Tol Gilimanuk-Mengwi Dipastikan Jalan Terus
Tahun ini Ditargetkan Pembebasan Lahan Mencapai 50 Persen
Lahan yang sudah dibebaskan sekaligus jadi lokasi groundbreaking beberapa waktu lalu adalah tanah milik Pemprov di Pekutatan dengan panjang jalur 5,5 Km.
NEGARA, NusaBali
Mega proyek Jalan Tol Jagat Kerthi Bali atau Jalan Tol Gilimanuk-Mengwi yang telah groundbreaking pada September 2022 lalu, dipastikan terus berjalan. Terkait pembebasan lahan warga yang terkena jalur tol, rencananya akan digenjot pada tahun 2023 ini. Tahun ini diharapkan setengah atau 50 persen lahan warga sudah selesai dibebaskan.
Hal tersebut disampaikan Gubenur Bali Wayan Koster saat wawancara usai acara kunjungan kerja terkait penyampaian capaian pembangunan Provinsi Bali kepada para tokoh masyarakat Jembrana di GOR Kresna Jvara, Kelurahan Dauhwaru, Kecamatan/Kabupaten Jembrana, Selasa (14/2). Menurut Gubernur Koster, lahan yang sudah dibebaskan sekaligus menjadi lokasi groundbreaking beberapa waktu lalu adalah tanah milik tanah Pemprov Bali di Kecamatan Pekutatan, Jembrana, dengan panjang jalur sekitar 5,5 kilometer.
Di luar lahan itu, sambung Gubernur Koster, kini masih dipersiapkan untuk proses pembebasan lahan warga. Dari pihak Badan Pertanahan juga sedang melakukan penyiapan dokumen serta pengukuran. "Karena jumlah pemiliknya mencapai lebih dari 8.000 KK, dibutuhkan waktu yang cukup lama. Mudah-mudahan 2023 ini sudah ada 50 persen dibebaskan," ucap Gubernur Koster.
Sambil proses pembebasan lahan warga, Gubernur Koster mengaku saat ini di lahan milik Pemprov Bali yang telah dibebaskan di Pekutatan, sudah diratakan kurang lebih sekitar 3 kilometer. Artinya masih ada sekitar 2,5 kilometer jalur tol di tanah milik Pemprov di Pekutatan yang masih digarap. "Setelah diratakan, tahap berikut baru masuk ke pematangan dan dilanjutkan trase berikutnya," ujar Gubernur asal Desa Sembiran, Kecamatan Tejakula, Buleleng ini.
Menurut Gubernur Koster, trase atau rencana tapak jalur Jalan Tol Gilimanuk-Mengwi ini juga sudah final. Dirinya mengaku juga sudah melihat secara langsung trasenya dari Gilimanuk hingga Mengwi. "Lahan-lahan yang terkena itu sudah dipetakan. Sekarang sedang penyiapan dokumen. Mudah-mudahan tahun ini berjalan dengan lancar sesuai target. Pak Menteri (PUPR) menargetkan tetap sesuai jadwal, tahun 2025 selesai," ucap Gubernur Koster yang juga Ketua DPD PDIP Bali ini.
Disinggung mengenai nasib eks karyawan Perusda Bali di Pekutatan yang sebelumnya resah karena terkena jalur tol, Gubernur Koster menegaskan sudah diselesaikan. Menurutnya, apa yang menjadi keresahan warga eks karyawan Perusda itu sudah dicarikan solusi dan sudah ada kesepakatan dengan pihak Perusda. "Itu sudah selesai dengan Perusda. Sudah ada kesepakatan," ujarnya.
Sementara disinggung mengenai rencana pembangunan Taman Kerti Bali Semesta (KBS) yang juga akan dibangun di lahan Pemprov di Pekutatan, Gubernur Koster mengaku masih dalam proses. Prosesnya, masih tahap tindaklanjut MoU dengan pihak Paramount. "Jadi saya kira gak butuh waktu lama lagi, itu sudah ada tindaklanjut," tegas mantan anggota Komisi X DPR RI dari Fraksi PDIP Dapil Bali tiga kali periode ini. Di masa sisa jabatannya yang tinggal 7 bulan lagi, Gubernur Koster mengaku akan terus melanjutkan berbagai program yang masih berlangsung.
Menurutnya, untuk penataan kawasan Besakih sudah akan selesai bulan Februari tahun ini. Begitu juga untuk pembangunan Kawasan Pusat Kebudayaan Bali di Klungkung, juga akan berlanjut mulai bulan Juni nanti. Gubernur Koster mengaku untuk merampungkan pembangunan Kawasan Pusat Kebudayaan Bali itu masih dibutuhkan waktu 2-3 tahun. Untuk itu, dirinya berharap nantinya tetap bisa melanjutkan berbagai program yang masih berjalan.
"Terus terang, saya harus bisa menuntaskan pembangunan yang berjalan sekarang ini. Kalau tidak diselesaikan dengan tuntas, harapan ke depan untuk kemajuan Bali tidak akan tercapai," ujar suami dari dramawati Ni Putu Putri Suastini ini sembari menanggapi terkait sejumlah tokoh Jembrana yang sempat memekikkan kata 'lanjutkan' kepadanya saat acara penyampaian capaian pembangunan Bali di Jembrana, kemarin.
Groundbreaking (peletakan batu pertama) pembangunan Jalan Tol Gilimanuk – Mengwi atau Tol Jagat Kerthi Bali, di kawasan Persil Pekutatan, Banjar Pasar, Desa/Kecamatan Pekutatan, Jembrana digelar pada Purnama Katiga, Saniscara Wage Prangbakat, Sabtu (10/9/2022) lalu.
Jalan tol ini adalah sepanjang 96,21 kilometer, dan merupakan satu-satunya jalan tol yang pertamakali dibangun dengan tambahan fasilitas jalur sepeda. Trase jalan tol ini akan melewati 3 kabupaten, 13 kecamatan, dan 58 desa dengan estimasi biaya konstruksi sebesar Rp 24 triliun dan dikerjakan pelaksana yang berpengalaman. Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono yang hadir dalam acara groundbreaking menargetkan pihak pelaksana merampungkan Jalan Tol Jagat Kerthi Bali pada tahun 2025 mendatang. *ode
Hal tersebut disampaikan Gubenur Bali Wayan Koster saat wawancara usai acara kunjungan kerja terkait penyampaian capaian pembangunan Provinsi Bali kepada para tokoh masyarakat Jembrana di GOR Kresna Jvara, Kelurahan Dauhwaru, Kecamatan/Kabupaten Jembrana, Selasa (14/2). Menurut Gubernur Koster, lahan yang sudah dibebaskan sekaligus menjadi lokasi groundbreaking beberapa waktu lalu adalah tanah milik tanah Pemprov Bali di Kecamatan Pekutatan, Jembrana, dengan panjang jalur sekitar 5,5 kilometer.
Di luar lahan itu, sambung Gubernur Koster, kini masih dipersiapkan untuk proses pembebasan lahan warga. Dari pihak Badan Pertanahan juga sedang melakukan penyiapan dokumen serta pengukuran. "Karena jumlah pemiliknya mencapai lebih dari 8.000 KK, dibutuhkan waktu yang cukup lama. Mudah-mudahan 2023 ini sudah ada 50 persen dibebaskan," ucap Gubernur Koster.
Sambil proses pembebasan lahan warga, Gubernur Koster mengaku saat ini di lahan milik Pemprov Bali yang telah dibebaskan di Pekutatan, sudah diratakan kurang lebih sekitar 3 kilometer. Artinya masih ada sekitar 2,5 kilometer jalur tol di tanah milik Pemprov di Pekutatan yang masih digarap. "Setelah diratakan, tahap berikut baru masuk ke pematangan dan dilanjutkan trase berikutnya," ujar Gubernur asal Desa Sembiran, Kecamatan Tejakula, Buleleng ini.
Menurut Gubernur Koster, trase atau rencana tapak jalur Jalan Tol Gilimanuk-Mengwi ini juga sudah final. Dirinya mengaku juga sudah melihat secara langsung trasenya dari Gilimanuk hingga Mengwi. "Lahan-lahan yang terkena itu sudah dipetakan. Sekarang sedang penyiapan dokumen. Mudah-mudahan tahun ini berjalan dengan lancar sesuai target. Pak Menteri (PUPR) menargetkan tetap sesuai jadwal, tahun 2025 selesai," ucap Gubernur Koster yang juga Ketua DPD PDIP Bali ini.
Disinggung mengenai nasib eks karyawan Perusda Bali di Pekutatan yang sebelumnya resah karena terkena jalur tol, Gubernur Koster menegaskan sudah diselesaikan. Menurutnya, apa yang menjadi keresahan warga eks karyawan Perusda itu sudah dicarikan solusi dan sudah ada kesepakatan dengan pihak Perusda. "Itu sudah selesai dengan Perusda. Sudah ada kesepakatan," ujarnya.
Sementara disinggung mengenai rencana pembangunan Taman Kerti Bali Semesta (KBS) yang juga akan dibangun di lahan Pemprov di Pekutatan, Gubernur Koster mengaku masih dalam proses. Prosesnya, masih tahap tindaklanjut MoU dengan pihak Paramount. "Jadi saya kira gak butuh waktu lama lagi, itu sudah ada tindaklanjut," tegas mantan anggota Komisi X DPR RI dari Fraksi PDIP Dapil Bali tiga kali periode ini. Di masa sisa jabatannya yang tinggal 7 bulan lagi, Gubernur Koster mengaku akan terus melanjutkan berbagai program yang masih berlangsung.
Menurutnya, untuk penataan kawasan Besakih sudah akan selesai bulan Februari tahun ini. Begitu juga untuk pembangunan Kawasan Pusat Kebudayaan Bali di Klungkung, juga akan berlanjut mulai bulan Juni nanti. Gubernur Koster mengaku untuk merampungkan pembangunan Kawasan Pusat Kebudayaan Bali itu masih dibutuhkan waktu 2-3 tahun. Untuk itu, dirinya berharap nantinya tetap bisa melanjutkan berbagai program yang masih berjalan.
"Terus terang, saya harus bisa menuntaskan pembangunan yang berjalan sekarang ini. Kalau tidak diselesaikan dengan tuntas, harapan ke depan untuk kemajuan Bali tidak akan tercapai," ujar suami dari dramawati Ni Putu Putri Suastini ini sembari menanggapi terkait sejumlah tokoh Jembrana yang sempat memekikkan kata 'lanjutkan' kepadanya saat acara penyampaian capaian pembangunan Bali di Jembrana, kemarin.
Groundbreaking (peletakan batu pertama) pembangunan Jalan Tol Gilimanuk – Mengwi atau Tol Jagat Kerthi Bali, di kawasan Persil Pekutatan, Banjar Pasar, Desa/Kecamatan Pekutatan, Jembrana digelar pada Purnama Katiga, Saniscara Wage Prangbakat, Sabtu (10/9/2022) lalu.
Jalan tol ini adalah sepanjang 96,21 kilometer, dan merupakan satu-satunya jalan tol yang pertamakali dibangun dengan tambahan fasilitas jalur sepeda. Trase jalan tol ini akan melewati 3 kabupaten, 13 kecamatan, dan 58 desa dengan estimasi biaya konstruksi sebesar Rp 24 triliun dan dikerjakan pelaksana yang berpengalaman. Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono yang hadir dalam acara groundbreaking menargetkan pihak pelaksana merampungkan Jalan Tol Jagat Kerthi Bali pada tahun 2025 mendatang. *ode
Komentar