Gianyar Punya Gedung Perpustakaan Megah
GIANYAR, NusaBali
Bupati Gianyar Made Mahayastra beserta jajaran menyaksikan pacaruan, melaspas, mendem padagingan, dan piodalan Gedung Layanan Perpustakaan Daerah Nawaksara di Desa Bedulu, Kecamatan Blahbatuh, Gianyar pada rahina Tilem Kawulu, Soma Pahing Merakih, Senin (20/2).
Kabupaten Gianyar baru punya gedung megah setelah 33 tahun perpustakaan daerah selalu berpindah-pindah tempat atau nomaden. Perpustakaan Daerah Kabupaten Gianyar berdiri tanggal 2 Januari 1990 di tempat yang kurang representatif. Tahun 2002 perpustakaan pindah ke gedung bekas SDN 10 Gianyar. Sejak tahun 2007 nyempil di lantai bawah Balai Budaya Gianyar. “Baru tahun ini terwujud gedung perpustakaan yang representatif,” jelas Plt Kadis Perpustakaan dan Kearsipan Kabupaten Gianyar Ida Ayu Putu Eka Susanti.
Gedung Perpustakaan Daerah Gianyar ini diberinama Gedung Perpustakaan Nawaksara yang mengandung harapan pengetahuan suci dapat menyebar ke seluruh penjuru. Nama Nawaksara dipilih oleh Bupati Gianyar Made ‘Agus’ Mahayastra. Nawaksara punya makna sembilan aksara suci yang ada di setiap penjuru mata angin dalam konsep Hindu Bali. Nawaksara juga pernah dipakai oleh Proklamator Bangsa Ir Soekarno dalam Sidang Umum IV MPRS.
Eka Susanti menerangkan, Perpustakaan Nawaksara di kawasan suci Pura Samuan Tiga yang merupakan tempat penyatuan sekte-sekte dan terlahirnya konsep Kahyangan Tiga di Bali. Dia berharap Perpustakaan Nawaksara dapat mencerdaskan serta meningkatkan minat dan budaya baca di Kabupaten Gianyar. “Kami berharap generasi muda Gianyar menjadi generasi muda yang cerdas, berintegritas, dan berdaya saing tinggi dan tidak mudah melupakan sejarah,” harap Eka Susanti.
Gedung Perpustakaan Nawaksara dibangun di atas tanah seluas 883.9 meter persegi milik Pemprov Bali dengan luas bangunan 1204,50 meter persegi. “Kami menyampaikan penghargaan dan apresiasi yang setinggi-tingginya kepada Bapak Bupati atas perhatiannya membangun Gedung Perpustakaan,” ucap Eka Susanti. Gedung Perpustakaan Nawaksara dilengkapi dengan area informasi berbasis TIK, area baca anak, bahkan lengkap dengan area baca difabel. Koleksi buku hingga saat ini sebanyak 24.405 eksemplar dengan 12.200 judul.
Pada tahun 2023 juga pasang anggaran hampir Rp 2,3 miliar untuk melengkapi sarana dan prasarana. Ada rencana membangun patung Soekarno untuk mengenang jasanya sebagai Proklamator Perpustakaan. Eka Susanti berharap Perpustakaan Nawaksara diminati masyarakat untuk mewujudkan perpustakaan berbasis inklusi sosial. Sementara itu, Bupati Gianyar mengatakan ini adalah perpustakaan modern pertama yang dimiliki Gianyar. Bupati Mahayastra berharap, Perpustakaan Nawaksara menarik minat anak-anak milenial semakin gemar baca buku. *nvi
1
Komentar