Desa Dauh Puri Kaja Lakukan Fogging Fokus
DENPASAR, NusaBali
Desa Dauh Puri Kaja, Denpasar Utara menggelar fogging fokus di wilayahnya, Jumat (24/2).
Fogging fokus biasanya dilaksanakan sejauh radius 100 meter di sekitar rumah warga yang positif terkena demam berdarah. Perbekel Dauh Puri Kaja Gusti Ketut Sucipta, mengungkapkan kegiatan ini untuk memberantas sarang nyamuk dan memutus mata rantai perkembangan nyamuk. “Biasanya kegiatan fogging fokus dilaksanakan sejauh radius 100 meter di sekitar rumah warga yang positif terkena demam berdarah,” ungkapnya.
Kegiatan ini melibatkan jajaran kesehatan seperti dari Puskesmas III Denpasar Utara, jumantik Desa Dauh Puri Kaja, dan koordinator jumantik bekerja sama dengan petugas Dinas Kesehatan, pelaksana program demam berdarah, dan aparat banjar maupun kelurahan.
Beberapa wilayah di Desa Dauh Puri Kaja yang sudah dilakukan fogging antara lain di Jalan Kartini, Banjar Wangaya Klod. “Kami mengimbau masing-masing lingkungan untuk selalu gotong royong melakukan kebersihan lingkungan,” kata Gusti Sucipta.
Mengantisipasi penyebaran DBD, menurut Gusti Sucipta, tidak cukup dengan melakukan fogging, tetapi harus diikuti oleh kegiatan pencegahan yang lain seperti pemberantasan sarang nyamuk, dan yang paling utama masyarakat harus melaksanakan perilaku hidup bersih dan sehat.
Di lain sisi, masyarakat juga diimbau untuk selalu melaksanakan kegiatan 3M plus yaitu dengan menguras bak penampungan air, menutup bak penampungan air, menimbun barang-barang yang dapat menjadi tempat penampungan air, mendaur ulang barang-barang bekas yang dapat menampung air.
“Tindakan kami dalam menghadapi meningkatnya kasus demam berdarah adalah dengan Gertak PSN, kerja bakti bulanan dusun dan Jumat Bersih.” tandasnya. *mis
Kegiatan ini melibatkan jajaran kesehatan seperti dari Puskesmas III Denpasar Utara, jumantik Desa Dauh Puri Kaja, dan koordinator jumantik bekerja sama dengan petugas Dinas Kesehatan, pelaksana program demam berdarah, dan aparat banjar maupun kelurahan.
Beberapa wilayah di Desa Dauh Puri Kaja yang sudah dilakukan fogging antara lain di Jalan Kartini, Banjar Wangaya Klod. “Kami mengimbau masing-masing lingkungan untuk selalu gotong royong melakukan kebersihan lingkungan,” kata Gusti Sucipta.
Mengantisipasi penyebaran DBD, menurut Gusti Sucipta, tidak cukup dengan melakukan fogging, tetapi harus diikuti oleh kegiatan pencegahan yang lain seperti pemberantasan sarang nyamuk, dan yang paling utama masyarakat harus melaksanakan perilaku hidup bersih dan sehat.
Di lain sisi, masyarakat juga diimbau untuk selalu melaksanakan kegiatan 3M plus yaitu dengan menguras bak penampungan air, menutup bak penampungan air, menimbun barang-barang yang dapat menjadi tempat penampungan air, mendaur ulang barang-barang bekas yang dapat menampung air.
“Tindakan kami dalam menghadapi meningkatnya kasus demam berdarah adalah dengan Gertak PSN, kerja bakti bulanan dusun dan Jumat Bersih.” tandasnya. *mis
1
Komentar