2 Kapal Pesiar Sandar di Pelabuhan Benoa

Dua unit kapal tersebut masing-masing MV Silver Muse dan MV Azamara Quest. Kapal Silver Muse memiliki panjang (LOA) 213 meter dengan berat 40.791 GT, sedangkan kapal Azamara Quest memiliki panjang (LOA) 180 meter dengan berat 30.277 GT.

Kapal Silver Muse yang dinahkodai Kapten Thomas Piotr Kulas berlayar dari Pulau Komodo menuju Singapura, dengan membawa 571 penumpang dan 391 awak kapal. Sedangkan Kapal Azamara Quest yang dinahkodai oleh Kapten Jonas Magnus Lyddby berlayar dari Geraldton datang dari Geraldton pada Jumat (24/2), dan langsung bertolak ke Singapura tanpa menginap di Bali.

Wisatawan yang turun dari kapal persiar tersebut langsung disambut dengan tarian penyambutan khas Bali yaitu Tari Puspanjali, Tari Baris, Tari Panyembrahma, dan Tari Cendrawasih serta diiringi alunan musik gamelan tradisional Bali. Para wisatawan yang melihat suguhan budaya khas Bali tersebut sangat berantusias melihat dan mengabadikan melalui foto dan video.

CEO PT Pelabuhan Indonesia (Persero) Sub Regional Bali Nusra, Ali Sodikin, menyambut gembira kedatangan kedatangan kapal pesiar Silver Muse dan Azamara Quest. Karena kedatangan kedua kapal tersebut berdampak terhadap perekonomian Bali. Khususnya terhadap pelaku UMKM yang menyediakan dan menjual cenderamata. “Kedatangan kapal ini memberikan efek terhadap perekonomian dari pariwisata Bali,” ujar Ali Sodikin.

Menurutnya, agen dari kedua kapal tersebut yaitu Ben Line Agencies atau PT Bahari Eka Nusantara, rutin melakukan koordinasi dengan Pelabuhan Benoa dalam rangka memastikan kelancaran kegiatan kapal. Sebelumnya kapal pesiar Silver Muse yang nahkodai Kapten Thomas Piotr Kulas berlayar dari Pulau Komodo, NTT. Rencananya lepas dari Pelabuhan Benoa, Silver Muse akan berlayar menuju Singapura. “Demikian juga kapal Pesiar Azamara Quest dengan Kapten Jonas Magnus Lyddby. Kapal ini datang dari Geraldton dan pada Jumat sore langsung berangkat berlayar dengan tujuan Singapura,” jelasnya. *K17