Disemarakkan Drama Gong Legendaris dan Drama Gong Perbekel
Perayaan HUT ke 252 Kota Gianyar
Pentas drama gong dengan pemeran para perbekel rencananya digelar pada tanggal 11 April 2023.
GIANYAR, NusaBali
Pemerintah Kabupaten Gianyar menyiapkan sejumlah pementasan spektakuler untuk semarakkan perayaan HUT ke 252 Kota Gianyar pada April 2023 nanti. Panitia telah menyusun jadwal, salah satunya pementasan drama gong legendaris menampilkan para bintang drama gong era tahun 1980-1990-an. Tak ketinggalan, para perbekel se-Kabupaten Gianyar juga turut pentas drama gong.
Camat Ubud I Wayan Suwija mengatakan, drama gong legendaris dengan menampilkan para bintang drama gong era tahun 1980-1990-an dijadwalkan pada tanggal 17 April 2023. Camat Wayan Suwija menjadi salah satu pemeran Raja Muda dalam pementasan drama gong itu. “Pementasan pemain drama gong lingsir merupakan ide Bapak Bupati,” ujar Suwija, Jumat (10/2).
Pentas drama gong legendaris menampilkan Nyoman Puja yang terkenal dengan peran Patih Werda, Wayan Sugita yang tersohor dengan peran Patih Agung, Suwarta yang populer sebagai Rawit, Ni Wayan Suratni yang terkenal dengan peran Galuh Liku, Made Randat, Ni Nyoman Luwes, Jero Babakan, Ni Wayan Sriani, Anak Agung Kartika, dan Nyoman Suteja. “Momen ini sekaligus jadi ajang reuni para pemain drama gong legend. Kami harapkan dapat mengobati kerinduan masyarakat terhadap drama gong yang pada zamannya pernah ngetop,” harap Suwija.
Para pemain drama gong ini sudah menjalani latihan di Balai Budaya Gianyar. “Semua pemain drama gong lawas kami undang untuk berpartisipasi dalam HUT Kota Gianyar, tapi ya kendalanya masalah waktu, karena kebanyakan sudah lingsir-lingsir,” paparnya. Selain pagelaran drama gong yang dibawakan para pemain legendaris, juga akan dipentaskan drama gong dengan pemain para perbekel se-Kabupaten Gianyar. “Drama gong yang diperankan perbekel rencananya digelar pada tanggal 11 April,” jelas pejabat asal Desa Mas, Kecamatan Ubud ini.
Pementasan drama gong ini sebagai usaha pelestarian seni dan budaya. Sekaligus sebagai tempat kolaborasi seni tradisional dan modern. “Disamping pelestarian juga pengembangan untuk generasi muda dan ada regenerasi untuk usia remaja dan pemuda. Bapak Bupati ingin tetap memberi ruang kepada para seniman di Gianyar,” ujar mantan Sekretaris Dinas Kebudayaan Kabupaten Gianyar ini. *nvi
Camat Ubud I Wayan Suwija mengatakan, drama gong legendaris dengan menampilkan para bintang drama gong era tahun 1980-1990-an dijadwalkan pada tanggal 17 April 2023. Camat Wayan Suwija menjadi salah satu pemeran Raja Muda dalam pementasan drama gong itu. “Pementasan pemain drama gong lingsir merupakan ide Bapak Bupati,” ujar Suwija, Jumat (10/2).
Pentas drama gong legendaris menampilkan Nyoman Puja yang terkenal dengan peran Patih Werda, Wayan Sugita yang tersohor dengan peran Patih Agung, Suwarta yang populer sebagai Rawit, Ni Wayan Suratni yang terkenal dengan peran Galuh Liku, Made Randat, Ni Nyoman Luwes, Jero Babakan, Ni Wayan Sriani, Anak Agung Kartika, dan Nyoman Suteja. “Momen ini sekaligus jadi ajang reuni para pemain drama gong legend. Kami harapkan dapat mengobati kerinduan masyarakat terhadap drama gong yang pada zamannya pernah ngetop,” harap Suwija.
Para pemain drama gong ini sudah menjalani latihan di Balai Budaya Gianyar. “Semua pemain drama gong lawas kami undang untuk berpartisipasi dalam HUT Kota Gianyar, tapi ya kendalanya masalah waktu, karena kebanyakan sudah lingsir-lingsir,” paparnya. Selain pagelaran drama gong yang dibawakan para pemain legendaris, juga akan dipentaskan drama gong dengan pemain para perbekel se-Kabupaten Gianyar. “Drama gong yang diperankan perbekel rencananya digelar pada tanggal 11 April,” jelas pejabat asal Desa Mas, Kecamatan Ubud ini.
Pementasan drama gong ini sebagai usaha pelestarian seni dan budaya. Sekaligus sebagai tempat kolaborasi seni tradisional dan modern. “Disamping pelestarian juga pengembangan untuk generasi muda dan ada regenerasi untuk usia remaja dan pemuda. Bapak Bupati ingin tetap memberi ruang kepada para seniman di Gianyar,” ujar mantan Sekretaris Dinas Kebudayaan Kabupaten Gianyar ini. *nvi
1
Komentar