Praktis, Menulis Aksara Bali Pakai Keyboard
DENPASAR, NusaBali
Penulisan aksara Bali melalui perangkat keyboard komputer ternyata memberikan banyak kemudahan.
Kepraktisan menulis aksara Bali ini menjadi salah satu daya tarik anak muda. Pembuat keyboard aksara Bali Cokorda Rai Adi Pramartha PhD, mengatakan menulis aksara Bali kini tak menjadi kendala bagi generasi muda. Generasi muda pun kini bisa melakukan, bahkan menulis aksara dengan senang hati, tanpa beban.
“Banyak yang bilang menulis aksara Bali itu susah, tetapi kini menjadi mudah. Menulis dengan keyboard ini lebih mudah. Aksara dibuat pada satu titik. Aksara t, gantungan t itu ada di tombol yang sama,” ujar Cok Rai saat Kriyaloka (Workshop) Ngripta Font atau Ngetik Aksara Bali dengan Keyboard Aksara Bali serangkaian Bulan Bahasa Bali ke-5, di Kalangan Ayodya, Taman Budaya Bali, Denpasar, Senin (13/2).
Cok Rai mengatakan, para peserta workshop yang merupakan pelajar SMA/SMK tampak tidak ada kesulitan di dalam menulis. Mereka kebanyakan memiliki pemahaman menulis aksara Bali, sehingga kini mereka hanya mengalihkan medianya saja. Sebelumnya menulis di atas daun lontar ataupun di atas kertas, sekarang mengetik menggunakan sistem digital.
“Kuncinya, mereka mengenal aksara (a na ca ra ka, dan lainnya) secara baik, karena semuanya ada di sana. Gantungan dan lainnya ada pada satu tombol yang sama, tinggal sekarang kombinasi yang disesuaikan dengan warna yang ada di sana,” ucap Cok Rai.
Dijelaskannya, anak-anak muda sangat nyaman menulis aksara Bali dengan keyboard karena tulisan itu nantinya bisa diedit.
Melalui teknologi ini, pembelajaran menulis aksara lebih baik daripada menulis di atas kertas. Menulis aksara dengan tangan hasilnya juga tak terlalu bagus dan susah mengoreksinya.
“Sekarang, dengan menulis aksara Bali secara digital, maka itu bisa dituliskan di atas Facebook Wall, Facebook, dan Instagram. Itu memang tujuan mereka sekarang,” tambahnya.
Cok Rai menuturkan, setiap kali memperkenalkan keyboard aksara Bali, komentar anak-anak muda selalu bilang keren. Hal itu menurutnya penting, karena kalau sudah merasa keren, maka mereka pasti mau melakukannya.
“Perangkat sudah ada, anak-anak mau berubah, tetapi kurikulum tak berubah, ini yang tak ada gunanya. Sekarang ada kurikulum aksara Bali dalam format digital. Ini artinya pemerintah tidak main-main. Gubernur tak hanya mengeluarkan SK terkait dengan penggunaan Aksara Bali, tetapi diikuti dengan kurikulum yang juga berubah,” ucapnya.
Cok Rai mengungkapkan, di Indonesia ada tiga aksara yang sudah diakui oleh negara sebagai standar nasional Indonesia, yakni aksara Bali, aksara Jawa, dan aksara Sunda. Tetapi, hanya aksara Bali yang progresnya paling cepat, punya keyboard aksara Bali, dan punya peraturan daerah khususnya tentang aksara Bali. *cr78
1
Komentar