Salip Bus, Pemotor Tewas Terseret Truk
Pengendara Supra X125 DK 3786 EX, Edi Purnomo, 43, tewas dalam kecelakaan maut di jalur tengkorak Denpasar – Gilimanuk Km 123-125, Lingkungan Penginuman, Kelurahan Gilimanuk, Kecamatan Melaya, Jembrana, Minggu (20/12).
NEGARA, NusaBali
Motor yang dikendarai korban adu jangkrik dengan truk Mitsubhisi Fuso DK 9337 GN. Pemotor tewas mengenaskan di lokasi kejadian.
Informasi di lapangan, tabrakan adu jangkrik ini terjadi sekitar pukul 09.00 Wita. Sebelum kejadian, korban melaju dengan kecepatan tinggi dari arah timur (Denpasar) menuju ke barat mengangkut sejumlah perabotan dapur yag dibonceng di depan dan belakang. Sejurus kemudian, pemotor asal Dusun Kerajan, RT/RW 006/001, Desa Kaotan, Kecamatan Rogojampi, Banyuwangi, Jawa Timur ini menyalip bus di depannya.
Saat menyalip bus, korban tak memperhatikan kendaraan lain yang melaju dari arah berlawanan. Korban tancap gas mengambil haluan ke kanan melewati marka as jalan. Sejurus kemudian dari arah berlawanan melaju truk fuso DK 9337 GN yang dikemudikan Miftahul Hakim, 26. Tabrakan pun tak terhindarkan.
Korban menghantam bemper kiri truk berplat kuning itu. Korban bersama motornya masuk ke kolong truk dan terseret sepanjang sekitar 10 meter. Benturan yang keras dan terseret truk menyebabkan korban langsung tewas di tempat. Selain mengalami cedera kepala berat dengan pendaharan aktif dari kedua telinganya, korban juga mengalami sejumlah patah tulang pada bagian kedua tangan serta lehernya.
Jenazah korban kemudian dibawa ke ruang jenazah RSUD Negara, sebelum dijemput pihak keluarga, siang kemarin. Sementara sepeda motor korban yang ringsek serta sopir truk masih diamankan di Unit Laka Mapolres Jembrana. “Kasusnya sedang kami tangani. Kesimpulan sementara berdasar pemeriksaan beberapa saksi, kecelakaannya karena kelalaian korban saat menyalip bus tanpa memperhatikan kendaraan dari arah berlawanan,” ujar Kasat Lantas Polres Jembrana, AKP I Gede Sumadra Kerthiawan.
Sementara Miftahul Hakim, sopir truk maut mengaku tidak menghindari kecelakaan itu. Sopir asal Banjar Munduk Bayur, Desa Tuwed, Kecamatan Melaya, Jembrana, ini mengaku terkejut ketika melihat korban menyalip bus. “Posisi truk saya sama bus yang disalipnya, sudah ketemu bagian kepala sama kepala. Dia tiba-tiba muncul, ya sudah tidak bisa berbuat apa,” akunya.
Sebelum terjadi tabrakan, katanya, korban memang sempat terlihat dalam posisi panik, hingga berusaha menurunkan kakinya. Kemudian sempat berusaha mengambil haluan ke kanan, diduga dengan maksud menghindar, dan akhirnya tetap menabrak bemper bagian kiri truk. “Saya sudah gemetar pegang setir lihat dia. Saya juga sudah berusaha langsung ngerem. Tapi truk dengan beban berat, saya bawa 20 ton semen, tidak mungkin langsung berhenti, sampai dia sama motornya ikut terseret hampir sekitar 10 meter," tambah pria yang sudah 5 tahun lebih menjadi sopir Jawa-Bali ini. 7 ode
Komentar