperti puisi dan drama,” kata Wisandika.
Bulan Bahasa Bali di Buleleng dibuka langsung Sekretaris Daerah (Sekda) Buleleng Gede Suyasa. Upaya pelestarian yang dilakukan Provinsi Bali menurutnya sangat tepat di tengah popularitas Bali sebagai destinasi wisata mancanegara. Bahasa, sastra dan aksara yang merupakan kearifan lokal merupakan salah satu keunikan Bali. Sehingga wajib untuk dijaga dan dilestarikan.
Melihat antusiasme dan jumlah peserta yang sangat banyak, Suyasa pun menilai proses pelestarian sudah terjadi di kalangan generasi muda. Ilmu yang mereka dapatkan di pendidikan formal dipahami. “Untuk menjaga kesinambungan pelestarian memang harus dibuatkan media seperti ini difasilitasi oleh pemerintah sehingga semakin kuat sinergitas kolaborasinya,” papar Sekda yang juga pernah menjabat sebagai Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata ini.
Di tempat yang sama seorang peserta lomba debat bahasa Bali perwakilan Kecamatan Banjar Ida Bagus Semarak Jana Putra berharap kegiatan ini bisa diteruskan. Sebagai siswa dan pemuda Bali dalam lomba debat Bahasa Bali mengakui masih mengalami kesulitan dalam penggunaan bahasa.
“Di lomba ini yang digunakan Bahasa Bali Alus. Sedangkan kebiasaan di masyarakat, biasa memakai Basa Bali Andap, sehingga masih harus banyak belajar,” ungkap Jana Putra. *k23
Komentar