Angin Kencang Picu Kerugian Rp 2,8 Miliar
BANGLI, NusaBali
Badan Penanggulangan Bencana Daerah dan Pemadam Kebakaran (BPBD dan Damkar) Bangli mencatat bencana alam beberapa hari terakhir menimbulkan kerugian material Rp 2,8 miliar lebih.
Pascabencana, para korban mengajukan proposal guna mendapatkan bantuan. Kepala BPBD dan Damkar Bangli I Wayan Wardana mengatakan hujan disertai angin kencang, Minggu (5/2) lalu, mengakibatkan bencana di Bangli. Sebaran bencana di seluruh kecamatan. "Tidak sampai ada korban jiwa akibat bencana itu. Tapi, bencana yang terjadi mengakibatkan kerusakan pada fasilitas umum maupun pribadi," jelasnya Kamis (9/2).
Kata Wardana, kerugian material yang ditimbulkan bencana tersebut sejak 5 - 6 Februari 2023, mencapai Rp 2,8 miliar lebih. Mantan Camat Bangli ini menyebutkan kerusakan terparah yakni di Pura Puseh Penyungsungan, Desa Adat Buungan, Desa Tiga, Kecamatan Susut. Pohon berusia ratusan tahun menimpa bangunan di pura tersebut. Kerugian materiel yang ditimbulkan mencapai Rp 2,5 miliar.
Sementara itu, pascabencana tersebut para korban telah melaporkan dampak kerusakan. Laporan sekaligus berbentuk proposal permohonan bantuan dana perbaikan kepada BPBD Bangli. Proposal tersebut selanjutnya akan diajukan kepada BPBD Provinsi Bali untuk diusulkan mendapatkan dana stimulus.
Setelah usulan tersebut, pihak BPBD Provinsi Bali melalui tim kajian kebutuhan pascabencana (Jitupasna) akan memverifikasi ke lapangan. Tujuannya, menentukan besaran bantuan stimulus pada masyarakat yang menjadi korban bencana.
"Saat ini, kami masih menunggu proposal dari para korban terdampak bencana. Nanti, usulannya ke BPBD Provinsi Bali masuk tahap II. Untuk tahap I, kami telah usulkan proposal akibat bencana pada Januari 2023," imbuhnya. *esa
1
Komentar