Spanduk Penolakan Anies Muncul di Lampung
LAMPUNG,NusaBali
Sejumlah spanduk dan banner berisi penolakan terhadap kedatangan capres (calon presiden) dari Partai NasDem Anies Baswedan muncul di beberapa titik di Lampung Selatan.
Belum diketahui siapa pelaku yang memasang spanduk itu. Dilansir dari detikSumut, di Jalan Branti, Natar, Lampung Selatan, Sabtu (25/2), ada satu spanduk yang menyebut Anies didukung kelompok intoleran. Spanduk itu berisi tulisan provokasi. “Waspada!! Tolak Presiden yang Didukung Kelompok Intoleran. #tolakcapresintoleran #tolakcaprespenipu,” demikian tulisan di spanduk, seperti dilansir detikcom, Sabtu (26/2).
Menurut keterangan Parianto (42) warga sekitar mengatakan, banner tersebut sudah ada sejak, Jumat (24/2) malam. “Sudah ada dari semalam, tapi nggak tahu siapa pasang,” kata Parianto, seperti dilansir detikcom, Sabtu (25/2).
Sementara, warga lainnya, Febi menduga banner tersebut sengaja dipasang menjelang kedatangan Anies. “Iya itu kan tadi ada Anies ya, mungkin memang sengaja dipasang. Kemarin itu nggak ada, tadi malam kayanya dipasangnya,” ujar Febi, seperti dilansir detikcom, Sabtu (25/2).
Dalam lawatan safari politik di Lampung, Anies dijadwalkan menyapa para simpatisannya di Lampung Selatan dan Lampung Timur. Sebelumnya, usai tiba di Bandara Raden Intan II Lampung Selatan, Anies langsung mendatangi Pasar Tradisional Natar, Lampung Selatan. Di sana, Anies mendengarkan beberapa aspirasi para pedagang terkait kondisi ekonomi di Indonesia. Anies juga memborong beberapa dagangan diantaranya singkong, kacang tanah serta talas.
Sementara DPP Partai NasDem menanggapi munculnya poster atau banner penolakan terhadap Anies Baswedan di Bandar Lampung dan Lampung Selatan. NasDem menilai pelaku menodai sistem demokrasi dengan cara kotor.
Taufik Basari selaku Ketua DPP Partai Nasdem Bidang Hukum dan HAM yang ditemui dalam safari politik Anies Baswedan di Provinsi Lampung, Sabtu (25/2/2023) mengatakan ada gerakan terencana dalam pemasangan spanduk Anies. “Saya rasa ini ada gerakan yang memang telah terencana dan sistematis ya dari orang atau pun kelompok tertentu yang memang berencana untuk memojokkan. Jelas ini adalah hoaks,” kata Taufik kepada wartawan, seperti dilansir detikcom, Sabtu (25/2).
“Ini adalah cara kotor, ini sudah menodai sistem demokrasi. Untuk itu saya mengajak semua pihak untuk melawan dan tidak terpengaruh dengan cara-cara itu,” terangnya.*
1
Komentar