Wakil Rakyat Usul LP Dipindah
Pasek Suardika ngaku banyak ditanya soal bentrok ormas, ketika dirinya berada di Swedia dan Denmark.
Sudiartana mengingatkan, LP Kerobokan merupakan satu-satunya LP di Bali yang berisikan narapidana bule, sehingga menjadi sensitif dan jadi isu internasional manakala terjadi kerusuhan. Karena itu, LP Kerobokan harus segera dipindahkan ke daerah lain.
Dalam hal ini, kata Sudiartana, Pemrov Bali dapat menyediakan tanah, sementara pemerintah pusat membangun LP di tempat yang baru. "Sebagai wakil rakyat Bali, saya akan sampaikan masalah ini ke Menkum HAM, agar pemindahan LP Kerobokan segera dilaksanakan," terang Sudiartana.
Sudiartana menyatakan, bentrok maut menggunakan senjata tajam yang terjadi di LP Kerobokan, Kamis (17/12) lalu, menandakan sisi keamaan LP terbesar di Bali ini belum memadai. Parahnya, kata dia, sisi keamanan ini tidak menjadi prioritas di LP Kerobokan. Faktanya, pemeriksaan di pintu masuk LP Kerobokan tidak menggunakan mesin detektor, sehingga pengunjung bebas membawa apa saja .
"Kalau pintu masuk dijaga secara manual, tentu tidak mampu memeriksa keseluruhan pengunjung membawa apa saja. Ini perlu menjadi perhatian Menteri Hukum dan Hak Azasi Manusi (Menkum HAM)," tandas politisi Demokrat asal Desa Bongkasa, Kecamatan Abiansemal, Badung ini.
Terkait bentrokan maut di LP Kerobokan yang merenggut 2 nyawa dan 2 korban luka, kemudian memicu bentok massa ormas di Jalan Teuku Umar Denpasar Barat hingga jatuh lagi 2 korban tewas dan 3 luka berat, menurut Sudiartana, Kepala Lapas Kerobokan diberikan sanksi disiplin. Alasannya, orang yang masuk ke dalam LP bukan untuk dibinasakan, tapi dibina agar mereka siap saat kembali ke tengah masyarakat.
Untuk itu, lanjut Sudiartana, Kalapas Kerobokan juga harus memperhatikan warga binaan agar tidak terjadi bentrok dan kejadian lainnya. "Sanksi disiplin bisa diberikan sesuai dengan kesalahannya, karena Kalapas itu adalah ‘operator’ di LP. Kalau dia tidak mampu menjalankan tugas di LP Kerobokan, bisa dipindah ke tempat lain," ujar Sudiartana sembari menyebut dirinya bersama Dirjen Pemasyarakatan Kemenkum HAM, I Wayan Kusmiantha Dusak, akan bertemu tokoh-tokoh Bali untuk mencari solusi masalah LP Kerobokan, 23-24 Desember 2015 nanti.
Baik Sudiartana maupun Pasek Suardika menyatakan sangat prihatin dengan bentrok yang melibatkan ormas di LP Kerobokan dan Jalan Teuku Umar Denpasar Barat. "Sebagai orang Bali, saya prihatin bentrok ormas ini. Apalagi, ini terjadi mendekati pergantian tahun. Beruntung, sekarang sudah ada proses damai dari semua elemen. Mudah-mudahan, bisa merembet ke bawah," ujar Pasek Suardika, Minggu kemarin.
Menurut Pasek, bentrok antara dua ormas yang merenggut 4 nyawa dan 5 korban luka berat ini sangat mempengaruhi pariwisata Bali. Pasalnya, bentrok ini menjadi berita internasional. Bahkan, pemberitaan internasional menyebutnya sebagai perkelahian antar geng, sehingga membuat wisatawan takut berkunjung ke Bali mendekati libur Natal dan Tahun Baru nanti.
Pasek mengisahkan, saat bentrok ormas terjadi, dirinya kebetulan sedang melakukan kunjungan kerja ke Swedia dan Denmark. Dia pun sempat mendapat pertanyaan dari masyarakat Eropa terkait masalah bentrok ormas ini. Pasek hanya menjawab kalau bentrokan yang terjadi cuma gesekan anak muda di Bali.
Selanjutnya...
Komentar