nusabali

Blahbatuh, Tujuan Destinasi Wisata Baru

  • www.nusabali.com-blahbatuh-tujuan-destinasi-wisata-baru

Kecamatan Blahbatuh, Kabupaten Gianyar sebagai tempat yang kaya dengan peninggalan-peninggalan sejarah, kini mulai membuka diri untuk kepentingan pariwisata.

GIANYAR, NusaBali
Blahbatuh ditargetkan menjadi tujuan destinasi wisata baru, khususnya di Gianyar. Karena Blahbatuh memiliki segudang potensi wisata mulai dari pura, puri, pasar, suasana alam hingga kesenian. Tokoh Puri Ageng Blahbatuh AA Alit Kakarsana menyebut, Blahbatuh saat ini dalam posisi bersiap untuk menerima wisatawan yang menginginkan suasana baru dalam berwisata. "Ubud sudah krodit, saatnya Blahbatuh yang harus ambil langkah," jelasnya ditemui beberapa waktu lalu di Puri Ageng Blahbatuh.

Saat itu, pihaknya sedang menerima kunjungan dari rombongan wisatawan asing dari Cina, Malaysia, Singapura, dan Amerika sekitar 50 orang. Dalam kesempatan tersebut, para wisatawan asing ini disuguhkan kuliner tradisional khas Blahbatuh, salah satunya ayam panggang mesisit. Selain itu, para wisatawan juga dimanjakan dengan pementasan tarian Bali, antara lain Sekar Jagat, Legong Keraton, dan Oleg Tamulilingan. "Wisatawan juga bisa berkeliling puri untuk melihat arsitektur bangunan yang masih dipertahankan sejak dulu," jelasnya.

Sebagai langkah awal menjadi destinasi wisata baru, pihaknya mengaku kembali membuka diri menerima kunjungan wisatawan asing yang tengah berlibur di Bali. Sejatinya, terbukanya puri sebagai objek wisata telah berlangsung sejak 2010 lalu. Namun diakui, belum tergarap maksimal hingga tahun ini. "Selama ini kita belum melakukan promosi yang tepat. Kedatangan tamu cuma beberapa kali dalam sebulan, sistemnya pun masih jemput bola. Kedepan kami akan garap lebih serius, bekerjasama dengan travel agen," ungkapnya.

Pria yang akrab disapa Gung Alit ini menyatakan, banyak potensi wisata Blahbatuh yang harus dibenahi dan terkoneksi antara satu objek dengan objek lainnya. Secara tata letak, rute perjalanan wisata Blahbatuh dinilai cukup menarik. "Dari barat ada Taman Kupu-kupu, kemudian Air Terjun Tegenungan, lanjut bisa ke pasar dan puri," jelasnya.

Untuk daya tarik puri, selain terdapat sejumlah gapura dan bangunan ciri khas arsitektur Bali, wisatawan akan menikmati spirit persatuan dan kesatuan Nusantara dari sosok Gajah Mada dan Kebo Iwa. Disebutkan, Puri Ageng Blahbatuh seluas 4,5 hektare terdiri dari 18 mandala atau bagian. Beberapa di antaranya terdapat bangunan tandakan, saren, merajan agung, merajan alit, hingga taman air tempat yang bagus untuk melakukan meditasi. Selain itu, puri yang lokasinya strategis ini memiliki sejumlah stage yang bisa dipergunakan untuk panggung pertunjukan kesenian.

Namun demikian, pihaknya tetap membatasi sejauh mana wilayah-wilayah puri yang bisa dinikmati oleh wisatawan. "Untuk yang sifatnya sakral, tetap ada batas," jelasnya.

Gung Alit optimis destinasi wisata Blahbatuh akan terwujud. Terlebih ketika mendapatkan dukungan dari masyarakat sekitar. "Puri tidak akan bisa berdiri sendiri tanpa masyarakat. Maka itu, puri selalu membuka ruang pada masyarakat khususnya seniman Blahbatuh untuk berkreatifitas disini. Termasuk untuk kepentingan wisata," jelasnya. Ditambahkan Gung Alit, Blahbatuh sebagai destinasi wisata baru, akan dilaunching pada September 2017. *nvi

Komentar