Subak Jatiluwih Mulai Tanam Padi Beras Merah
TABANAN, NusaBali
Subak Jatiluwih di Desa Jatiluwih, Kecamatan Penebel, Tabanan mulai menanam padi beras merah.
Saat ini sudah tinggal perawatan sejak padi ditanam Desember 2022. Beras merah yang ditanam di atas luas 227,41 hektare tersebut diperkirakan akan panen pada akhir Mei dan serentak pada bulan Juni 2023 mendatang.
Pakaseh Subak Jatiluwih I Wayan Mustra mengatakan, penanaman sudah dilakukan mulai Desember 2022 hingga Januari 2023. "Sekarang tinggal perawatan saja, padi sudah berumur sebulan lebih," ujarnya, Kamis (23/2).
Kata dia, untuk tahun ini memang digalakkan menanam padi beras merah. Padi yang ditanam jenis padi merah cendana yang sudah diwariskan sejak turun-temurun. "Bibit padi tidak cari ke mana-mana turunan panen sebelumnya ditanam dijadikan bibit," aku Mustra.
Dia menambahkan, bahwa beras merah cendana ini perawatannya akan sama dengan varietas unggulnya. Bedanya hanya pada umur padi atau masa tanam lebih panjang. Perawatan itu, misalnya saja yakni peniangan atau pembersihan gulma. “Di umur 1,5 bulan dan 2,5 bulan peniangan atau pembersihan gulma dilakukan. Jadi itu saja perawatannya,” imbuhnya.
Dijelaskannya, bahwa dari 227,41 hektare luas lahan yang ditanam padi beras merah itu, dia memperkirakan bahwa per hektare akan menghasilkan sekitar 7 ton beras merah. Nantinya, untuk harga jual padi kering sendiri sekitar Rp 7.000 per kilogramnya. “Paling tidak per hektare ada 7 ton. Kalau jualnya padi kering per kilogram Rp 7 ribu,” ungkapnya.
Untuk diketahui, bahwa masa tanam 2022 khususnya padi biasa mengalami penurunan. Sebab sesuai aturan subak, setiap bulan Agustus petani diberikan kebebasan menanam jenis padi. Namun apabila bulan Januari, petani diwajibkan menanam padi Bali. Hasil dikatakan menurun karena dari 1 hektare luas padi yang ditanam hanya didapat hasil 5 ton. Sedangkan pada periode panen sebelumnya dari luas 1 hektare didapat 6 ton padi. *des
1
Komentar