Pra PON Karate di Kalsel
Kalimantan Selatan (Kalsel) tidak ada saingan sebagai tuan rumah setelah Banten memilih mengundurkan diri dari pengajuan tuan rumah.
DENPASAR, NusaBali
Pengurus Besar Federasi Olahraga Karate Indonesia (PB FORKI) memberikan sinyal jika gelaran Pra PON untuk cabang olahraga beladiri karate kemungkinan besar akan digelar bulan Oktober di Kalimantan Selatan (Kalsel).
Sinyal itu setelah Provinsi Banten yang sebelumnya mengajukan diri sebagai tuan rumah Pra PON, mundur dari proses bidding atau pemilihan tuan rumah. Dengan demikian, masih tersisa 1 daerah yang berproses menuju tuan rumah kualifikasi PON.
Mundurnya Provinsi Banten dalam proses pemilihan tuan rumah Pra PON sehingga membuat peluang Kalsel sangat terbuka lebar untuk ditetapkan sebagai tuan rumah kualifikasi PON. "Banten informasinya mundur karena dukungan dari pemerintah yang kurang maksimal dari sisi kesiapan anggaran selaku tuan rumah Pra PON, makanya dari dua yang mengajukan diri kan masih tersisa satu. Jadi tidak mungkin ada pemilihan," beber Ketua Komisi Binpres PB FORKI, Ardy Ganggas, Selasa (14/2).
Kondisi itu versi Ardy Ganggas yang juga Ketua Harian Pengprov FORKI Bali, PB FORKI tinggal menetapkan Kalsel sebagai tuan rumah pada Rakernas yang kemungkinan dihelat akhir Februari ini di Jakarta. Sehingga tinggal diputuskan dalam Rakernas dan dibuatkan surat keputusan mengenai pelaksanaan Pra PON. "Untuk tanggal pasti Pra PON, nanti diputuskan kemudian. Yang jelas tuan rumah Kalsel pasti akan menyampaikan waktunya pada saat Rakernas nanti," terang Ardy Ganggas.
Ardy Ganggas yang juga mantan Sekum FORKI Bali mengatakan untuk nomor cabor karate masih tetap dengan nomor yang dipertandingkan pada saat Pra PON XX/2021 di Papua yakni 17 nomor. Dari 17 nomor itu hanya 15 nomor yang dilakukan kualifikasi dan 2 nomor merupakan nomor beregu. Persyaratannya untuk nomor kumite perorangan meloloskan lebih dari 3 orang atlet berhak turun di nomor beregu putra dan putri.
Sehingga beregu tidak kualifikasi, tetapi boleh tampil di PON 2024 nanti dengan catatan tiap daerah itu wajib meloloskan 3 orang karateka di nomor kumite. "Ketentuannya tiap kelas hanya dicari 10 karateka terbaik, ditambah 2 orang atlet tuan rumah PON bersama, sehingga nanti akan ada 12 karateka terbaik di tiap kelasnya di PON 2024," papar Ardy Ganggas.
Sementara untuk meraih tiket PON, mereka lebih dulu bersaing dengan ketat dari semua provinsi di ajang Pra PON nanti. *dek
Sinyal itu setelah Provinsi Banten yang sebelumnya mengajukan diri sebagai tuan rumah Pra PON, mundur dari proses bidding atau pemilihan tuan rumah. Dengan demikian, masih tersisa 1 daerah yang berproses menuju tuan rumah kualifikasi PON.
Mundurnya Provinsi Banten dalam proses pemilihan tuan rumah Pra PON sehingga membuat peluang Kalsel sangat terbuka lebar untuk ditetapkan sebagai tuan rumah kualifikasi PON. "Banten informasinya mundur karena dukungan dari pemerintah yang kurang maksimal dari sisi kesiapan anggaran selaku tuan rumah Pra PON, makanya dari dua yang mengajukan diri kan masih tersisa satu. Jadi tidak mungkin ada pemilihan," beber Ketua Komisi Binpres PB FORKI, Ardy Ganggas, Selasa (14/2).
Kondisi itu versi Ardy Ganggas yang juga Ketua Harian Pengprov FORKI Bali, PB FORKI tinggal menetapkan Kalsel sebagai tuan rumah pada Rakernas yang kemungkinan dihelat akhir Februari ini di Jakarta. Sehingga tinggal diputuskan dalam Rakernas dan dibuatkan surat keputusan mengenai pelaksanaan Pra PON. "Untuk tanggal pasti Pra PON, nanti diputuskan kemudian. Yang jelas tuan rumah Kalsel pasti akan menyampaikan waktunya pada saat Rakernas nanti," terang Ardy Ganggas.
Ardy Ganggas yang juga mantan Sekum FORKI Bali mengatakan untuk nomor cabor karate masih tetap dengan nomor yang dipertandingkan pada saat Pra PON XX/2021 di Papua yakni 17 nomor. Dari 17 nomor itu hanya 15 nomor yang dilakukan kualifikasi dan 2 nomor merupakan nomor beregu. Persyaratannya untuk nomor kumite perorangan meloloskan lebih dari 3 orang atlet berhak turun di nomor beregu putra dan putri.
Sehingga beregu tidak kualifikasi, tetapi boleh tampil di PON 2024 nanti dengan catatan tiap daerah itu wajib meloloskan 3 orang karateka di nomor kumite. "Ketentuannya tiap kelas hanya dicari 10 karateka terbaik, ditambah 2 orang atlet tuan rumah PON bersama, sehingga nanti akan ada 12 karateka terbaik di tiap kelasnya di PON 2024," papar Ardy Ganggas.
Sementara untuk meraih tiket PON, mereka lebih dulu bersaing dengan ketat dari semua provinsi di ajang Pra PON nanti. *dek
Komentar