Pedagang Buket Bunga Raup Cuan Berlipat-lipat di Hari Valentine
DENPASAR, NusaBali.com - Perayaan Hari Kasih Sayang atau yang kerap disebut dengan Valentine’s Day mendatangkan keuntungan tersendiri bagi penjual bunga.
Toko bunga ‘Pray Florist’ misalnya. Pemilik toko bunga itu mampu meraup keuntungan hingga 8 kali lipat dari biasanya. Keuntungan itu didapat tak hanya dari penjualan bunga, namun beserta beberapa jenis buket lainnya. Di antaranya buket bunga yang telah dirangkai rapi dan dihias cantik yang dijual dengan kisaran Rp 15 ribu sampai termahal hingga Rp 10 juta.
“Pendapatan belum kami hitung karena dihitung per buket bunga. Biasanya per hari itu bisa laku 20 buket, namun saat Valentine sekarang sudah terjual 160 buket di dua toko dan ini mungkin akan meningkat orderannya,” ujar owner Pray Florist, Ni Komang Ayu Yuniari,
saat ditemui di gerai berlokasi di Jalan Badak Sari III Nomor 17, Denpasar Timur, Selasa (14/2/2023) siang.
Menyasar market dari anak remaja hingga dewasa, Yuni menjelaskan sampai saat ini produk best seller atau produk unggulan yang sedang banyak dicari yakni produk buket cotton candy.
Di mana pada buket tersebut pembedanya bunga mawar yang disemprot dengan cat berwarna ungu dan juga merah muda sehingga menimbulkan warna baru yang semakin cantik.
Lebih lanjut Yuni menerangkan, karena harga bunga di pasaran naik drastis, hingga ia menyesuaikan harga buket bunga di tokonya. Buket cotton candy itu dijual berkisar Rp 65 ribu, sedangkan buket bunga berkisar Rp 50 ribu sampai Rp 2 juta.
“Biasanya di Valentine itu produk unggulannya catton candy. Bisa juga kalau customer request isi coklat bisa ditambahi dengan coklat ferrero,” ungkap wanita kelahiran 12 Oktober 1998.
Pelanggannya tak hanya dari kalangan orang lokal saja, melainkan warga negara asing (WNA) pun juga naksir dengan buket bunga buatan tangannya. Tak ayal, kata Yuni ia memiliki pelanggan tetap WNA yang saat ini tinggal di daerah Ubud. Namun kata dia, bule-bule yang membeli bunga di tokonya selalu ingin menggunakan bahan-bahan yang organik.
“Karena kami tidak pernah mau naikkan harga bunga, jadi orang lokal atau bule harganya sama. Tetapi pelanggan bule itu lebih ribet gak mau pakai wrapping atau oasis jadi saya ganti dengan batang pisang,” ucapnya.
Wanita yang saat ini masih berkuliah di semester 4 Jurusan Magister Ilmu Ekonomi Universitas Udayana menerangkan, bisnis yang ia lakoni sudah dirintis sejak tahun 2016 sewaktu ia masih SMA.
Saat pandemi dan akan lulus kuliah, ia melihat banyak pegawai yang di PHK sehingga ia memutuskan untuk memantapkan usahanya ini.
“Akhirnya saat pandemi, saat saya lulus bingung mau kerja dimana, apa lagi banyak di PHK karena pandemi. Akhirnya saya buka usaha ini sambil buat konten di TikTok dan akhirnya viral,” terangnya.
Berbekal ilmu merangkai bunga yang didapatkannya saat SMA dan hasil kerja kerasnya, usaha yang ia rintis pun akhirnya telah memiliki dua cabang yakni di Jalan Raya Singapadu Gianyar dan Jalan Badak Sari III Nomor 17 Denpasar.
Bahkan ia sudah mampu mempekerjakan 9 orang karyawan untuk menyelesaikan pesanan ratusan pesanan bunga saat hari Valentine tahun ini.
“Tahun ini ada karena baru buka cabang di Denpasar jadi otomatis tambah karyawan. Total ada 10 orang sama saya. Semoga Pray Florist nanti bisa buka di semua kabupaten di Bali biar yang lain bisa dapat buket bunga yang terjangkau, karena biasanya buket bunga itu lumayan mahal,” harapnya.
Dikonfirmasi secara terpisah, usaha buket lainnya Owner Nongnong.buket, Komang Ayu Oktaviani menjelaskan pada hari Valentine kali ini ia fokus menjual buket coklat, bunga, dan boneka.
“Untungnya pada Valentine kali ini orderan banyak dari buket coklat dan boneka. Saat hari biasa dapatnya sekitar Rp 50 ribu sampai Rp 100 ribu per hari, namun saat Valentine bisa sampai Rp 300 ribu hingga Rp 400 ribu sehari,” tutur Mang Ayu, Selasa (14/2/2023) pagi.
Usaha yang Mang Ayu rintis sejak tahun 2022 awal itu masih bersifat home store berlokasi di Desa Aan, Banjarangkan, Klungkung. Seiring berjalannya waktu, fokus produk yang Mang Ayu jual berupa buket snack pun kian berkembang sehingga dirinya turut menjual aneka buket foto, bunga palsu dan boneka, ataupun buket uang mulai dari harga Rp 20 ribu.
“Untuk harapan ke depannya, hal yang pertama ingin dikembangkan tentunya dari varian produk, ingin menghadirkan produk yang beragam mulai dari birthday gift, cake, hingga penyedia dekorasi ulang tahun. Semoga apa yang dihasilkan baik produk maupun material dapat menjadi bagian dari setiap kebahagiaan orang,” pungkasnya. *ris
1
Komentar