Belum Terealisasi, Taman Tabebuya di Legian Jadi Sorotan
MANGUPURA, NusaBali
Rencana pembuatan Taman Giri Tabebuya yang ada di sepanjang aliran Tukad Mati, Kelurahan Legian, Kecamatan Kuta, disorot oleh sejumlah tokoh masyarakat.
Sebab taman yang dulunya direncanakan untuk memperindah dan mempercantik kawasan aliran sungai, sampai saat ini justru belum terealisasi.
Tokoh masyarakat Legian I Wayan Puspa Negara, salah satu yang menyoroti rencana itu. Dia tidak memungkiri kalau kondisi dalam dua tahun terakhir mendapat hantaman pandemi Covid-19, sehingga berbagai pembangunan urung dilakukan. "Tapi setelah pandemi, saya mendengar adanya angka Silpa di APBD Badung senilai Rp 1 triliun," katanya dalam Musrenbang di Kantor Camat Kuta, pada Rabu (15/2) lalu.
Puspa Negara pun mendorong agar pemerintah benar-benar melakukan penataan terhadap pertamanan di sekitar Tukad Mati di tahun mendatang, sehingga alur sungai bisa hijau dan layak dijadikan sebagai objek wisata alternatif. Apalagi rencana itu menjadi program yang diharapkan oleh masyarakat. "Kami juga harapkan bisa dibuatkan semacam grand design yang akurat," harapnya.
Hal sedana juga disampaikan Kepala Lingkungan Legian Kaja Wayan Riasa. Dia mengaku kalau Pemerintah Kabupaten Badung sesungguhnya telah melakukan penanaman pohon tabebuya di sekitar Tukad Mati. Namun menurut dia, itu tidak dilakukan secara maksimal dan tanpa pemeliharaan. "Dahulu waktu penanaman itu, sebenarnya di bawahnya adalah beton. Itulah yang langsung diurug dan ditanam. Siapa yang tanam dahulu, apakah pernah datang untuk memelihara," keluhnya seraya berharap ke depannya benar-benar diperhatikan kondisi di lapangan.
Seperti diketahui, rencana pembangunan Taman Giri Tabebuya muncul ketika Kepala Dinas Lingkungan Hidup dan Kebersihan (LHK) Badung dijabat oleh I Putu Eka Merthawan. Rencana itu muncul menindaklanjuti harapan masyarakat untuk menjadikan alur Tukad Mati menjadi hijau, pasca tersentuh proyek penataan oleh Balai Wilayah Sungai (BWS) Bali-Penida. Awalnya, penghijauan semacam itu rencana dilakukan langsung oleh pihak BWS-Bali Penida. Namun karena tidak kunjung terealisasi sesuai harapan, masyarakat Legian akhirnya menyampaikannya kepada Bupati Badung. Alhasil, Bupati Badung memerintahkan Dinas LHK untuk segera merealisasikannya.
Atas perintah itulah, pada 2019 Dinas LHK Badung kemudian menyusun sebuah rencana berupa pembuatan taman di sepanjang Tukad Mati Legian, di mana taman tersebut akan dilengkapi dengan 500 pohon Tabebuya berwarna merah muda dan putih, pot bunga, serta patung. Taman itulah yang rencana diberi nama Taman Giri Tabebuya.
Kemudian, pada 2020 setelah tongkat kepemimpinan Dinas LHK Badung berpindah ke I Wayan Puja, penanaman tabebuya akhirnya dilakukan. Bahkan penanaman itu secara langsung dipimpin oleh Bupati Badung I Nyoman Giri Prasta dan Wakil Bupati Badung I Ketut Suiasa. Sayangnya bentuk Taman Giri Tabebuya seperti yang dirancang hingga sekarang belum terwujud.
Sementara, Kepala Dinas LHK Badung, I Wayan Puja yang dikonfirmasi terkait lanjutan rencana taman Tabebuya tersebut belum berhasil dihubungi hingga Kamis malam. *dar
1
Komentar