Maca Mana, 6 Sulinggih Niwakang Tirtha Buat Mantan Kadis Sosial
AMLAPURA, NusaBali
Geria Kecicang, Banjar Triwangsa, Desa Bungaya Kangin, Kecamatan Bebandem, Karangasem, melaksnakan upacara Maca Mana pada Sukra Pahing Pahang, Jumat (10/2).
Upacara ini untuk sulinggih yang mantan Kadis Sosial Karangasem, Ida Pedanda Gede Darma Putra Manuaba,70.
Sesuai tradisi di geria setempat, Maca Mana merupakan upacara sebelum pelaksanaan Palebon pada Sukra Umanis Merakih, Jumat (24/2). Maca Mana ini mengupacarai galih (tulang) lanjut prateka (penataan), setelah layon (jenasah) Ida Pedanda Gede Darma Putra Manuaba mabhasmi (membakar) atau makingsan ring gni pada Anggara Paing Pujut, Selasa (31/1).
Maca Mana merupakan galih yang telah dibasmi sehingga Ida Pedanda disebut lebar atau meninggalkan bumi san menuju kasucian ke maha asal. Upacara ini diawali upacara Mapeed dengan 37 kemasan Banten Narpana dari Puri Kanginan Karangasem menuju Geria Kecicang. Prosesi ini dipimpin Panglingsir Puri Karangasem AA Kosalia.
Pangrajeg karya Ida Bagus Wayan Puja memaparkan prosesi Maca Mana ini dipuput enam sulinggih yang niwakang tirta (memercikkan air suci). Sulinggih tersebut, Ida Pedanda Gede Nyoman Karang, Ida Pedanda Istri Keniten, Ida Pedanda Putra Tamu, Ida Pedanda Made Tamu, Ida Pedanda Gede Meranggi, dan Ida Pedanda Gede Ngenjung Peling. "Setelah ngaringeks galih, berlanjut munggah ke Masala Pinda atau tumpang salu," jelasnya.
Kata Ida Bagus Wayan Puja, berlanjut empat sulinggih mapuja, yakni Ida Pedanda Istri Keniten, Ida Pedanda Nyoman Karang, Ida Pedanda Gede Nyoman Jungutan, dan Ida Pedanda Gede Made Tamu.
Salah seorang putri almarhum, Ida Ayu Murdaningsih menuturkan, almarhum meninggal di RS BaliMed, Banjar Kecicang Islam, Desa Bungaya Kangin, Kecamatan Bebandem, Sabtu (21/1) pukul 20.00 Wita. Sebelumnya, mengeluhkan perut mules dan lemas. Sempat memanggil salah seorang dokter, lanjut direkomendasi agar menjalani rawat inap di RS BaliMed.
Almarhum meninggalkan seorang istri, Jro Istri Pulasari, 3 anak dan 5 cucu. Almarhum pensiun jadi Kadis Sosial Karangasem tahun 2012, era Bupati I Wayan Geredeg. Saat walaka bernama Ida Bagus Wayan Jungutan, didiksa pada Purnama Kadasa, Saniscara Kliwon Landep, Sabtu (31 Maret 2018).
Almarhum juga dikenal sebagai seniman dalang wayang kulit, dan balian (dukun). Almarhum madiksa dengan guru nabe Ida Pedanda Istri Keniten, dari Geria Pendem, Kelurahan/Kecamatan Karangasem, guru saksi Ida Pedanda Gede Made Taman dari Geria Jungutan, Desa Bungaya, Kecamatan Bebandem, dan guru Waktra Ida Pedanda Gede Wayan Tianyar dari Geria Menara, Desa/Kecamatan Sidemen. *k16
Maca Mana merupakan galih yang telah dibasmi sehingga Ida Pedanda disebut lebar atau meninggalkan bumi san menuju kasucian ke maha asal. Upacara ini diawali upacara Mapeed dengan 37 kemasan Banten Narpana dari Puri Kanginan Karangasem menuju Geria Kecicang. Prosesi ini dipimpin Panglingsir Puri Karangasem AA Kosalia.
Pangrajeg karya Ida Bagus Wayan Puja memaparkan prosesi Maca Mana ini dipuput enam sulinggih yang niwakang tirta (memercikkan air suci). Sulinggih tersebut, Ida Pedanda Gede Nyoman Karang, Ida Pedanda Istri Keniten, Ida Pedanda Putra Tamu, Ida Pedanda Made Tamu, Ida Pedanda Gede Meranggi, dan Ida Pedanda Gede Ngenjung Peling. "Setelah ngaringeks galih, berlanjut munggah ke Masala Pinda atau tumpang salu," jelasnya.
Kata Ida Bagus Wayan Puja, berlanjut empat sulinggih mapuja, yakni Ida Pedanda Istri Keniten, Ida Pedanda Nyoman Karang, Ida Pedanda Gede Nyoman Jungutan, dan Ida Pedanda Gede Made Tamu.
Salah seorang putri almarhum, Ida Ayu Murdaningsih menuturkan, almarhum meninggal di RS BaliMed, Banjar Kecicang Islam, Desa Bungaya Kangin, Kecamatan Bebandem, Sabtu (21/1) pukul 20.00 Wita. Sebelumnya, mengeluhkan perut mules dan lemas. Sempat memanggil salah seorang dokter, lanjut direkomendasi agar menjalani rawat inap di RS BaliMed.
Almarhum meninggalkan seorang istri, Jro Istri Pulasari, 3 anak dan 5 cucu. Almarhum pensiun jadi Kadis Sosial Karangasem tahun 2012, era Bupati I Wayan Geredeg. Saat walaka bernama Ida Bagus Wayan Jungutan, didiksa pada Purnama Kadasa, Saniscara Kliwon Landep, Sabtu (31 Maret 2018).
Almarhum juga dikenal sebagai seniman dalang wayang kulit, dan balian (dukun). Almarhum madiksa dengan guru nabe Ida Pedanda Istri Keniten, dari Geria Pendem, Kelurahan/Kecamatan Karangasem, guru saksi Ida Pedanda Gede Made Taman dari Geria Jungutan, Desa Bungaya, Kecamatan Bebandem, dan guru Waktra Ida Pedanda Gede Wayan Tianyar dari Geria Menara, Desa/Kecamatan Sidemen. *k16
Komentar