Terobosan Kreatif Bripka I Wayan Wendi Raharja, Bhabinkamtibmas di Desa Cemagi, Mengwi, Badung
Diganjar Penghargaan oleh Kapolres Berkat Program ‘Mecaling’ Gratis
Meski pelanggannya kebanyakan para lansia, Bripka Wayan Wendi tetap memberikan pelayanan sepenuh hati, dalam seminggu bisa sampai 10 orang yang gunakan jasanya.
MANGUPURA, NusaBali
Baru dua bulan bertugas sebagai Bhabinkamtibmas di Desa Cemagi, Kecamatan Mengwi, Badung, Bripka I Wayan Wendi Raharja langsung dapat penghargaan dari Kapolres Badung AKBP Leo Dedy Defretes. Bripka Wayan Wendi diganjar penghargaan karena terobosan kreatifnya melakukan kegiatan Mencukur Keliling Gratis untuk warga di desa binaannya. Terobosan kreatif yang dinamainya ‘Mecaling’ Gratis itu mendapat sambutan antusias masyarakat utamanya para warga lanjut usia (lansia).
Penghargaan dalam bentuk piagam itu diserahkan langsung Kapolres Badung saat apel pagi di Mapolres Badung, Senin (13/2) pagi. Bripka Wayan Wendi dinilai layak untuk diberi penghargaan karena lewat terobosan kreatifnya yang sederhana itu bisa mengangkat citra Polri. Setidaknya masyarakat tidak merasa berjarak atau merasa takut dengan polisi.
"Saya memberikan penghargaan kepada salah satu anggota kami yang bertugas sebagai Bhabinkamtibmas di Desa Cemagi. Penghargaan ini diberikan karena anggota ini mampu berbuat sesuatu untuk masyarakat. Saya berharap anggota yang lain dapat melakukan hal serupa," ungkap Kapolres AKBP Leo Dedy Defretes pada saat menyerahkan piagam penghargaan kepada Bripka Wayan Wendi.
Dikonfirmasi terpisah Bripka Wayan Wendi mengaku tak menyangka kegiatan yang awalnya untuk mendekatkan diri dengan warga di desa binaannya menjadi perhatian pimpinannya. Kegiatan ‘Mecaling’ gratis itu dilakukannya setelah dua bulan bertugas sebagai Bhabinkamtibmas. Ternyata aksi sosialnya itu diterima dengan baik oleh masyarakat. Warga yang mau cukur rambut rata-rata para lansia. Para lansia ini senang dicukur oleh anggota Polri ini karena gratis. Selain itu mereka tidak perlu jauh-jauh mencari tempat cukur.
Bahkan mereka didatangi langsung ke rumah oleh Bripka Wayan Wendi. Kadang pula ada warga yang dicukur di pinggir jalan. "Setiap hari saya bawa alat cukur. Saya buat cukur gratis yang diberi nama Mecaling ini karena saya lihat di Cemagi tidak ada tempat cukur rambut. Warga harus ke luar desa untuk cari tempat cukur. Kebetulan saya bisa mencukur. Sayapun menawarkan jasa kepada mereka," ungkap anak pertama dari tiga bersaudara dari pasangan I Made Wenten dan Ni Ketut Rinadi ini.
Meski pelanggannya adalah para lansia, Bripka Wayan Wendi tetap memberikan pelayanan sepenuh hati. Dalam seminggu bisa sampai 10 orang yang menggunakan jasanya. Di sela-sela kegiatan sosialisasi Kamtibmas dirinya selalu siap bila ada masyarakat yang minta untuk dicukur. "Kalau tak mengganggu kegiatan pokok, pasti saya datangi warga yang minta dicukur," ungkapnya.
Bripka Wayan Wendi yang kini tinggal di Banjar Batanduren, Desa Cepaka, Kediri, Tabanan ini mengaku sebelum jadi Bhabinkamtibmas di Desa Cemagi dirinya sempat ditempatkan di Mapolres Badung selama lima bulan. Sebelumnya Bripka Wayan Wendi berdinas di Polda Papua selama 15 tahun. Belasan tahun di Bumi Cendrawasih itu dia tugas berpindah-pindah tempat. Terakhir dia ditempatkan di Polsek Kawasan Bandara Mopah, Polres Merauke, Polda Papua.
Setelah berpengalaman tugas di wilayah hukum Polda Papua, Bripka Wayan Wendi mengajukan diri untuk pindah ke Bali. Pada saat disetujui untuk pindah ke Bali, tidak terpikirkan akan menjadi Bhabinkamtibmas, apalagi tentang kegiatan yang akan dilakukan. Setelah lima bulan BKO di Mapolres Badung dia ditunjuk untuk jadi Bhabinkamtibmas Desa Cemagi karena Bhabinkamtibmas sebelumnya pindah.
"Pada saat itu saya tidak pernah memikirkan apa kegiatan yang saya harus lakukan. Hari pertama bertugas sebagai Bhabinkamtibmas saya keliling Desa Cemagi. Saya tidak temukan tempat cukur rambut. Kebetulan saya bisa mencukur. Lalu saya tawarkan diri untuk mencukur warga secara gratis. Ternyata mereka terima dengan baik," pungkasnya. *pol
Penghargaan dalam bentuk piagam itu diserahkan langsung Kapolres Badung saat apel pagi di Mapolres Badung, Senin (13/2) pagi. Bripka Wayan Wendi dinilai layak untuk diberi penghargaan karena lewat terobosan kreatifnya yang sederhana itu bisa mengangkat citra Polri. Setidaknya masyarakat tidak merasa berjarak atau merasa takut dengan polisi.
"Saya memberikan penghargaan kepada salah satu anggota kami yang bertugas sebagai Bhabinkamtibmas di Desa Cemagi. Penghargaan ini diberikan karena anggota ini mampu berbuat sesuatu untuk masyarakat. Saya berharap anggota yang lain dapat melakukan hal serupa," ungkap Kapolres AKBP Leo Dedy Defretes pada saat menyerahkan piagam penghargaan kepada Bripka Wayan Wendi.
Dikonfirmasi terpisah Bripka Wayan Wendi mengaku tak menyangka kegiatan yang awalnya untuk mendekatkan diri dengan warga di desa binaannya menjadi perhatian pimpinannya. Kegiatan ‘Mecaling’ gratis itu dilakukannya setelah dua bulan bertugas sebagai Bhabinkamtibmas. Ternyata aksi sosialnya itu diterima dengan baik oleh masyarakat. Warga yang mau cukur rambut rata-rata para lansia. Para lansia ini senang dicukur oleh anggota Polri ini karena gratis. Selain itu mereka tidak perlu jauh-jauh mencari tempat cukur.
Bahkan mereka didatangi langsung ke rumah oleh Bripka Wayan Wendi. Kadang pula ada warga yang dicukur di pinggir jalan. "Setiap hari saya bawa alat cukur. Saya buat cukur gratis yang diberi nama Mecaling ini karena saya lihat di Cemagi tidak ada tempat cukur rambut. Warga harus ke luar desa untuk cari tempat cukur. Kebetulan saya bisa mencukur. Sayapun menawarkan jasa kepada mereka," ungkap anak pertama dari tiga bersaudara dari pasangan I Made Wenten dan Ni Ketut Rinadi ini.
Meski pelanggannya adalah para lansia, Bripka Wayan Wendi tetap memberikan pelayanan sepenuh hati. Dalam seminggu bisa sampai 10 orang yang menggunakan jasanya. Di sela-sela kegiatan sosialisasi Kamtibmas dirinya selalu siap bila ada masyarakat yang minta untuk dicukur. "Kalau tak mengganggu kegiatan pokok, pasti saya datangi warga yang minta dicukur," ungkapnya.
Bripka Wayan Wendi yang kini tinggal di Banjar Batanduren, Desa Cepaka, Kediri, Tabanan ini mengaku sebelum jadi Bhabinkamtibmas di Desa Cemagi dirinya sempat ditempatkan di Mapolres Badung selama lima bulan. Sebelumnya Bripka Wayan Wendi berdinas di Polda Papua selama 15 tahun. Belasan tahun di Bumi Cendrawasih itu dia tugas berpindah-pindah tempat. Terakhir dia ditempatkan di Polsek Kawasan Bandara Mopah, Polres Merauke, Polda Papua.
Setelah berpengalaman tugas di wilayah hukum Polda Papua, Bripka Wayan Wendi mengajukan diri untuk pindah ke Bali. Pada saat disetujui untuk pindah ke Bali, tidak terpikirkan akan menjadi Bhabinkamtibmas, apalagi tentang kegiatan yang akan dilakukan. Setelah lima bulan BKO di Mapolres Badung dia ditunjuk untuk jadi Bhabinkamtibmas Desa Cemagi karena Bhabinkamtibmas sebelumnya pindah.
"Pada saat itu saya tidak pernah memikirkan apa kegiatan yang saya harus lakukan. Hari pertama bertugas sebagai Bhabinkamtibmas saya keliling Desa Cemagi. Saya tidak temukan tempat cukur rambut. Kebetulan saya bisa mencukur. Lalu saya tawarkan diri untuk mencukur warga secara gratis. Ternyata mereka terima dengan baik," pungkasnya. *pol
Komentar