NasDem Sudah Cium Gerakan Radikal Sejak 10 Tahun Lalu
Peringatan Hari Lahirnya Pancasila 1 Juni dikumandangkan hampir di seluruh Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).
Siap Tolak Cagub yang Tidak Komitmen dengan pancasila
DENPASAR,NusaBali
Namun gerakan anti Pancasila itu sudah tercium sejak 2010 silam, dengan gerakan organisasi yang masif yang sekarang dikenal sebagai organisasi radikal.
Hal itu diungkapkan Ketua DPW Partai NasDem Provinsi Bali Ida Bagus Oka Gunastawa dalam Rapat Pleno Diperluas, Refleksi Hari Pancasila, Pemenangan Pilgub Bali 2018 di Hotel Nikki Denpasar, Kamis (1/6).
DPW NasDem Bali memperingati Hari Lahirnya Pancasila 1 Juni bersama seluruh jajaran kader sekaligus konsolidasi partai. Hadir Ketua Dewan Pembina DPW NasDem Bali yang juga Wakil Bupati Karangasem I Wayan Arthadipa, jajaran DPD NasDem Kabupaten dan Kota se-Bali. Selain itu hadir ratusan kader NasDem se-Bali dan Ketua Relawan Sahabat Rai Mantra (Ida Bagus Rai Mantra) Cagub Bali 2018 yang akan diusung NasDem, Ida Bagus Gede Tarmiana.
Menurut Oka Gunastawa, Pancasila begitu pentingnya dalam kehidupan berbangsa dan bernegara di NKRI ini. Pancasila menjadi satu-satunya azas dalam berbangsa dan bernegara. “Sekarang kita merasa nyaman dan tenang. Tetapi Anda para kader saya berikan informasi bahwa gerakan Anti Pancasila itu sudah tercium oleh Ketua Umum DPP NasDem Bapak Surya Paloh sejak 2010 silam,” ungkap Oka Gunastawa.
Oka Gunastawa pun menyebutkan ada 10 juta anggota yang direkrut sebuah organisasi yang ingin mengganti dan anti Pancasila. Gerakan itu massif dalam sebuah pertemuan. “Gerakan konsolidasi itu jelas-jelas tujuannya menggantikan Pancasila dengan paham yang lain. Mereka punya 10 juta anggota dan itu sudah 2010 tahun silam,” ungkap politisi senior asal Desa Jungutan, Kecamatan Bebandem, Kabupaten Karangasem ini.
Saat tahun 2010 silam itu, tidak ada yang paham situasi tersebut, karena saat itu semua sibuk berebut kekuasaan, sibuk mencalonkan diri sebagai pemimpin di negeri ini. “Mereka lupa ada yang menyasar dan mencoba membuat gerakan massif yang mengancam keutuhan NKRI,” sebut Oka Gunastawa.
Menurutnya, apa yang dikhawatirkan Surya Paloh terbukti. Untuk itu ada instruksi bagi kader NasDem untuk melawannya. “NasDem hadir untuk elemen kebangsaan dengan landasan Pancasila. Ketua Umum Pak Surya Paloh telah memerintahkan untuk melawan siapa saja, baik pribadi maupun kelompok yang ingin mengganti Pancasila dengan paham yang lain, maka saya juga di Bali menginstruksikan yang sama kepada kader NasDem,” ujar mantan aktivis mahasiswa Universitas Udayana ini.
Dalam Pilgub Bali 2018 mendatang, DPW NasDem juga mempertegas sikap untuk mengusung pemimpin yang punya komitmen tegas membela Pancasila, UU Dasar 1945, NKRI dan Bhinneka Tunggal Ika. Kalau ada cagub yang tidak komitmen dengan Pancasila, NasDem Bali menolaknya. “Kalau ada yang tidak komitmen dengan Pancasila, tidak mendukung Pancasila, atau berpura-pura mendukung Pancasila, maka NasDem juga akan melawan calon pemimpin yang tidak komitmen dengan Pancasila. Ini sudah merupakan instruksi Ketua Umum Bapak Surya Paloh untuk seluruh kader NasDem,” ujar Oka Gunastawa disambut tepuk tangan hadirin. *nat
Komentar