Buleleng Recycle Carnaval II Makin Berwarna
Puluhan pasang busana kreatif berbagai bentuk dan penuh warna, ditampilkan dalam Buleleng Recycle Carnaval (BRC) serangkaian Buleleng Education Expo (BEE), Sabtu (3/6) sore di lapangan Ngurah Rai Buleleng.
SINGARAJA, NusaBali
Desain busana berbahan sampah daur ulang itu disuguhkan oleh siswa perwakilan dari setiap jenjang pendidikan di Buleleng. Ajang yang dilaksanakan untuk kali keduanya ini disebut sebagai wujud implementasi pendidikan lingkungan.
Dalam ajang tahunan yang digelar Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga (Disdikpora) Buleleng ini diikuti 26 peserta exhibition dari siswa TK dan SD, serta 54 pasang peserta dikategori kompetisi. Yakni 17 pasang dari siswa SD, 25 pasang siswa SMP dan 12 pasang dari SMA/SMK se Buleleng.
Kepala Disdikpora Buleleng, Gede Suyasa yang ditemui di sela-sela BRC mengatakan tahun ini jumlah peserta secara total meningkat dari tahun sebelumnya. Apalagi peningkatan jumlah peserta datang dari siswa SD dan SMP. Mereka yang mempersembahkan hasil karya inovatif dan kreatifnya dalam pengolahan sampah wajib diapresiasi.
“Semakin banyak peserta di jenjang SD dan SMP, cukup menggembirakan. Karena tujuan pelaksanaan BRC sebagai pendidikan lingkungan efektif dilakukan pada pendidikan usia dini,” ujar Suyasa. Siswa yang sudah terbiasa mengelola sampah menjadi barang yang bermanfaat akan mempolakan kebiasaan mereka dalam mengelola sampah. Sampah yang dulunya dipandang kotor dan terkesan jorok, saat ini dapat dimanfaatkan menjadi barang yang berguna dan bermanfaat dalam keseharian mereka. Bahkan jika ditekuni secara mendalam, kreasi dan inovasi mereka dapat menjadikan sampah menjadi barang yang memiliki nilai ekonomi.
Sementara itu dalam ratusan desain busana yang dibawakan dalam panggung BRC tahun 2017, sejumlah peserta menampilkan busana yang bertemakan flora dan fauna. Busana yang dirangkai dengan sangat apik itu pun dibuat dari sejumlah barang bekas, seperti tas kresek, plastik bungkus makanan, kaleng bekas, botol bekas air mineral, koran hingga karung beras dan karung semen.
Setiap peserta lomba diwajibkan memperagakan busana yang telah mereka persiapkan sejak sebulan lalu untuk dinilai oleh tiga dewan juri. Wakil Bupati Buleleng dr Nyoman Sutjidra yang hadir dalam BRC mengaku sangat bangga dengan kreatifitas yang disuguhkan oleh siswa yang ada di Buleleng. *k23
Dalam ajang tahunan yang digelar Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga (Disdikpora) Buleleng ini diikuti 26 peserta exhibition dari siswa TK dan SD, serta 54 pasang peserta dikategori kompetisi. Yakni 17 pasang dari siswa SD, 25 pasang siswa SMP dan 12 pasang dari SMA/SMK se Buleleng.
Kepala Disdikpora Buleleng, Gede Suyasa yang ditemui di sela-sela BRC mengatakan tahun ini jumlah peserta secara total meningkat dari tahun sebelumnya. Apalagi peningkatan jumlah peserta datang dari siswa SD dan SMP. Mereka yang mempersembahkan hasil karya inovatif dan kreatifnya dalam pengolahan sampah wajib diapresiasi.
“Semakin banyak peserta di jenjang SD dan SMP, cukup menggembirakan. Karena tujuan pelaksanaan BRC sebagai pendidikan lingkungan efektif dilakukan pada pendidikan usia dini,” ujar Suyasa. Siswa yang sudah terbiasa mengelola sampah menjadi barang yang bermanfaat akan mempolakan kebiasaan mereka dalam mengelola sampah. Sampah yang dulunya dipandang kotor dan terkesan jorok, saat ini dapat dimanfaatkan menjadi barang yang berguna dan bermanfaat dalam keseharian mereka. Bahkan jika ditekuni secara mendalam, kreasi dan inovasi mereka dapat menjadikan sampah menjadi barang yang memiliki nilai ekonomi.
Sementara itu dalam ratusan desain busana yang dibawakan dalam panggung BRC tahun 2017, sejumlah peserta menampilkan busana yang bertemakan flora dan fauna. Busana yang dirangkai dengan sangat apik itu pun dibuat dari sejumlah barang bekas, seperti tas kresek, plastik bungkus makanan, kaleng bekas, botol bekas air mineral, koran hingga karung beras dan karung semen.
Setiap peserta lomba diwajibkan memperagakan busana yang telah mereka persiapkan sejak sebulan lalu untuk dinilai oleh tiga dewan juri. Wakil Bupati Buleleng dr Nyoman Sutjidra yang hadir dalam BRC mengaku sangat bangga dengan kreatifitas yang disuguhkan oleh siswa yang ada di Buleleng. *k23
1
Komentar