Pelatihan di UPTD BLK Kekurangan Komputer
AMLAPURA, NusaBali
UPTD BLK (Unit Pelaksana Teknis Daerah Balai Latihan Kerja) Karangasem menggelar 9 paket pelatihan tenaga kerja.
Namun, pelatihan terkendala karena kekurangan fasilitas komputer. Kekurangan komputer tersebut terutama untuk pelatihan administrasi perkantoran dan desain grafis. Peserta pada dua paket pelatihan ini terpaksa menggunakan komputer secara bergantian. Untuk desain grafis, hanya memiliki 4 komputer standar, dari kebutuhan 16 komputer.
Instruktur desain grafis I Putu Herry Partadi mengakui kendala itu. "Makanya kami melakukan pelatihan, shift siang, setelah paket administrasi perkantoran selesai menggunakan komputer," jelasnya, kepada NusaBali di sela-sela memberikan materi pelatihan di UPTD BLK Dinas Ketenagakerjaan Karangasem, Jalan Ahmad Yani, Amlapura, Selasa (21/2).
Harry Partadi menambahkan, pengadaan 4 komputer tahun 2022, spesifikasinya standar untuk desain grafis. Namun komoputer lain jenis produk lama sehingga kurang optimal untuk desain grafis. Dari 16 set komputer yang ada, bergantian menggunakan dengan paket administrasi perkantoran.
Jelasa dia, khusus paket desain grafis lanjut Harry Partadi, melibatkan 16 peserta, pelatihannya 33 kali pertemuan, setiap pertemuan 8 jam pelajaran. Pelatihan berawal Senin (13/2), baru menuntaskan sebatas teori.
Pelatihan untuk paket menjahit di bawah bimbingan instruktur Hadwitya Handayani. Dia membina calon penjahit juga anggotanya 16 orang. "Kami telah tuntas memberikan teori, dan memulai membuat pola, menghidupkan mesin dan menjahit kertas," jelas Handayani.
Paket menjahit juga menurut Handayani, pelatihannya 33 kali pertemuan. Berbeda dengan paket tata rias, pelatihannya hanya 20 kali pertemuan, di bawah instruktur Ni Wayan Pariasi. "Biar pun pertemuannya terbilang singkat, nanti di akhir pelatihan, langsung ada uji kompetensi, agar calon tenaga kerja siap pakai dan terampil," kata Pariasi.
Enam paket lainnya yang juga memulai pelatihannya, pembuatan roti dan kue, room attendant, teknisi AC, administrasi perkantoran, servis sepeda motor dan pemasangan instalasi listrik otomasi industri.
Plt Kadis Ketenagakerjaan I Wayan Sudarsana mengatakan, semua paket pelatihan itu berbiaya APBN 2023, tiap paket biayanya Rp 50 juta, di bawah naungan BLK (Balai Latihan Kerja) Kabupaten Lombok Timur, NTB.
Di antara 9 paket pelatihan, paket membuat roti kue, pertemuannya paling singkat hanya 18 kali, yang lainnya pertemuannya 20 kali hingga 33 kali.
"Pelatihan rute dan kue itu, langsung praktek, tiap hari model prakteknya beda-beda materinya," jelas instruktur pelatihan pembuatan roti kue, Sugiatna. *k16
Komentar