AP I Optimistis Raih Target 68 Juta Pengguna Jasa
MANGUPURA, NusaBali
Angkasa Pura (AP) I selaku pengelola 15 bandara di Indonesia, termasuk Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai, Kelurahan Tuban, Kecamatan Kuta, optimistis bisa melayani target 68 juta pengguna jasa pada 2023.
Optimisme ini berkaca dari meningkatnya pengguna jasa yang dilayani di seluruh bandara yang dikelola dari tahun sebelumnya.
Direktur Utama AP I Faik Fahmi, tidak memungkiri capaian pada 2022 lalu memberikan angin segar bagi dunia penerbangan. Sejumlah rute penerbangan internasional mulai beroperasi yang didukung dengan adanya kebijakan yang memberikan kelonggaran dalam dunia aviasi. Alhasil, trafik pergerakan pengguna jasa yang dilayani tercatat sebesar 52,3 juta orang di 15 bandara yang dikelola.
Catatan ini, lanjut Faik Fahmi, tumbuh signifikan sebesar 85,3 persen dibandingkan 2021. “Kami optimis, target 68 juta pengguna pada 2023 bisa terealisasi,” tegasnya saat menghadiri kegiatan peringatan HUT Ke-59 AP I pada Senin (20/2) malam.
Di samping itu, lanjutnya, optimisme tersebut melihat dari capaian kinerja 2022 yang juga dilengkapi dengan perolehan penghargaan baik nasional maupun internasional. Sepanjang 2022 saja, Faik Fahmi mengaku mendapat 18 penghargaan Airport Service Quality Awards (ASQ Awards) dari Airport Council International (ACI) yang diberikan kepada 8 bandara yang dikelola AP I. Bahkan, pencapaian ini merupakan yang terbanyak sepanjang sejarah AP I. “Ini adalah modal dalam mencapai target tersebut ke depannya. Apalagi penghargaan yang didapat merupakan terbanyak selama berdirinya AP I,” tegasnya.
Pada momentum hari jadi AP I tahun ini, lanjut Faik Fahmi, penuh peluang sekaligus tantangan. Momentum pertumbuhan industri aviasi yang terjadi pada 2022 akan diteruskan di tahun ini, serta diiringi dengan peningkatan kinerja operasional dan keuangan perusahaan.
Masih menurut dia, transformasi perusahaan yang sedang dilaksanakan ini menjadi sangat penting, karena diharapkan akan menjadi percepatan bagi AP I untuk pulih dan terbang kembali pada 2023.
“Tiga tahun pandemi Covid-19 telah berdampak sangat luar biasa. Namun, saat kita tidak mampu lagi untuk mengubah situasi, kita ditantang untuk mengubah diri kita sendiri. Perubahan diri menjadi salah satu aksi untuk beradaptasi terhadap perubahan yang terjadi di sekeliling kita untuk tetap bisa survive,” kata Faik Fahmi. *dar
1
Komentar