Peserta Pelatihan Kerja Membludak
Pendaftar pelatihan barista dan pembuatan kue membludak melebihi kuota, sehingga terpaksa ditolak.
TABANAN, NusaBali
Unit Pelaksana Teknis Daerah atau UPTD Balai Latihan Kerja (BLK) Tabanan kembali mendapat 12 paket pelatihan kerja berbasis kompetensi di tahun 2023. Untuk gelombang I, telah dibuka empat paket pelatihan diikuti oleh 64 peserta.
Sebanyak 12 paket latihan ini diantaranya pelatihan barista (2 kelas), pelatihan pembuatan roti kue (2 kelas), pelatihan tata rias kecantikan (2 kelas), pelatihan menjarit (2 kelas), pelatihan terapis spa (1 kelas), pelatihan servis sepeda motor (1 kelas) , pelatihan servis AC (1 kelas) , dan pelatihan pengolahan hasil pertanian (1 kelas).
Sementara dari 12 paket itu, sudah dibuka paket pelatihan untuk gelombang pertama meliputi, pelatihan barista, pembuatan kue, terapis spa, dan menjarit. Dari jumlah tersebut pelatihan barista dan pembuatan kue yang banyak pendaftar hingga sampai ditolak.
Kepala UPTD BLK Tabanan I Gede Nengah Sugiarta mengatakan, empat pelatihan gelombang I sudah dibuka pada Jumat (17/2). Dan mereka akan mulai pelatihan Selasa (21/2). Lama pelatihan tergantung dari jam pelajaran (JP), ada sampai 20 hari hingga 1 bulan. "Tahun 2023 ini kita dapat 12 paket pelatihan sumber dana dari APBN," jelasnya, Senin (20/2).
Dari 12 paket ini pelatihan akan dibuka sampai gelombang III. Gelombang I ada 4 paket yang dibuka pelatihan dan menyusul paket lainnya dibuka pada gelombang berikutnya. "Sistemnya, kelas dari masing-masing kejuruan terpenuhi, paket itu yang akan dibuka. Masing-masing kelas harus ada peserta 16 orang tidak boleh lebih dan kurang," bebernya.
Kemudian terhadap empat paket yang sudah dibuka itu, diakui Sugiarta banyak peminat terutama pelatihan pembuatan roti dan barista. Sebab peserta yang mendaftar sampai 50 orang, sementara satu kelas itu pesertanya harus 16 orang. "Makanya dalam pelaksanaan ini ada seleksi, peserta mengikuti tes lewat google form, kemudian seleksi wawancara. Terhadap yang tak lolos dalam seleksi gelombang I maka dialihkan ke gelombang II nanti," terangnya.
Masyarakat Tabanan dinilai antusias mengikuti latihan kerja yang dibuka. Karena setiap tahunnya peserta pendaftarnya banyak. Maklum saja dalam pelatihan ini mereka juga akan mendapat sertifikat uji kompetensi jika lulus. Sehingga sertifikat uji kompetensi ini banyak dijadikan acuan untuk mencari kerja ke luar negeri. "Makanya dengan adanya pelatihan ini banyak dari tamatan kita yang sudah kerja di luar negeri," kata Sugiarta.
Sugiarta menambahkan, tahun 2023 pelatihan kerja yang didapat dari Kementerian Ketenagakerjaan lebih banyak dibandingkan tahun 2022 hanya 10 paket. Bahkan untuk tahun sekarang peserta yang ikut mendapat uang saku sejumlah Rp 25.000 setiap kehadiran dan ditanggung BPJS Ketenagakerjaan.
"Sebenarnya uang saku yang didapat bukan pertama kali, tahun 2019 dan 2020 peserta yang ikut pelatihan dapat. Namun tahun 2021 dan 2022 karena Covid-19 tidak dapat. Dan tahun 2023 kembali dapat. Mudah-mudahan dengan perhatian pemerintah lewat program ini bisa menghasilkan tenaga kerja yang handal dan berkualitas sehingga kesejahteraan keluarga terjamin," tandas Sugiarta. *des
Sebanyak 12 paket latihan ini diantaranya pelatihan barista (2 kelas), pelatihan pembuatan roti kue (2 kelas), pelatihan tata rias kecantikan (2 kelas), pelatihan menjarit (2 kelas), pelatihan terapis spa (1 kelas), pelatihan servis sepeda motor (1 kelas) , pelatihan servis AC (1 kelas) , dan pelatihan pengolahan hasil pertanian (1 kelas).
Sementara dari 12 paket itu, sudah dibuka paket pelatihan untuk gelombang pertama meliputi, pelatihan barista, pembuatan kue, terapis spa, dan menjarit. Dari jumlah tersebut pelatihan barista dan pembuatan kue yang banyak pendaftar hingga sampai ditolak.
Kepala UPTD BLK Tabanan I Gede Nengah Sugiarta mengatakan, empat pelatihan gelombang I sudah dibuka pada Jumat (17/2). Dan mereka akan mulai pelatihan Selasa (21/2). Lama pelatihan tergantung dari jam pelajaran (JP), ada sampai 20 hari hingga 1 bulan. "Tahun 2023 ini kita dapat 12 paket pelatihan sumber dana dari APBN," jelasnya, Senin (20/2).
Dari 12 paket ini pelatihan akan dibuka sampai gelombang III. Gelombang I ada 4 paket yang dibuka pelatihan dan menyusul paket lainnya dibuka pada gelombang berikutnya. "Sistemnya, kelas dari masing-masing kejuruan terpenuhi, paket itu yang akan dibuka. Masing-masing kelas harus ada peserta 16 orang tidak boleh lebih dan kurang," bebernya.
Kemudian terhadap empat paket yang sudah dibuka itu, diakui Sugiarta banyak peminat terutama pelatihan pembuatan roti dan barista. Sebab peserta yang mendaftar sampai 50 orang, sementara satu kelas itu pesertanya harus 16 orang. "Makanya dalam pelaksanaan ini ada seleksi, peserta mengikuti tes lewat google form, kemudian seleksi wawancara. Terhadap yang tak lolos dalam seleksi gelombang I maka dialihkan ke gelombang II nanti," terangnya.
Masyarakat Tabanan dinilai antusias mengikuti latihan kerja yang dibuka. Karena setiap tahunnya peserta pendaftarnya banyak. Maklum saja dalam pelatihan ini mereka juga akan mendapat sertifikat uji kompetensi jika lulus. Sehingga sertifikat uji kompetensi ini banyak dijadikan acuan untuk mencari kerja ke luar negeri. "Makanya dengan adanya pelatihan ini banyak dari tamatan kita yang sudah kerja di luar negeri," kata Sugiarta.
Sugiarta menambahkan, tahun 2023 pelatihan kerja yang didapat dari Kementerian Ketenagakerjaan lebih banyak dibandingkan tahun 2022 hanya 10 paket. Bahkan untuk tahun sekarang peserta yang ikut mendapat uang saku sejumlah Rp 25.000 setiap kehadiran dan ditanggung BPJS Ketenagakerjaan.
"Sebenarnya uang saku yang didapat bukan pertama kali, tahun 2019 dan 2020 peserta yang ikut pelatihan dapat. Namun tahun 2021 dan 2022 karena Covid-19 tidak dapat. Dan tahun 2023 kembali dapat. Mudah-mudahan dengan perhatian pemerintah lewat program ini bisa menghasilkan tenaga kerja yang handal dan berkualitas sehingga kesejahteraan keluarga terjamin," tandas Sugiarta. *des
1
Komentar