Disperindag Bali Dapat Terlibat Dalam Pengawasan Minyakita
DENPASAR, NusaBali
Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Provinsi Bali akan terlibat langsung dalam pengawasan kuota dan distribusi Minyakita.
Hal ini menyusul diberikannya lampu hijau oleh pemerintah pusat untuk masuk dalam sistem pengawasan tersebut. “Dulunya sistem yang dibangun oleh Kementerian Perdagangan ini hanya bisa dipantau dan diakses oleh Kementerian Perdagangan saja,” kata Kepala Disperindag Provinsi Bali I Wayan Jarta, di Denpasar, Jumat (10/2).
Dikatakan, dalam sepekan ke depan Disperindag kabupaten/kota dan Disperindag Bali akan diizinkan oleh Kementerian Perdagangan masuk dalam sistem pengawasan kuota dan distribusi Minyakita. “Dengan demikian, kita bisa tahu pabrik mana mendapatkan kuota berapa, dibawa oleh distributor siapa serta sampai di Denpasar dibawa ke mana. Itu kita pantau bersama,” ucap Jarta.
Menurut Jarta, dengan bisa masuk ke sistem, harapannya pemerintah daerah dapat melihat kondisi terkini mengenai kuota dan stok Minyakita di Provinsi Bali. Dia menyampaikan pada Januari 2023, kuota minyak curah dan minyak goreng Minyakita untuk Bali sekitar 4.000 ton lebih, sedangkan kebutuhan di Bali sebanyak 3.231 ton per bulan. Sekitar 30 persen dari jumlah kuota tersebut adalah Minyakita.
Terkait keluhan kian langkanya Minyakita di masyarakat, kata Jarta, karena masyarakat Bali kecenderungan beralih memilih Minyakita, sehingga ketersediaannya makin berkurang. “Sedangkan suplai dari pabrikan karena sudah punya jatah, akhirnya menjadi tidak lancar dibandingkan periode-periode sebelumnya,” ujarnya.
Padahal, lanjut dia, jika dilihat dari kuota jumlah minyak curah dan Minyakita untuk Bali sebenarnya tidak kurang dibandingkan jumlah kebutuhan. “Kami berharap dengan kondisi berkurangnya jumlah Minyakita di tengah permintaan yang tinggi, maka masyarakat yang ingin memperoleh harga minyak goreng dengan harga eceran tertinggi (HET) yang ditetapkan pemerintah bisa memilih minyak goreng curah dulu,” kata Jarta.
Sementara itu, Kepala Bidang Metrologi dan Tertib Niaga Disperindag Kota Denpasar Putu Gede Sukadana, mengatakan saat September-Oktober 2022 situasi pasokan Minyakita di Kota Denpasar lancar. “Kedatangan pasokan dari produsen ke Denpasar mulai seret sejak November 2022 dan berlanjut situasinya hingga saat ini,” ucapnya.
Dia mengatakan masyarakat Denpasar beralih menggunakan Minyakita karena merasa mendapatkan harga yang murah dan dengan kualitas yang baik. *ant
Dikatakan, dalam sepekan ke depan Disperindag kabupaten/kota dan Disperindag Bali akan diizinkan oleh Kementerian Perdagangan masuk dalam sistem pengawasan kuota dan distribusi Minyakita. “Dengan demikian, kita bisa tahu pabrik mana mendapatkan kuota berapa, dibawa oleh distributor siapa serta sampai di Denpasar dibawa ke mana. Itu kita pantau bersama,” ucap Jarta.
Menurut Jarta, dengan bisa masuk ke sistem, harapannya pemerintah daerah dapat melihat kondisi terkini mengenai kuota dan stok Minyakita di Provinsi Bali. Dia menyampaikan pada Januari 2023, kuota minyak curah dan minyak goreng Minyakita untuk Bali sekitar 4.000 ton lebih, sedangkan kebutuhan di Bali sebanyak 3.231 ton per bulan. Sekitar 30 persen dari jumlah kuota tersebut adalah Minyakita.
Terkait keluhan kian langkanya Minyakita di masyarakat, kata Jarta, karena masyarakat Bali kecenderungan beralih memilih Minyakita, sehingga ketersediaannya makin berkurang. “Sedangkan suplai dari pabrikan karena sudah punya jatah, akhirnya menjadi tidak lancar dibandingkan periode-periode sebelumnya,” ujarnya.
Padahal, lanjut dia, jika dilihat dari kuota jumlah minyak curah dan Minyakita untuk Bali sebenarnya tidak kurang dibandingkan jumlah kebutuhan. “Kami berharap dengan kondisi berkurangnya jumlah Minyakita di tengah permintaan yang tinggi, maka masyarakat yang ingin memperoleh harga minyak goreng dengan harga eceran tertinggi (HET) yang ditetapkan pemerintah bisa memilih minyak goreng curah dulu,” kata Jarta.
Sementara itu, Kepala Bidang Metrologi dan Tertib Niaga Disperindag Kota Denpasar Putu Gede Sukadana, mengatakan saat September-Oktober 2022 situasi pasokan Minyakita di Kota Denpasar lancar. “Kedatangan pasokan dari produsen ke Denpasar mulai seret sejak November 2022 dan berlanjut situasinya hingga saat ini,” ucapnya.
Dia mengatakan masyarakat Denpasar beralih menggunakan Minyakita karena merasa mendapatkan harga yang murah dan dengan kualitas yang baik. *ant
1
Komentar