Buleleng Minta Pemulangan Pekerja Migran di Turki
PMI asal Klungkung Korban Gempa Turki Dipulangkan Hari Ini
Diharapkan PMI yang dari Buleleng bisa dipulangkan dulu, kemudian setelah kondisi mereka pulih dari trauma gempa, kembali bisa bekerja di Turki.
SINGARAJA, NusaBali
Dinas Ketenagakerjaan (Disnaker) Kabupaten Buleleng berharap ratusan Pekerja Migran Indonesia (PMI) asal Buleleng yang bekerja di Turki dipulangkan. Pemulangan sementara para PMI ini untuk memulihkan kondisi mereka pasca gempa berkekuatan magnitudo 7,8 yang mengguncang negara itu.
"Kami berharap para PMI yang dari Buleleng ini dipulangkan dulu, kemudian setelah kondisi pulih, kembali bisa bekerja di Turki. Pulang untuk memulihkan kondisi mereka, semangatnya, baru kemudian kembali lagi," ujar Kepala Dinas Ketenagakerjaan Buleleng, Komang Sumertajaya saat ditemui usai kegiatan di Gedung Imaco Eks Pelabuhan Buleleng, Selasa (21/2) siang.
Sumertajaya menyebutkan, informasi terakhir yang diperoleh dari BP2MI (Badan Pelindungan Pekerja Migran Indonesia) ada PMI asal Klungkung yang meninggal dunia akibat gempa dan dievakuasi dari reruntuhan. Sebelumnya, WNI asal Kota Denpasar juga menjadi korban meninggal dunia dalam bencana itu.
"Kami terus berkomunikasi dan koordinasi dengan satuan kerja BP2MI. Informasi terakhir ada PMI asal Klungkung meninggal. Adapun PMI lain masih tersebar di sejumlah kota, belum dikumpulkan menjadi satu. Harapannya ya dipulangkan dulu untuk memulihkan kondisi mereka," ujarnya lagi.
Pihaknya memastikan sebanyak 401 PMI asal Buleleng yang bekerja di negara Turki, dalam kondisi aman. Seluruhnya dinyatakan selamat dari gempa tersebut. Kendati demikian tak menutup kemungkinan sebagian para pekerja migran tersebut ada yang mengalami trauma dampak gempa. Untuk itu, kata Sumertajaya, negara hadir untuk melindungi pekerja migran. "Kondisi para PMI sudah kami sampaikan ke pimpinan, ada 401 orang PMI (dari Buleleng) kondisinya baik-baik saja. Kebijakan negara, negara hadir dalam bentuk apapun. Apakah prosedural maupun non-prosedural untuk melindungi warga negara," ujar dia.
Untuk diketahui, Dinas Ketenagakerjaan Kabupaten Buleleng mendata ada sebanyak 401 pekerja migran Indonesia (PMI) yang bekerja di Turki, terdiri dari 63 orang PMI laki-laki dan 338 perempuan. Kabupaten Buleleng menjadi penyumbang PMI terbanyak di Turki dibandingkan kabupaten atau kota lainnya di Bali. "PMI dari Buleleng yang paling banyak dibandingkan kabupaten lainnya di Bali yang bekerja di Turki," ucap Sumertajaya. Sebagian besar pekerja migran itu bekerja di bidang spa terapis dan hospitality.
Ia mengaku terus berkoordinasi dengan BP2MI serta memantau perkembangan informasi PMI dari Buleleng yang bekerja di Turki. Kata dia, Kementerian Luar Negeri melalui KBRI di Ankara, Turki telah menyiapkan fasilitas untuk PMI, termasuk prosedur kepulangannya jika terjadi sesuatu pasca bencana itu.
Terkait usulan Disnaker Buleleng untuk memulangkan pekerja migran asal daerahnya, Dinas Ketenagakerjaan dan Energi Sumber Daya Mineral Provinsi Bali dan Balai Pelayanan Pelindungan Pekerja Migran Indonesia (BP3MI) Bali sama-sama mengatakan masih menunggu kebijakan dari Kementerian Luar Negeri dan Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) di Turki.
"Masih menunggu info resmi dari KBRI," ujar Kadisnaker ESDM Bali, Ida Bagus Setiawan dikonfirmasi NusaBali, Selasa sore. Sebanyak 85 WNI korban gempa Turki memang dikabarkan akan ikut pulang bersama dua jenazah WNI yang meninggal akibat gempa di Turki. Berangkat dari Turki pada Rabu (22/2) mereka direncanakan mendarat di Jakarta pada malam harinya.
Data dari Dinas Ketenagakerjaan dan ESDM Provinsi Bali Sebanyak 1.375 Pekerja Migran Indonesia (PMI) dari Bali bekerja di Turki, terbanyak berasal dari Kabupaten Buleleng 401 orang. Adapun rincian pekerja migran Bali lainnya yang ditempatkan di Turki sejak tahun 2022 lalu adalah 84 orang dari Badung, 119 orang dari Bangli, 67 orang dari Denpasar, 193 orang Gianyar, 59 orang Klungkung, dan 103 orang dari Tabanan.
Kepala BP3MI Bali Anak Agung Gde Indra Hardiawan juga menyampaikan belum mendapat kabar pasti soal kepulangan PMI asal Bali yang terkena dampak gempa Turki. Agung Hardiawan menyatakan, pihaknya nanti akan membicarakan kemungkinan tersebut dengan pihak KBRI dan Kemenlu yang akan ikut mengantar kepulangan jenazah PMI asal Klungkung, Ni Wayan Supini yang meninggal akibat gempa berkuatan magnitudo 7,8. "Besok (hari ini) sampai Jakarta pukul 19.50 WIB, kalau tidak salah besoknya baru terbang ke Bali," ungkap Agung Hardiawan. Menurutnya, belum ada rilis resmi dari pihak KBRI maupun Kemenlu terkait evakuasi ataupun pemulangan WNI yang terkena dampak gempa yang terjadi pada dini hari itu.
Sementara rumah rumah duka almarhum Ni Wayan Supini, di Dusun Tegal Besar, Desa Negari, Kecamatan Banjarangkan, Klungkung yang merupakan korban meninggal dunia dampak gempa Turki, didatangi berbagai pihak untuk memberikan dukungan moril kepada keluarga korban. Pada, Senin (20/2) malam terlihat Bupati Klungkung I Nyoman Suwirta bersama Ny Ayu Suwirta melayat sekaligus menyerahkan akta kematian 'Pitra Bakti' kepada suami dari Ni Wayan Supini.
Sementara pada, Selasa kemarin terpantau jajaran Polres Klungkung melayat ke rumah rumah duka almarhum Ni Wayan Supini. Hadir di rumah duka, yakni Kapolres Klungkung AKBP I Nengah Sadiarta didampingi Kabag SDM Kompol I Nengah Sukerna, Kapolsek Banjarangkan AKP I Wayan Sujana, Kasi Propam AKP I Made Sutama. "Kehadiran kami untuk memberikan dukungan moril kepada pihak keluarga yang ditinggalkan, supaya pihak keluarga tabah atas ujian ini, bencana yang terjadi merupakan kehendak-Nya. Kita hanya ciptaan-Nya, menerima dan menjalani dengan ikhlas," ujar Kapolres AKBP Sadiarta.
AKBP Sadiarta juga mengucapkan turut berbelangsukawa dan berdoa agar almarhum Ni Wayan Supini mendapatkan tempat yang terbaik disisi Tuhan yang mehakuasa dan semoga manyatu dengan Tuhan serta keluarga yang ditinggalkan diberikan ketabahan,” imbuh AKBP Sadiarta. Menurut Kapolres, Ni Wayan Supini merupakan warga Klungkung yang menjadi PMI (Pegawai Migran Indonesia) di Turki telah meninggal dunia akibat tertimpa puing-puing bangunan yang terjadinya Gempa bumi dahsyat berkekuatan magnitudo 7,8 SR pada tanggal 6 Februari 2023 lalu. "Korban bekerja sebagai terapis spa,” ujar Kapolres.
Terpisah Menteri Luar Negeri (Menlu) RI, Retno Marsudi mengatakan sebanyak 85 Warga Negara Indonesia (WNI) yang terdampak gempa Turki akan kembali ke Indonesia menggunakan pesawat Garuda Indonesia. “Pesawat Garuda yang akan membawa bantuan ke Turki saat kembali akan membawa dua jenazah (WNI yang meninggal) plus 85 WNI yang terkena dampak dan mereka menginginkan kembali ke Indonesia,” kata Retno di Lanud Halim Perdanakusuma, Jakarta, Selasa.
Retno menjelaskan terdapat empat WNI korban meninggal dunia akibat gempa di Turki, berdasarkan data terbaru. Dua dari empat jenazah WNI tersebut telah dimakamkan di Turki, sementara dua lainnya akan dimakamkan di Indonesia atas permintaan keluarga. Karena itu, pesawat Garuda yang pada Selasa kemarin terbang ke Turki dan Suriah untuk mengirimkan bantuan logistik bagi korban gempa, akan kembali ke Indonesia dengan membawa dua jenazah korban meninggal dan 85 WNI terdampak gempa.
Selain itu, Menteri Koordinator Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (PMK) Muhadjir Effendy dan Kepala BNPB Suhariyanto akan turut bertolak ke Turki pada, Selasa kemarin untuk melakukan penilaian dan menggelar pertemuan dengan pemerintah setempat. “Menko PMK dan Pak Kepala BNPB juga akan berangkat pada hari ini menyertai rombongan dan beliau akan melakukan pertemuan dan asesmen apa yang dapat disampaikan, yang dapat dibantu lagi ke pemerintah setempat,” ujar Retno.
Presiden RI Joko Widodo (Jokowi), Selasa kemarin melepas keberangkatan empat pesawat untuk mengirimkan bantuan logistik dengan total berat 140 ton bagi para korban gempa Turki dan Suriah. Jokowi menekankan pentingnya untuk melakukan diplomasi kemanusiaan. "Sebelum juga telah kita kirim tim SAR dan tim medis serta rumah sakit lapangan yang sangat membantu plus juga pesawat Hercules yang sangat membantu awal-awal evakuasi korban-korban bencana gempa yang ada di Turki maupun yang ada di Suriah," kata Jokowi di Lanud Halim Perdanakusuma, Jakarta, Selasa.
Sementara gempa bumi bermagnitudo 6,4 kembali mengguncang Turki di Provinsi Hatay di bagian selatan Turki pada, Senin (20/2) malam. Sedikitnya tiga orang meninggal dunia dan 213 orang lainnya terluka akibat gempa susulan ini. “Tiga warga kami kehilangan nyawa, satu orang di Distrik Antakya, satu di Distrik Defne, dan satu di Distrik Samandag,” kata Menteri Dalam Negeri Turki Suleyman Soylu dalam jumpa persnya. Upaya pencarian dan penyelamatan sedang dilakukan di tiga lokasi, sambung Soylu.
Menurut Badan Penanggulangan Bencana Turki (AFAD), sejauh ini sudah 32 gempa susulan tercatat setelah gempa kali ini. AFAD mengatakan gempa bermagnitudo 6,4 terjadi sekitar pukul 8.04 malam waktu setempat (10.04 WIB) di Distrik Defne, Hatay. Guncangan tersebut diikuti oleh gempa susulan bermagnitudo 5,8 tiga menit kemudian, dengan pusat gempa di Distrik Samandag di Hatay.
Gempa ini erjadi hanya dua pekan setelah gempa bermagnitudo 7,7 dan 7,6 yang berpusat di Kahramanmaras mengguncang Turki pada 6 Februari lalu. Gempa mematikan pada 6 Februari itu melanda 10 provinsi, yakni Hatay, Gaziantep, Malatya, Sanliurfa, Adana, Adiyaman, Diyarbakir, Kilis, Osmaniye, dan Elazig. Menurut data terbaru, lebih dari 13 juta orang terdampak bencana alam ini dan 41.000 meninggal dunia. *mzk, wan, ant
"Kami berharap para PMI yang dari Buleleng ini dipulangkan dulu, kemudian setelah kondisi pulih, kembali bisa bekerja di Turki. Pulang untuk memulihkan kondisi mereka, semangatnya, baru kemudian kembali lagi," ujar Kepala Dinas Ketenagakerjaan Buleleng, Komang Sumertajaya saat ditemui usai kegiatan di Gedung Imaco Eks Pelabuhan Buleleng, Selasa (21/2) siang.
Sumertajaya menyebutkan, informasi terakhir yang diperoleh dari BP2MI (Badan Pelindungan Pekerja Migran Indonesia) ada PMI asal Klungkung yang meninggal dunia akibat gempa dan dievakuasi dari reruntuhan. Sebelumnya, WNI asal Kota Denpasar juga menjadi korban meninggal dunia dalam bencana itu.
"Kami terus berkomunikasi dan koordinasi dengan satuan kerja BP2MI. Informasi terakhir ada PMI asal Klungkung meninggal. Adapun PMI lain masih tersebar di sejumlah kota, belum dikumpulkan menjadi satu. Harapannya ya dipulangkan dulu untuk memulihkan kondisi mereka," ujarnya lagi.
Pihaknya memastikan sebanyak 401 PMI asal Buleleng yang bekerja di negara Turki, dalam kondisi aman. Seluruhnya dinyatakan selamat dari gempa tersebut. Kendati demikian tak menutup kemungkinan sebagian para pekerja migran tersebut ada yang mengalami trauma dampak gempa. Untuk itu, kata Sumertajaya, negara hadir untuk melindungi pekerja migran. "Kondisi para PMI sudah kami sampaikan ke pimpinan, ada 401 orang PMI (dari Buleleng) kondisinya baik-baik saja. Kebijakan negara, negara hadir dalam bentuk apapun. Apakah prosedural maupun non-prosedural untuk melindungi warga negara," ujar dia.
Untuk diketahui, Dinas Ketenagakerjaan Kabupaten Buleleng mendata ada sebanyak 401 pekerja migran Indonesia (PMI) yang bekerja di Turki, terdiri dari 63 orang PMI laki-laki dan 338 perempuan. Kabupaten Buleleng menjadi penyumbang PMI terbanyak di Turki dibandingkan kabupaten atau kota lainnya di Bali. "PMI dari Buleleng yang paling banyak dibandingkan kabupaten lainnya di Bali yang bekerja di Turki," ucap Sumertajaya. Sebagian besar pekerja migran itu bekerja di bidang spa terapis dan hospitality.
Ia mengaku terus berkoordinasi dengan BP2MI serta memantau perkembangan informasi PMI dari Buleleng yang bekerja di Turki. Kata dia, Kementerian Luar Negeri melalui KBRI di Ankara, Turki telah menyiapkan fasilitas untuk PMI, termasuk prosedur kepulangannya jika terjadi sesuatu pasca bencana itu.
Terkait usulan Disnaker Buleleng untuk memulangkan pekerja migran asal daerahnya, Dinas Ketenagakerjaan dan Energi Sumber Daya Mineral Provinsi Bali dan Balai Pelayanan Pelindungan Pekerja Migran Indonesia (BP3MI) Bali sama-sama mengatakan masih menunggu kebijakan dari Kementerian Luar Negeri dan Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) di Turki.
"Masih menunggu info resmi dari KBRI," ujar Kadisnaker ESDM Bali, Ida Bagus Setiawan dikonfirmasi NusaBali, Selasa sore. Sebanyak 85 WNI korban gempa Turki memang dikabarkan akan ikut pulang bersama dua jenazah WNI yang meninggal akibat gempa di Turki. Berangkat dari Turki pada Rabu (22/2) mereka direncanakan mendarat di Jakarta pada malam harinya.
Data dari Dinas Ketenagakerjaan dan ESDM Provinsi Bali Sebanyak 1.375 Pekerja Migran Indonesia (PMI) dari Bali bekerja di Turki, terbanyak berasal dari Kabupaten Buleleng 401 orang. Adapun rincian pekerja migran Bali lainnya yang ditempatkan di Turki sejak tahun 2022 lalu adalah 84 orang dari Badung, 119 orang dari Bangli, 67 orang dari Denpasar, 193 orang Gianyar, 59 orang Klungkung, dan 103 orang dari Tabanan.
Kepala BP3MI Bali Anak Agung Gde Indra Hardiawan juga menyampaikan belum mendapat kabar pasti soal kepulangan PMI asal Bali yang terkena dampak gempa Turki. Agung Hardiawan menyatakan, pihaknya nanti akan membicarakan kemungkinan tersebut dengan pihak KBRI dan Kemenlu yang akan ikut mengantar kepulangan jenazah PMI asal Klungkung, Ni Wayan Supini yang meninggal akibat gempa berkuatan magnitudo 7,8. "Besok (hari ini) sampai Jakarta pukul 19.50 WIB, kalau tidak salah besoknya baru terbang ke Bali," ungkap Agung Hardiawan. Menurutnya, belum ada rilis resmi dari pihak KBRI maupun Kemenlu terkait evakuasi ataupun pemulangan WNI yang terkena dampak gempa yang terjadi pada dini hari itu.
Sementara rumah rumah duka almarhum Ni Wayan Supini, di Dusun Tegal Besar, Desa Negari, Kecamatan Banjarangkan, Klungkung yang merupakan korban meninggal dunia dampak gempa Turki, didatangi berbagai pihak untuk memberikan dukungan moril kepada keluarga korban. Pada, Senin (20/2) malam terlihat Bupati Klungkung I Nyoman Suwirta bersama Ny Ayu Suwirta melayat sekaligus menyerahkan akta kematian 'Pitra Bakti' kepada suami dari Ni Wayan Supini.
Sementara pada, Selasa kemarin terpantau jajaran Polres Klungkung melayat ke rumah rumah duka almarhum Ni Wayan Supini. Hadir di rumah duka, yakni Kapolres Klungkung AKBP I Nengah Sadiarta didampingi Kabag SDM Kompol I Nengah Sukerna, Kapolsek Banjarangkan AKP I Wayan Sujana, Kasi Propam AKP I Made Sutama. "Kehadiran kami untuk memberikan dukungan moril kepada pihak keluarga yang ditinggalkan, supaya pihak keluarga tabah atas ujian ini, bencana yang terjadi merupakan kehendak-Nya. Kita hanya ciptaan-Nya, menerima dan menjalani dengan ikhlas," ujar Kapolres AKBP Sadiarta.
AKBP Sadiarta juga mengucapkan turut berbelangsukawa dan berdoa agar almarhum Ni Wayan Supini mendapatkan tempat yang terbaik disisi Tuhan yang mehakuasa dan semoga manyatu dengan Tuhan serta keluarga yang ditinggalkan diberikan ketabahan,” imbuh AKBP Sadiarta. Menurut Kapolres, Ni Wayan Supini merupakan warga Klungkung yang menjadi PMI (Pegawai Migran Indonesia) di Turki telah meninggal dunia akibat tertimpa puing-puing bangunan yang terjadinya Gempa bumi dahsyat berkekuatan magnitudo 7,8 SR pada tanggal 6 Februari 2023 lalu. "Korban bekerja sebagai terapis spa,” ujar Kapolres.
Terpisah Menteri Luar Negeri (Menlu) RI, Retno Marsudi mengatakan sebanyak 85 Warga Negara Indonesia (WNI) yang terdampak gempa Turki akan kembali ke Indonesia menggunakan pesawat Garuda Indonesia. “Pesawat Garuda yang akan membawa bantuan ke Turki saat kembali akan membawa dua jenazah (WNI yang meninggal) plus 85 WNI yang terkena dampak dan mereka menginginkan kembali ke Indonesia,” kata Retno di Lanud Halim Perdanakusuma, Jakarta, Selasa.
Retno menjelaskan terdapat empat WNI korban meninggal dunia akibat gempa di Turki, berdasarkan data terbaru. Dua dari empat jenazah WNI tersebut telah dimakamkan di Turki, sementara dua lainnya akan dimakamkan di Indonesia atas permintaan keluarga. Karena itu, pesawat Garuda yang pada Selasa kemarin terbang ke Turki dan Suriah untuk mengirimkan bantuan logistik bagi korban gempa, akan kembali ke Indonesia dengan membawa dua jenazah korban meninggal dan 85 WNI terdampak gempa.
Selain itu, Menteri Koordinator Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (PMK) Muhadjir Effendy dan Kepala BNPB Suhariyanto akan turut bertolak ke Turki pada, Selasa kemarin untuk melakukan penilaian dan menggelar pertemuan dengan pemerintah setempat. “Menko PMK dan Pak Kepala BNPB juga akan berangkat pada hari ini menyertai rombongan dan beliau akan melakukan pertemuan dan asesmen apa yang dapat disampaikan, yang dapat dibantu lagi ke pemerintah setempat,” ujar Retno.
Presiden RI Joko Widodo (Jokowi), Selasa kemarin melepas keberangkatan empat pesawat untuk mengirimkan bantuan logistik dengan total berat 140 ton bagi para korban gempa Turki dan Suriah. Jokowi menekankan pentingnya untuk melakukan diplomasi kemanusiaan. "Sebelum juga telah kita kirim tim SAR dan tim medis serta rumah sakit lapangan yang sangat membantu plus juga pesawat Hercules yang sangat membantu awal-awal evakuasi korban-korban bencana gempa yang ada di Turki maupun yang ada di Suriah," kata Jokowi di Lanud Halim Perdanakusuma, Jakarta, Selasa.
Sementara gempa bumi bermagnitudo 6,4 kembali mengguncang Turki di Provinsi Hatay di bagian selatan Turki pada, Senin (20/2) malam. Sedikitnya tiga orang meninggal dunia dan 213 orang lainnya terluka akibat gempa susulan ini. “Tiga warga kami kehilangan nyawa, satu orang di Distrik Antakya, satu di Distrik Defne, dan satu di Distrik Samandag,” kata Menteri Dalam Negeri Turki Suleyman Soylu dalam jumpa persnya. Upaya pencarian dan penyelamatan sedang dilakukan di tiga lokasi, sambung Soylu.
Menurut Badan Penanggulangan Bencana Turki (AFAD), sejauh ini sudah 32 gempa susulan tercatat setelah gempa kali ini. AFAD mengatakan gempa bermagnitudo 6,4 terjadi sekitar pukul 8.04 malam waktu setempat (10.04 WIB) di Distrik Defne, Hatay. Guncangan tersebut diikuti oleh gempa susulan bermagnitudo 5,8 tiga menit kemudian, dengan pusat gempa di Distrik Samandag di Hatay.
Gempa ini erjadi hanya dua pekan setelah gempa bermagnitudo 7,7 dan 7,6 yang berpusat di Kahramanmaras mengguncang Turki pada 6 Februari lalu. Gempa mematikan pada 6 Februari itu melanda 10 provinsi, yakni Hatay, Gaziantep, Malatya, Sanliurfa, Adana, Adiyaman, Diyarbakir, Kilis, Osmaniye, dan Elazig. Menurut data terbaru, lebih dari 13 juta orang terdampak bencana alam ini dan 41.000 meninggal dunia. *mzk, wan, ant
1
Komentar