40 Sekolah di Tabanan Siap Direhab
Diguyur Dana Miliaran Rupiah
TABANAN, NusaBali
Sebanyak 40 sekolah, khususnya TK, SD dan SMP di Tabanan bersiap diperbaiki.
Rencana ini sejalan dengan Dinas Pendidikan Tabanan yang mendapat kucuran dana dari empat sumber untuk memperbaiki fasilitas pendidikan. Sumber dana itu meliputi DAK (Dana Keuangan Khusus), APBD Tabanan, BKK (Bantuan Keuangan Khusus) Provinsi Bali dan BKK Badung dengan jumlah bervariasi.
Adapun rincian anggaran untuk pembenahan kualitas pendidikan ini adalah, untuk jenjang SD ada 22 sekolah dan 1 TK yang mendapat perbaikan dengan jumlah anggaran Rp 4,328 miliar bersumber dari dana APBD, BKK Badung dan BKK Provinsi. Kemudian sumber dana dari DAK, ada 8 sekolah yang mendapat bantuan rehabilitasi dengan total anggaran Rp 11,3 miliar.
Sementara jenjang SMP, bersumber dari DAK ada 3 sekolah yang mendapat bantuan dengan jumlah anggaran Rp 2,725 miliar. Tiga sekolah ini adalah SMPN 2 Selemadeg Timur, SMPN 5 Baturiti, dan SMPN 1 Selemadeg Barat.
Sedangkan dari dana APBD ada 6 sekolah yang mendapat bantuan dengan jumlah anggaran Rp 960 juta. Bantuan ini berupa pengajuan perbaikan sarana pendukung seperti pembenahan tembok, rehab ruang laboratorium dan lainnya.
Kepala Dinas Pendidikan Tabanan I Gusti Ngurah Darma Utama mengatakan tahun 2023 sekolah yang mendapat bantuan rehab sebelumnya telah mengusulkan. Kemudian dilakukan verifikasi hingga dinyatakan layak mendapat bantuan sesuai dengan persyaratan. "Jadi sejumlah sekolah SD dan SMP yang mendapat bantuan ini sudah pasti," ujarnya, Kamis (23/2).
Kata dia, sekolah yang mendapat rehab ini dari banyak kategori. Ada rehab kelas, buat sarana pendukung, hingga pembangunan gedung baru. Namun khusus dana yang bersumber dari DAK diperuntukkan untuk rehab sekolah dengan kondisi sekolah rusak sedang sesuai dengan peraturan dari pusat. "Sekolah yang mendapat bantuan adalah kategori yang paling urgent untuk segera diperbaiki," tegasnya.
Sementara mengenai dengan mulai eksekusi, diakui Darma Utama masih dalam proses. Khusus bantuan yang bersumber dari DAK masih menunggu petunjuk teknis, sementara bantuan bersumber dari APBD dan BKK sudah mulai proses perencanaan. "Yang jelas tuntasnya pengerjaan adalah satu tahun anggaran 2023, Desember harus selesai," katanya.
Dia mengakui meskipun tahun 2023 adanya puluhan sekolah yang sudah mendapat perbaikan, masih ada sekolah yang antre menunggu direhab. Hanya saja data pastinya masih tengah disusun khususnya untuk pengajuan rehab melalui DAK.
Sebab untuk mendapat bantuan DAK di tahun 2024 mendatang, data calon sekolah mendapat perbaikan harus sudah siap di bulan Maret 2023. "Jadi berapa yang masih rusak sekolah itu, masih tengah kita susun. Karena pengajuan untuk mendapatkan dana DAK terus dikejar karena dari DAK potensi mendapat bantuan lebih besar," akunya.
Menurutnya jumlah sekolah yang mendapat bantuan dari DAK tahun 2023 memang sedikit dibandingkan tahun-tahun sebelumnya. Sebab mekanisme pusat memberikan bantuan lebih mengedepankan ketuntasan. Berbeda dengan tahun sebelumnya, banyak sekolah yang mendapat bantuan namun jumlah bantuan kecil.
"Sekarang dilihat aspek ketuntasan, makanya jumlah anggaran satu sekolah besar. Karena kalau sudah sekolah itu sudah mendapatkan DAK, 4 tahun berikutnya baru kembali mendapat bantuan," katanya.
Diharapkan dengan sudah mendapat bantuan ini kualitas pendidikan di Tabanan makin berkembang, serta semangat belajar di masing-masing sekolah bisa ditingkatkan. *des
Adapun rincian anggaran untuk pembenahan kualitas pendidikan ini adalah, untuk jenjang SD ada 22 sekolah dan 1 TK yang mendapat perbaikan dengan jumlah anggaran Rp 4,328 miliar bersumber dari dana APBD, BKK Badung dan BKK Provinsi. Kemudian sumber dana dari DAK, ada 8 sekolah yang mendapat bantuan rehabilitasi dengan total anggaran Rp 11,3 miliar.
Sementara jenjang SMP, bersumber dari DAK ada 3 sekolah yang mendapat bantuan dengan jumlah anggaran Rp 2,725 miliar. Tiga sekolah ini adalah SMPN 2 Selemadeg Timur, SMPN 5 Baturiti, dan SMPN 1 Selemadeg Barat.
Sedangkan dari dana APBD ada 6 sekolah yang mendapat bantuan dengan jumlah anggaran Rp 960 juta. Bantuan ini berupa pengajuan perbaikan sarana pendukung seperti pembenahan tembok, rehab ruang laboratorium dan lainnya.
Kepala Dinas Pendidikan Tabanan I Gusti Ngurah Darma Utama mengatakan tahun 2023 sekolah yang mendapat bantuan rehab sebelumnya telah mengusulkan. Kemudian dilakukan verifikasi hingga dinyatakan layak mendapat bantuan sesuai dengan persyaratan. "Jadi sejumlah sekolah SD dan SMP yang mendapat bantuan ini sudah pasti," ujarnya, Kamis (23/2).
Kata dia, sekolah yang mendapat rehab ini dari banyak kategori. Ada rehab kelas, buat sarana pendukung, hingga pembangunan gedung baru. Namun khusus dana yang bersumber dari DAK diperuntukkan untuk rehab sekolah dengan kondisi sekolah rusak sedang sesuai dengan peraturan dari pusat. "Sekolah yang mendapat bantuan adalah kategori yang paling urgent untuk segera diperbaiki," tegasnya.
Sementara mengenai dengan mulai eksekusi, diakui Darma Utama masih dalam proses. Khusus bantuan yang bersumber dari DAK masih menunggu petunjuk teknis, sementara bantuan bersumber dari APBD dan BKK sudah mulai proses perencanaan. "Yang jelas tuntasnya pengerjaan adalah satu tahun anggaran 2023, Desember harus selesai," katanya.
Dia mengakui meskipun tahun 2023 adanya puluhan sekolah yang sudah mendapat perbaikan, masih ada sekolah yang antre menunggu direhab. Hanya saja data pastinya masih tengah disusun khususnya untuk pengajuan rehab melalui DAK.
Sebab untuk mendapat bantuan DAK di tahun 2024 mendatang, data calon sekolah mendapat perbaikan harus sudah siap di bulan Maret 2023. "Jadi berapa yang masih rusak sekolah itu, masih tengah kita susun. Karena pengajuan untuk mendapatkan dana DAK terus dikejar karena dari DAK potensi mendapat bantuan lebih besar," akunya.
Menurutnya jumlah sekolah yang mendapat bantuan dari DAK tahun 2023 memang sedikit dibandingkan tahun-tahun sebelumnya. Sebab mekanisme pusat memberikan bantuan lebih mengedepankan ketuntasan. Berbeda dengan tahun sebelumnya, banyak sekolah yang mendapat bantuan namun jumlah bantuan kecil.
"Sekarang dilihat aspek ketuntasan, makanya jumlah anggaran satu sekolah besar. Karena kalau sudah sekolah itu sudah mendapatkan DAK, 4 tahun berikutnya baru kembali mendapat bantuan," katanya.
Diharapkan dengan sudah mendapat bantuan ini kualitas pendidikan di Tabanan makin berkembang, serta semangat belajar di masing-masing sekolah bisa ditingkatkan. *des
Komentar