TPID Badung dan Bank Indonesia Gelar HLM
Susun Program Jaga Inflasi
DENPASAR,NusaBali
Bertujuan menyusun program kegiatan pengendalian inflasi 2023, Tim Pengendali Inflasi Daerah(TPID) Kabupaten Badung menggelar High Level Meeting bersama Bank Indonesia Kantor Perwakilan Provinsi Bali (KpwBI Bali), Selasa(7/2).
HLM dilaksanakan di ruang rapat rumah jabatan Wakil Bupati Badung dipimpin Wakil Bupati Badung I Ketut Suiasa. Sedang dari KPwBI Bali adalah Deputi Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Bali, Gusti Agung Diah Utari.
Dalam arahannya, Bupati Badung, I Ketut Suiasa mengajak Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) bersama-sama menunjukan kerja nyata di lapangan.
“Serta bersinergi mengatasi permasalahan inflasi khususnya di daerah Kabupaten Badung,” ucapnya mengingatkan.
Suiasa juga menekankan pentingnya melakukan pemantauan harga dan stok untuk memastikan tersedianya kebutuhan dengan harga terjangkau.
Lebih lanjut, Suiasa menyampaikan agar Dinas Pertanian dan Pangan serta Dinas Koperasi UKM dan Perdagangan masing-masing melanjutkan Gerakan menanam, terutama cabai. Melaksanakan operasi pasar dan penyaluran beras SPHP(stabilisasi pasokan harga pangan) bekerja sama dengan Perum Bulog.
Deputi Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Bali, Gusti Agung Diah Utari menyampaikan berdasarkan historis, rata-rata Februari selama 4 tahun terakhir tercatat deflasi.
“Namun, terdapat beberapa potensi risiko ke depan yang perlu diwaspadai seperti ketersediaan stok pangan, khususnya beras,” ujarnya.
Selain itu, dampak lanjutan dari kenaikan cukai rokok sebesar 10 persen yang berlaku mulai 1 Januari 2023 diprakirakan masih berlanjut pada Februari 2023. Meskipun demikian, peningkatan alokasi beras pada program Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan (SPHP) oleh
Bulog diharapkan mampu mengurangi laju kenaikan harga beras. Diah menyampaikan rekomendasi pengendalian inflasi dalam kerangka kebijakan 4K, yakni Meningkatkan kerja sama antara Perumda Mangun Giri Sedana dengan Perum Bulog terkait distribusi beras CBP dan SPHP serta penyaluran komoditas lainnya (minyak goreng) diantaranya melalui penambahan kios distribusi di pelosok. Selanjutnya, melakukan Operasi Pasar (OP) secara reguler dan meningkatkan volume OP untuk komoditas pangan strategis serta melakukan sidak ke pasar tradisional dan pasar modern untuk memastikan ketersediaan stok dan stabilitas harga.
Selain itu, langkah lain yang dapat dilakukan adalah Pemantauan arus distribusi pangan untuk mengantisipasi adanya gangguan pasokan dan meningkatkan pengawasan terhadap kelayakan akses distribusi seperti jalan, jembatan, dan pelabuhan. *K17
1
Komentar