Pekerja Migran Lariskan Bunga Valentine
BANGLI, NusaBali
Pesanan buket bunga untuk hari valentine di Bangli meningkat signifikan. Kondisi ini tamnpak, antara lain di toko bunga Moly Florist Bangli.
Tahun ini, banyak bunga dilariskan oleh para warga yang bekerja di luar negeri alias pekerja migran. Pemilik usaha Moly Florist, Ni Luh Putu Budiayu Resni,26, mengatakan sejak Sabtu (11/2), terjadi peningkatan pesanan buket bunga. Pesanan beragam, seperti bunga full, bunga kombinasi coklat hingga boneka. Tidak sedikit juga permintaan buket uang. "Kalau hari biasa paling sedikit 10 buket bunga terjual. Kalau hari valentine bisa sampai 30 buket," ujarnya Selasa (14/2).
Perempuan asal Banjar Nyalian, Kelurahan Kawan, Kecamatan Bangli ini menyebutkan pesanan datang dari berbagai tempat. Cukup banyak pemesan dari kalangan warga yang bekerja di luar negeri. Mereka yang bekerja di luar negeri memesan buket bunga secara online, lanjut diminta kirim untuk calon pasangan, pasangan, atau keluarga di kampung. "Ada suami kerja di luar, pesan bunga untuk istrinya. Meski posisi berjauhan dengan buket bunga tersebut dapat mewakilkan ungkapan kasih sayang untuk keluarga," ungkapnya.
Menurut Udi, sapaan akrabnya, pesanan yang diterima dengan harga bervariasi. Ada yang puluhan ribu bahkan jutaaan. "Kalau hari valentine identik dengan bunga mawar. Jadi, pesanan lebih banyak buket bunga dibandingkan buket uang. Kalau buket uang sebetulnya juga kami batasi karena kesulitan untuk mendapatkan uang baru," tuturnya sembari merangkai bunga.
Pada momen valentine ini harga bunga mengalami peningkatan. Terbanyak harga bunga mawar, yang tadinya Rp 3.000 per tangkai kini menjadi Rp 7.000 per tangkai. "Kenaikan biasa terjadi saat valentine karena banyak permintaan. Untuk bunga kami beli dari luar Bali seperti dari Bandung," sebutnya. *esa
1
Komentar