Valentine, Toko Bunga Kebanjiran Order, Sampai Tolak Pesanan
TABANAN, NusaBali
Perayaan Hari Valentine membawa berkah bagi toko bunga di Tabanan, Selasa (14/2). Banyaknya orang merayakan hari kasih sayang ini, membuat pesanan buket bunga membeludak.
Bahkan sampai menolak pesanan karena ketersediaan bunga tak mencukupi. Seperti yang disampaikan Andik, pemilik Salsa Florist di kawasan Desa Banjar Anyar, Kecamatan Kediri, Tabanan. Dia mengaku pesanan buket bunga sudah ramai sehari sebelum Valentine. Bahkan pada saat hari H, Valentine, Selasa kemarin, pukul 16.00 Wita buket bunga yang dijual sudah habis. “Puncak ramainya yang beli sejak kemarin (Senin), tapi ada juga yang pesan hari ini (kemarin), dadakan,” ucap Andik.
Kata dia perbedaan penjualan buket bunga saat Hari Valentine memang melonjak drastis dibandingkan hari biasa. Jika hari biasa, sehari stok mawar hanya habis 200-300 batang.
Sementara pada saat Valentine ini sekitar 1.500 batang mawar yang sudah terjual. Dan itupun sekitar pukul 16.00 Wita sudah habis. “Tahun ini kami memang hanya kebagian stok mawar segitu dari petani. Kami mengambil mawar di petani dari Kota Batu (Jawa Timur),” ucap Andik.
Dengan kondisi stok bunga menipis, dia sempat menolak pesanan karena mawar yang didapat hanya sedikit. Pesanan yang ditolak hampir 30 persen. "Yang pesan buket bunga ini 90 persen remaja. Kami jual selain buket, juga jual bunga batangan,” jelasnya.
Disebutkan harga buket yang dijual di Hari Valentine ini memang ada perbedaan. Biasanya per batang bunga mawar dijual Rp 3.000, sekarang naik menjadi Rp 8.000 per batang. Sehingga harga buket bunga pun bervariasi mulai dari Rp 10.000 hingga Rp 400.000, tergantung pesanan. “Kalau yang Rp 10.000 ini kami jual per batang,” kata Andik.
Dia menambahkan, penjualan bunga saat Valentine tahun 2023 ini memang lebih ramai daripada tahun lalu. Hal itu diperkirakan karena perayaan Valentine tahun lalu masih terimbas kasus Covid-19 yang sedang tinggi. “Lebih ramai tahun sekarang. Kami sangat bersyukur,” tandasnya. *des
1
Komentar