Bahaya! Dua Ruas Jalan di Kaliakah Ambrol
Kerusakan ruas jalan ini membahayakan pengguna jalan dan dikhawatirkan memutuskan akses masyarakat.
NEGARA, NusaBali
Dua ruas jalan kabupaten di wilayah Desa Kaliakah, Kecamatan Negara, Jembrana, ambrol. Selain jalan menuju TPA Peh di Banjar Peh, ruas jalan di Banjar Pangkung Liplip juga diketahui ambrol.
Dari pantauan Jumat (10/2), kondisi jalan yang ambrol di Banjar Pangkung Liplip ini hampir sama dengan di Banjar Peh yang sempat diberitakan pada Selasa (10/1) lalu. Bahkan titik jalan ambrol di Banjar Pangkung Lilip ini pun terbilang lebih ekstrem karena tepat berada di atas saluran sungai. Sudah hampir setengah badan jalan tergerus ke arah sungai.
Permukaan aspal pada sisi jalan yang ambrol itu juga sudah retak. Hal itu pun sangat rawan menyebabkan pengendara jatuh di sungai yang mencapai kedalaman lubang sekitar 5 meter dari permukaan jalan.
Untuk mengantisipasi kecelakaan, pihak Desa Kaliakah bersama warga berusaha memberi tanda dengan membuat pagar sederhana dari kayu dan tali di bagian jalan yang ambrol. Di sela-sela pagar itu juga dipasang sejumlah tas plastik dan bendera agar bisa terlihat pada malam hari. Di samping itu, juga dipasang water barrier di kedua sisi jalan setempat.
Perbekel Kaliakah Made Bagiarta mengatakan, jalan di Banjar Pangkung Lilip itu, sudah mulai ambrol pada sekitar bulan Januari lalu. Awalnya, hanya bagian senderan di pinggir jalan yang ambrol saat sempat terjadi bencana banjir pada Oktober tahun 2022. Namun karena terus dikikis hujan dan air sungai, akhirnya permukaan jalan ikut tergerus.
"Sejak senderan mulai ambrol, kami sudah mohonkan perbaikan. Terus yang kedua tanggal 15 Januari (setelah permukaan jalan tergerus), juga sudah kami perbarui permohonannya. Dari informasi di kabupaten, karena akhir tahun kemarin sudah tidak ada anggaran, itu akan ditangani tahun ini," terang Bagiarta.
Menurut Bagiarta, terkait jalan yang ambrol di Banjar Pangkung Liplip itu, diharapkan bisa segera diperbaiki Dinas Pekerjaan Umum, Perumahan dan Kawasan Permukiman (PUPRPKP) Jembrana. Sama halnya dengan jalan ambrol di Banjar Peh yang juga rencananya akan diperbaiki tahun 2023 ini.
"Kalau jalan yang di Pangkung Lilip tidak segera ditangani, akan sangat menganggu aktivitas masyarakat. Karena jalur itu tidak hanya penghubung masyarakat desa kita (Desa Kaliakah). Tetapi juga penghubung menuju Desa Berangbang dan Desa Manistutu. Kalau tidak segera ditangani, jalur perkonomian mayarakat tiga desa bisa lumpuh," ucap Bagiarta.
Sementara Kepala Dinas PUPRPKP Jembrana I Wayan Sudiarta mengatakan, sudah menerima laporan mengenai jalan yang ambrol di Pangkung Liplip itu. Rencananya, perbaikan jalan ambrol itu, sudah akan ditangani dengan memanfaatkan dana operasional (OP) jalan tahun 2023 ini.
"Karena itu tidak rehab total, nanti bisa ditangani menggunakan dana OP. Sama dengan yang di Peh. Kami manfaatkan dana OP. Sekarang masih kami siapkan perencanaan agar itu bisa diperbaiki tahun ini," ucap Sudiarta.
Sudiarta mengaku, sudah disediakan anggaran sebesar Rp 15,1 miliar untuk kegiatan perbaikan jalan dan jembatan tahun 2023 ini. Sebagian besar anggaran itu pun disiapkan untuk memperbaiki kerusakan beberapa infrastruktur yang terdampak bencana bandang tahun 2022 lalu.
"Kita harap masyarakat bersabar. Banyak yang perlu kami tangani karena bencana banjir bandang beberapa waktu lalu. Kami pun berusaha mempercepat proses pengadaan sehingga kegiatan-kegiatan yang sudah dianggarkan bisa segera berjalan," jelas Sudiarta. *ode
Dari pantauan Jumat (10/2), kondisi jalan yang ambrol di Banjar Pangkung Liplip ini hampir sama dengan di Banjar Peh yang sempat diberitakan pada Selasa (10/1) lalu. Bahkan titik jalan ambrol di Banjar Pangkung Lilip ini pun terbilang lebih ekstrem karena tepat berada di atas saluran sungai. Sudah hampir setengah badan jalan tergerus ke arah sungai.
Permukaan aspal pada sisi jalan yang ambrol itu juga sudah retak. Hal itu pun sangat rawan menyebabkan pengendara jatuh di sungai yang mencapai kedalaman lubang sekitar 5 meter dari permukaan jalan.
Untuk mengantisipasi kecelakaan, pihak Desa Kaliakah bersama warga berusaha memberi tanda dengan membuat pagar sederhana dari kayu dan tali di bagian jalan yang ambrol. Di sela-sela pagar itu juga dipasang sejumlah tas plastik dan bendera agar bisa terlihat pada malam hari. Di samping itu, juga dipasang water barrier di kedua sisi jalan setempat.
Perbekel Kaliakah Made Bagiarta mengatakan, jalan di Banjar Pangkung Lilip itu, sudah mulai ambrol pada sekitar bulan Januari lalu. Awalnya, hanya bagian senderan di pinggir jalan yang ambrol saat sempat terjadi bencana banjir pada Oktober tahun 2022. Namun karena terus dikikis hujan dan air sungai, akhirnya permukaan jalan ikut tergerus.
"Sejak senderan mulai ambrol, kami sudah mohonkan perbaikan. Terus yang kedua tanggal 15 Januari (setelah permukaan jalan tergerus), juga sudah kami perbarui permohonannya. Dari informasi di kabupaten, karena akhir tahun kemarin sudah tidak ada anggaran, itu akan ditangani tahun ini," terang Bagiarta.
Menurut Bagiarta, terkait jalan yang ambrol di Banjar Pangkung Liplip itu, diharapkan bisa segera diperbaiki Dinas Pekerjaan Umum, Perumahan dan Kawasan Permukiman (PUPRPKP) Jembrana. Sama halnya dengan jalan ambrol di Banjar Peh yang juga rencananya akan diperbaiki tahun 2023 ini.
"Kalau jalan yang di Pangkung Lilip tidak segera ditangani, akan sangat menganggu aktivitas masyarakat. Karena jalur itu tidak hanya penghubung masyarakat desa kita (Desa Kaliakah). Tetapi juga penghubung menuju Desa Berangbang dan Desa Manistutu. Kalau tidak segera ditangani, jalur perkonomian mayarakat tiga desa bisa lumpuh," ucap Bagiarta.
Sementara Kepala Dinas PUPRPKP Jembrana I Wayan Sudiarta mengatakan, sudah menerima laporan mengenai jalan yang ambrol di Pangkung Liplip itu. Rencananya, perbaikan jalan ambrol itu, sudah akan ditangani dengan memanfaatkan dana operasional (OP) jalan tahun 2023 ini.
"Karena itu tidak rehab total, nanti bisa ditangani menggunakan dana OP. Sama dengan yang di Peh. Kami manfaatkan dana OP. Sekarang masih kami siapkan perencanaan agar itu bisa diperbaiki tahun ini," ucap Sudiarta.
Sudiarta mengaku, sudah disediakan anggaran sebesar Rp 15,1 miliar untuk kegiatan perbaikan jalan dan jembatan tahun 2023 ini. Sebagian besar anggaran itu pun disiapkan untuk memperbaiki kerusakan beberapa infrastruktur yang terdampak bencana bandang tahun 2022 lalu.
"Kita harap masyarakat bersabar. Banyak yang perlu kami tangani karena bencana banjir bandang beberapa waktu lalu. Kami pun berusaha mempercepat proses pengadaan sehingga kegiatan-kegiatan yang sudah dianggarkan bisa segera berjalan," jelas Sudiarta. *ode
Komentar