nusabali

TXT Bikin Video Klip di Pantai Gunung Payung, Pesona Surga Tersembunyi di Selatan Bali

  • www.nusabali.com-txt-bikin-video-klip-di-pantai-gunung-payung-pesona-surga-tersembunyi-di-selatan-bali

MANGUPURA, NusaBali.com – Pesona Pantai Gunung Payung membuat keindahannya dijadikan lokasi shooting video musik boyband asal Korea Selatan ‘TXT’ berjudul Sugar Rise Ride pada Desember silam.

Berlokasi di Desa Kutuh, Kecamatan Kuta Selatan, Badung, Bali, Pantai Gunung Payung masih terjaga kebersihannya bahkan diselimuti pasir putih yang terbentang hingga 2 kilometer. Pantai ini pun juga berada di sebelah Timur Pantai Pandawa, berjarak sekitar 4,5 kilometer.

Karena pantai ini berada di wilayah yang berupa perbukitan atau tebing, pantainya berada di bawah dan di balik tebing. Sehingga pengunjung yang melipir harus menuruni kurang lebih 300 anak tangga atau menyewa shuttle agar dapat menuju pantai.

“Tangganya sudah aman karena sudah di semen jadi tidak perlu takut kepeleset. Untuk pengunjung yang tidak mau capek, bisa menggunakan jasa shuttle dengan membayar Rp 15.000 sudah free air minum,” ujar Pelaksana Jabatan Sementara (PJS) Manager Pantai Gunung Payung, I Putu Gede Surya Diarta pada Sabtu (18/2/2023) siang.

Daya tarik Pantai Gunung Payung pun jarang didapati di pantai lainnya. Ada beberapa spot tebing atau goa yang ada di pantai ini menjadi primadona para pengunjung. Namun, waktu yang tepat untuk berkunjung ke pantai ini ialah pada saat air laut masih surut. Sebab, jika air laut pasang, pengunjung tidak dapat melihat keindahan gua alami di pantai ini. 

Bersantai di tepi pantai juga menjadi salah satu kegiatan yang bagus ketika datang ke Pantai Gunung Payung. Pasirnya yang putih bersih membuat pengunjung betah berlama-lama duduk di pantai ini. Bahkan airnya yang jernih serta ombak yang tenang cocok untuk berenang bersama keluarga.

“Tetapi harus tetap dalam pengawasan dan kami juga ada 2 life guard yang berjaga di Pantai. Kita juga sudah menyediakan P3K dan bekerjasama dengan Puskesmas dan rumah sakit terdekat,” ujarnya.

Untuk aktivitas laut, pengunjung bisa menyewa perahu kano sebesar Rp 50.000 per orang dan Rp 100.000 per orang jika ingin didayung oleh petugas. Lokasi ini juga cocok digunakan oleh para surfer untuk berselancar. Sehingga tak jarang para wisatawan asing senang berselancar di sini. Tak hanya deburan ombak dan terpaan angin pantainya saja, pengunjung juga dapat menyaksikan hijaunya pemandangan sekitar tebing yang menyejukkan. 

Selain itu, di Pantai Gunung Payung tersedia beberapa fasilitas lainnya seperti Ampi Theater yakni ruang terbuka untuk menghelat konser musik dan kegiatan budaya. Lalu ada pula spot camping yang berlokasi di atas tebing dengan view sunrise cantik. Ada juga Tegeh Bom yang biasa digunakan untuk kegiatan kunjungan, wisata edukasi, hingga lokasi wedding party.

Di dekat lokasi pantai tepatnya di sebelah kiri jalan menuju pantai ada sebuah pura yang bernama Pura Gunung Payung, jadi nama pantai ini mengambil nama dari pura yang ada di dekat pantai.

Menurut penuturan para panglingsir atau para tetua, kata De Surya, nama Gunung Payung diambil dari cerita sewaktu Dang Hyang Nirartha melakukan perjalanan spiritual ke pulau Bali. 

Saat itu De Surya bercerita, Dang Hyang Nirartha ketika sampai melihat lokasi di sini tandus dan kering. Sehingga Dang Hyang Nirartha terketuk hatinya agar lokasi tersebut tidak tandus lagi dengan cara menancapkan tongkat payung yang dibawanya ke tanah. 

Sehingga, tongkat yang ditancapkan ke tanah itu muncul sumber mata air sehingga warga sekitar bisa memiliki sumber air untuk konsumsi dan kebutuhan hidup lainnya. Sebagai bentuk rasa syukur dan tanda terima kasih warga, maka didirikanlah Pura Gunung Payung yang namanya diambil dari kisah Dang Hyang Nirartha.

“Gunung Payung sendiri diambil dari sewaktu tongkat payung yang dipakai Dang Hyang Nirartha. Bahkan sumber airnya masih ada di dalam pura,” tutur asli Desa Kutuh, Kuta Selatan itu.

Akses jalan menuju Pantai Gunung Payung sangat mudah hanya bermodalkan google maps saja. Hanya saja, akses menuju pantai para pengunjung harus berhati-hati karena banyak monyet liar yang nangkring di sisi jalan hingga lokasi parkir kendaraan.

Kata De Surya, para monyet di Pantai Gunung Payung termasuk monyet yang tidak agresif. Namun pihaknya selalu memberikan arahan kepada pengunjung untuk tidak menaruh barang berharga di motor atau kendaraannya agar tidak diambil oleh para monyet.

“Kami akan selalu memberikan pelayanan sepenuh hati kepada pengunjung. Nantinya dari hasil positif yang kami berikan kepada pengunjung akan dapat menambah animo pengunjung, menambah kenyamanan mereka yang akhirnya Pantai Gunung Payung dikenang dan bisa dipublikasikan oleh para pengunjung itu sendiri,” pungkasnya. 

Sebagai informasi tambahan, Pantai Gunung Payung buka setiap hari pada pukul 07.00  sampai 19.00 Wita. Sebelum pengunjung bisa masuk ke lokasi pantai, pengunjung harus membayar karcis masuk terlebih dahulu. 

Bagi wisatawan domestik dikenakan harga Rp 4.000 dan wisatawan asing dikenakan harga Rp 8.000. Tak hanya itu, dikenakan pula karcis parkir kendaraan yakni Rp 2.000 untuk motor, Rp 5.000 untuk mobil, dan Rp 10.000 untuk bus. *ris

Komentar