KESEHATAN: Teh Hitam Turunkan Hipertensi
THE hitam adalah salah satu jenis teh yang banyak dikonsumsi. Selain memiliki rasa yang lebih tajam, teh hitam ternyata memiliki banyak sekali manfaat untuk kesehatan.
Disarikan dari healthline dan prevention, dalam kompas.com, berikut adalah beberapa manfaat teh hitam untuk kesehatan:
* Menyehatkan tubuh. Teh hitam memiliki kandungan polifenol yang merupakan antioksidan alami yang berguna untuk melawan radikal bebas dan mencegah kerusakan sel di dalam tubuh. Bahkan, kandungan polifenol di dalam teh hitam dapat menghindarkan dari berbagai jenis penyakit berbahaya, seperti diabetes, obesitas, dan kolesterol tinggi.
* Meningkatkan kesehatan jantung. Teh hitam juga mengandung flavonoid yang sangat baik untuk kesehatan jantung, sehingga bisa menurunkan risiko penyakit jantung. Teh hitam bisa mencegah penyakit jantung hingga 4 persen jika dikonsumsi teratur.
* Menurunkan kolesterol jahat. Low-density lipoprotein (LDL) atau kolesterol jahat di dalam tubuh bisa menumpuk di dalam arteri sehingga menyebabkan plak yang akan memicu penyakit jantung dan stroke. Beberapa penelitian sudah membuktikan mengonsumsi teh hitam bisa turunkan hipertensi dengan cara mengurangi level LDL kolesterol hingga 4,64 mg/dL.
* Meningkatkan kesehatan sistem pencernaan. Sistem pencernaan memiliki banyak bakteri yang akan mendukung sistem imun tubuh. Kandungan polifenol dan senyawa antimikroba yang ada dalam teh hitam bisa meningkatkan kesehatan sistem pencernaan sehingga imun tubuh semakin baik.
* Mengurangi tekanan darah tinggi. Tekanan darah tinggi dapat memicu berbagai jenis penyakit, seperti penyakit jantung, stroke, gagal ginjal, hingga serangan jantung. Minum teh hitam secara teratur mengurangi tekanan darah sistole dan diastole pada tubuh ketika diimbangi dengan pola hidup sehat.
* Mengurangi risiko stroke. Stroke dapat terjadi ketika pembuluh darah di otak terhambat atau pecah sehingga bisa meningkatkan risiko kematian. Dengan mengonsumsi teh hitam secara rutin, risiko terkena stroke bisa dikurangi hingga 16 persen jika dibandingkan dengan mereka yang tidak mengonsumsi teh hitam.
* Mengurangi level gula darah. Level gula darah yang tinggi dapat memicu berbagai jenis penyakit, termasuk diabetes tipe 2, obesitas, penyakit kardiovaskular, gagal ginjal, dan depresi. Mengonsumsi teh hitam bisa menyeimbangkan level gula darah, khususnya pada penderita diabetes, pre-diabetes, dan obesitas.
* Mengurangi risiko kanker. Teh hitam memiliki kandungan polifenol yang sudah terbukti bisa memperlambat perkembangan beberapa jenis kanker dan mematikan sel kanker. Meskipun tidak akan menyembuhkan kanker, minum teh hitam mampu menunda kematian karena kanker. Dengan catatan, dikonsumsi teratur.
* Meningkatkan fokus. Teh hitam mengandung kafein dan asam amino yang bernama L-theanine yang bisa meningkatkan kewaspadaan dan fokus. Bahkan, beberapa penelitian menunjukkan bahwa mengonsumsi teh hitam bisa meningkatkan performa, daya ingat, dan mengurangi kesalahan ketika bekerja.
* Menjaga berat badan. Mengonsumsi teh hitam secara teratur bisa meningkatkan kerja sistem pencernaan, penyerapan lemak, dan karbohidrat kompleks. Dengan begitu, berat badan ideal bisa didapatkan secara sehat tanpa perlu mengalami masalah pencernaan. Dengan mengetahui beberapa manfaat teh hitam tersebut, tidak ada salahnya untuk memasukkannya ke dalam menu harian. Namun, pastikan untuk tidak mengonsumsinya secara berlebihan karena justru akan memicu beberapa efek buruk untuk kesehatan, seperti sakit kepala dan mual.
Setiap teh yang diminum dapat berbeda satu sama lain baik dari warna, rasa, maupun harumnya. Perbedaan ini terjadi karena cara pengolahan yang berbeda, variasi dari jenis tanaman, lokasi penanaman, cara menyeduh, dan komposisinya.
* Menyehatkan tubuh. Teh hitam memiliki kandungan polifenol yang merupakan antioksidan alami yang berguna untuk melawan radikal bebas dan mencegah kerusakan sel di dalam tubuh. Bahkan, kandungan polifenol di dalam teh hitam dapat menghindarkan dari berbagai jenis penyakit berbahaya, seperti diabetes, obesitas, dan kolesterol tinggi.
* Meningkatkan kesehatan jantung. Teh hitam juga mengandung flavonoid yang sangat baik untuk kesehatan jantung, sehingga bisa menurunkan risiko penyakit jantung. Teh hitam bisa mencegah penyakit jantung hingga 4 persen jika dikonsumsi teratur.
* Menurunkan kolesterol jahat. Low-density lipoprotein (LDL) atau kolesterol jahat di dalam tubuh bisa menumpuk di dalam arteri sehingga menyebabkan plak yang akan memicu penyakit jantung dan stroke. Beberapa penelitian sudah membuktikan mengonsumsi teh hitam bisa turunkan hipertensi dengan cara mengurangi level LDL kolesterol hingga 4,64 mg/dL.
* Meningkatkan kesehatan sistem pencernaan. Sistem pencernaan memiliki banyak bakteri yang akan mendukung sistem imun tubuh. Kandungan polifenol dan senyawa antimikroba yang ada dalam teh hitam bisa meningkatkan kesehatan sistem pencernaan sehingga imun tubuh semakin baik.
* Mengurangi tekanan darah tinggi. Tekanan darah tinggi dapat memicu berbagai jenis penyakit, seperti penyakit jantung, stroke, gagal ginjal, hingga serangan jantung. Minum teh hitam secara teratur mengurangi tekanan darah sistole dan diastole pada tubuh ketika diimbangi dengan pola hidup sehat.
* Mengurangi risiko stroke. Stroke dapat terjadi ketika pembuluh darah di otak terhambat atau pecah sehingga bisa meningkatkan risiko kematian. Dengan mengonsumsi teh hitam secara rutin, risiko terkena stroke bisa dikurangi hingga 16 persen jika dibandingkan dengan mereka yang tidak mengonsumsi teh hitam.
* Mengurangi level gula darah. Level gula darah yang tinggi dapat memicu berbagai jenis penyakit, termasuk diabetes tipe 2, obesitas, penyakit kardiovaskular, gagal ginjal, dan depresi. Mengonsumsi teh hitam bisa menyeimbangkan level gula darah, khususnya pada penderita diabetes, pre-diabetes, dan obesitas.
* Mengurangi risiko kanker. Teh hitam memiliki kandungan polifenol yang sudah terbukti bisa memperlambat perkembangan beberapa jenis kanker dan mematikan sel kanker. Meskipun tidak akan menyembuhkan kanker, minum teh hitam mampu menunda kematian karena kanker. Dengan catatan, dikonsumsi teratur.
* Meningkatkan fokus. Teh hitam mengandung kafein dan asam amino yang bernama L-theanine yang bisa meningkatkan kewaspadaan dan fokus. Bahkan, beberapa penelitian menunjukkan bahwa mengonsumsi teh hitam bisa meningkatkan performa, daya ingat, dan mengurangi kesalahan ketika bekerja.
* Menjaga berat badan. Mengonsumsi teh hitam secara teratur bisa meningkatkan kerja sistem pencernaan, penyerapan lemak, dan karbohidrat kompleks. Dengan begitu, berat badan ideal bisa didapatkan secara sehat tanpa perlu mengalami masalah pencernaan. Dengan mengetahui beberapa manfaat teh hitam tersebut, tidak ada salahnya untuk memasukkannya ke dalam menu harian. Namun, pastikan untuk tidak mengonsumsinya secara berlebihan karena justru akan memicu beberapa efek buruk untuk kesehatan, seperti sakit kepala dan mual.
Setiap teh yang diminum dapat berbeda satu sama lain baik dari warna, rasa, maupun harumnya. Perbedaan ini terjadi karena cara pengolahan yang berbeda, variasi dari jenis tanaman, lokasi penanaman, cara menyeduh, dan komposisinya.
Empat perbedaan jenis teh di Indonesia dilansir dari laman goodnewsfromindonesia.com
* Teh Hitam (Black Tea)
Teh hitam atau black tea adalah jenis teh yang mungkin paling sering dijumpai. Teh hitam juga teh yang paling banyak diproduksi dan diekspor di Indonesia, bahkan negara pengekspor teh hitam terbesar ke-5 di dunia. Teh hitam diolah melalui proses fermentasi enzimatis yang mana tidak menggunakan mikroba dalam proses fermentasinya. Fermentasi yang terjadi menggunakan enzim fenolase yang telah terkandung dalam teh dan mengoksidasi katekin menjadi senyawa antioksidan teaflavin dan tearubigin.
*Teh Hijau (Green Tea)
Teh hijau diproses tanpa melalui proses fermentasi dengan cara menginaktifkan enzim folase yang ada pada pucuk daun teh segar setelah proses pemanenan dengan cara pemanasan saat baru dipetik. Pemanasan biasanya dilakukan dengan cara udara kering (disangrai atau dioven) dan pemanasan menggunakan uap panas.
Proses pemanasan daun teh ini akan memberikan aroma dan rasa teh yang berbeda-beda. Pemanasan daun teh dengan uap panas akan memberikan warna teh dan seduhannya yang lebih hijau terang dengan rasa yang dan aroma yang ringan, sedangkan pada proses pemanasan metode oven atau sangrai akan memberikan warna dan seduhan cenderung lebih gelap dan memiliki rasa dan aroma smoky serta creamy.
* Teh Oolong (Oolong Tea)
Proses pembuatan teh oolong dikategorikan secara semi fermentasi, karena teh ini melewati proses fermentasi tetapi dihentikan sesegera mungkin melalui pemanasan setelah proses penggulungan daun. Selain itu teh oolong juga menggunakan jenis teh dengan varietas berbeda dibanding teh lainnya yaitu jenis Camellia sinensis varietas Sinensis yang memiliki rasa dan aroma lebih ringan. Jenis teh yang berasal dari cina ini mungkin belum sepopuler jenis teh lainnya karena masih jarang diproduksi di Indonesia. Pada proses pengolahan, teh oolong dengan melayukan daun dibawah sinar matahari selama kurang lebih 1 hari, kemudian daun diproses penggulungan agar terjadi fermentasi enzimatis. Setelah daun terpapar udara, warna daun akan berubah menjadi lebih gelap dan proses fermentasi telah terjadi. Daun teh yang telah berwarna gelap tadi lalu segera dipanaskan untuk menghentikan proses fermentasinya dan dikeringkan. Daun teh oolong pada umumnya berwarna hitam dengan bentuk bulat menggumpal serta memiliki rasa dan aroma lebih ringan dibanding teh hitam tetapi lebih pekat daripada teh hijau, dengan rasa dan aroma yang khas dan ringan teh oolong.
* Teh Putih (White Tea atau Silver Needle)
Teh hitam atau black tea adalah jenis teh yang mungkin paling sering dijumpai. Teh hitam juga teh yang paling banyak diproduksi dan diekspor di Indonesia, bahkan negara pengekspor teh hitam terbesar ke-5 di dunia. Teh hitam diolah melalui proses fermentasi enzimatis yang mana tidak menggunakan mikroba dalam proses fermentasinya. Fermentasi yang terjadi menggunakan enzim fenolase yang telah terkandung dalam teh dan mengoksidasi katekin menjadi senyawa antioksidan teaflavin dan tearubigin.
*Teh Hijau (Green Tea)
Teh hijau diproses tanpa melalui proses fermentasi dengan cara menginaktifkan enzim folase yang ada pada pucuk daun teh segar setelah proses pemanenan dengan cara pemanasan saat baru dipetik. Pemanasan biasanya dilakukan dengan cara udara kering (disangrai atau dioven) dan pemanasan menggunakan uap panas.
Proses pemanasan daun teh ini akan memberikan aroma dan rasa teh yang berbeda-beda. Pemanasan daun teh dengan uap panas akan memberikan warna teh dan seduhannya yang lebih hijau terang dengan rasa yang dan aroma yang ringan, sedangkan pada proses pemanasan metode oven atau sangrai akan memberikan warna dan seduhan cenderung lebih gelap dan memiliki rasa dan aroma smoky serta creamy.
* Teh Oolong (Oolong Tea)
Proses pembuatan teh oolong dikategorikan secara semi fermentasi, karena teh ini melewati proses fermentasi tetapi dihentikan sesegera mungkin melalui pemanasan setelah proses penggulungan daun. Selain itu teh oolong juga menggunakan jenis teh dengan varietas berbeda dibanding teh lainnya yaitu jenis Camellia sinensis varietas Sinensis yang memiliki rasa dan aroma lebih ringan. Jenis teh yang berasal dari cina ini mungkin belum sepopuler jenis teh lainnya karena masih jarang diproduksi di Indonesia. Pada proses pengolahan, teh oolong dengan melayukan daun dibawah sinar matahari selama kurang lebih 1 hari, kemudian daun diproses penggulungan agar terjadi fermentasi enzimatis. Setelah daun terpapar udara, warna daun akan berubah menjadi lebih gelap dan proses fermentasi telah terjadi. Daun teh yang telah berwarna gelap tadi lalu segera dipanaskan untuk menghentikan proses fermentasinya dan dikeringkan. Daun teh oolong pada umumnya berwarna hitam dengan bentuk bulat menggumpal serta memiliki rasa dan aroma lebih ringan dibanding teh hitam tetapi lebih pekat daripada teh hijau, dengan rasa dan aroma yang khas dan ringan teh oolong.
* Teh Putih (White Tea atau Silver Needle)
Teh putih adalah salah satu jenis teh premium di Indonesia. Jenis teh ini tidak mengalami proses fermentasi sama sekali, yang mana setelah proses pemanenan langsung dilakukan pemanasan sesegera mungkin melalui metode penguapan atau oleh udara. Nama teh ini dipetik dari kuncup-kuncup daun muda yang masih ditutupi oleh rambut-rambut putih halus. Daun teh jenis ini memiliki kandungan senyawa antioksidan katekin lebih tinggi dibanding jenis teh lainnya, karena proses pengolahannnya nan singkat, sehingga khasiat dari teh putih juga lebih baik dibandingkan jenis teh lainnya.
Daun teh putih berwarna putih kecoklatan dengan aroma teh yang khas, dan ketika diseduh rasa dan aroma dari teh putih sangatlah ringan serta berwarna bening sedikit keruh. *
Komentar