Tawur Agung Kesanga Bakal Digelar di Puspem Badung
MANGUPURA, NusaBali
Pelaksanaan Tawur Agung Kesanga serangkaian menyambut Hari Suci Nyepi Tahun Saka 1945 yang diselenggarakan oleh Pemkab Badung akan dipusatkan di Pusat Pemerintahan (Puspem) Badung pada Tilem Sasih Kesanga, Selasa (21/3).
Pelaksanaan Tawur Agung Kesanga nantinya akan dipuput oleh sulinggih dari berbagai warih yang ada di Gumi Keris. Kepala Dinas Kebudayaan (Disbud) Kabupaten Badung I Gde Eka Sudarwitha, mengatakan dipilihnya Puspem Badung sebagai tempat pelaksanaan Tawur Agung Kesanga tahun 2023, karena merupakan pusat dari pelayanan dan pengabdian kepada masyarakat. Merujuk daripada tujuan Tawur Agung Kesanga yakni upacara bhuta yadnya untuk keselarasan alam serta meningkatkan keharmonisan Tri Hita Karana, maka Puspem Badung juga dipandang layak menjadi tempat pelaksanaan Tawur Kesanga tahun ini. Setiap tahunnya lokasi pelaksanaan Tawur Agung Kesanga oleh Pemkab Badung pun berbeda-beda. Seperti pada 2022 dipusatkan di Catus Pata Desa Adat Carangsari, Kecamatan Petang dan pada 2021 di Desa Adat Kerobokan, Kecamatan Kuta Utara.
“Sesuai dengan petunjuk Bapak Bupati, pelaksanaan Tawur Kesanga tahun ini akan dilaksanakan di Puspem Badung. Puspem mengandung pengertian bahwa di sini adalah pusat dari pelayanan dan pengabdian kepada masyarakat,” ujarnya, Selasa (21/2).
Mantan Camat Petang ini melanjutkan, pelaksanaan Tawur Agung Kesanga tingkat kabupaten tentunya menggunakan sejumlah sarana upacara. Salah salah satunya menggunakan dasar hewan kerbau. Nantinya prosesi upacara Tawur Agung Kesanga akan digelar mulai pukul 9.00 Wita, dipuput oleh sulinggih dari berbagai warih atau klan yang ada di Kabupaten Badung. Kemudian, sekitar pukul 12.00 Wita dilakukan persembahyangan bersama.
“Untuk yang muput nanti sadhaka atau sulinggih yang mewakili dari keseluruhan warih atau klan di Kabupaten Badung. Sesuai dengan komitmen Bapak Bupati yang betul-betul egaliter (tidak ada perbedaan),” katanya.
Saat pelaksanaan Tawur Agung Kesanga mendatang, Pemkab Badung juga akan mengundang para bendesa se-Badung untuk bersama-sama menyaksikan dan nunas tirta untuk dilanjutkan di desa adat masing-masing. “Jadi setelah persembahyangan bersama akan dilanjutkan dengan nuur tirta, baik untuk tirta tawur maupun tirta duur,” kata Sudarwitha. *ind
1
Komentar