FESBUG 2023 Sukses! Upaya ST RRJK Banjar Geladag Pedungan Lestarikan Budaya Bali di Era Digital
DENPASAR, NusaBali.com – Event yang sebelumnya dijadikan pengisi kreasi sekaa teruna di masa pandemi Covid-19, berlanjut di tahun 2023 dengan pergelaran lebih dahsyat! FESBUG 2023 dari Sekaa Teruna Ria Remaja Jaya Kusuma (ST RRJK) Banjar Geladag, Desa Pedungan, Kecamatan Denpasar Selatan.
Fesbug atau Festival Budaya Geladag kali ini memasuki tahun kedua sejak pertama digelar tahun 2021. Bedanya jika tahun lalu ada batasan-batasan terkait masih merebaknya pandemi, maka event Fesbug II yang digeber Sabtu (18/2/2023), lebih heboh lantaran menambah sejumlah event, termasuk dihadirkannya Lolot Band, Tridatu Band dan Radio Koplo.
“Gelaran kali ini lebih dikembangkan dan dikemas lagi secara proporsi dan lebih matang,” ujar I Komang Yuda Saputra, Ketua Panitia Penyelenggara FESBUG 2023 saat ditemui Sabtu (18/2/2023).
Lomba ogoh-ogoh mini yang menjadi event utama pada FESBUG 2022 pun tetap menjadi daya Tarik gelaran yang diinisiasi anak-anak muda dari Banjar Geladag. Tak kurang 31 peserta menampilkan kreasi ogoh-ogoh mininya.
Selain itu digelar juga lomba sketsa ogoh-ogoh yang diikuti 9 peserta. Lomba sketsa digital ini berbeda dari lomba sketsa pada umumnya. “Kami menyelenggarakan lomba sketsa ogoh-ogoh digital untuk mengembangkan sebuah karya seni dengan teknologi agar kita sebagai generasi muda tidak ketinggalan,” kata Yuda.
Semakin seru digelarnya turnamen Mobile Legend. “Khusus untu sekaa taruna se-Pedungan, digelar lomba kendang riong pengipuk kebyar duduk berpasangan,” kata Yuda.
Meski sempat diguyur hujan, antusias dan semangat para peserta dalam mengikuti lomba sangattinggi. “FESBUG digelar dalam rangka menyambut Hari Suci Nyepi dan serangkaian HUT ST RRJK ke-54 yang jatuh pada hari ngembak geni berdasarkan kalender Bali,” jelas Yuda.
Event yang disambut antusias warga Pedungan khususnya, dan Denpasar pada umumnya ini dilangsungkan mulai pagi hingga malam di Jalan Pulau Belitung, Pedungan.
FESBUG 2023 ini mengusung tema ’Sinergi’ yang memiliki makna siap melestarikan budaya di era digital.
“Walaupun di zaman sekarang kita tidak bisa lepas dari teknologi, namun budaya tetap harus dilestarikan,” tegas Yuda.
Bahkan pelaku usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) juga dilibatkan dalam acara ini. Sebanyak 32 tenda disediakan untuk pelaku UMKM dan para sponsor.
“Harapannya acara ini bisa terus berkesinambungan dan dapat dikembangkan oleh generasi penerus ST RRJK yang baru untuk menjaga seni dan budaya Bali, khususnya di bidang seni ogoh-ogoh,” pungkasnya. *m03
“Gelaran kali ini lebih dikembangkan dan dikemas lagi secara proporsi dan lebih matang,” ujar I Komang Yuda Saputra, Ketua Panitia Penyelenggara FESBUG 2023 saat ditemui Sabtu (18/2/2023).
Lomba ogoh-ogoh mini yang menjadi event utama pada FESBUG 2022 pun tetap menjadi daya Tarik gelaran yang diinisiasi anak-anak muda dari Banjar Geladag. Tak kurang 31 peserta menampilkan kreasi ogoh-ogoh mininya.
Selain itu digelar juga lomba sketsa ogoh-ogoh yang diikuti 9 peserta. Lomba sketsa digital ini berbeda dari lomba sketsa pada umumnya. “Kami menyelenggarakan lomba sketsa ogoh-ogoh digital untuk mengembangkan sebuah karya seni dengan teknologi agar kita sebagai generasi muda tidak ketinggalan,” kata Yuda.
Semakin seru digelarnya turnamen Mobile Legend. “Khusus untu sekaa taruna se-Pedungan, digelar lomba kendang riong pengipuk kebyar duduk berpasangan,” kata Yuda.
Meski sempat diguyur hujan, antusias dan semangat para peserta dalam mengikuti lomba sangattinggi. “FESBUG digelar dalam rangka menyambut Hari Suci Nyepi dan serangkaian HUT ST RRJK ke-54 yang jatuh pada hari ngembak geni berdasarkan kalender Bali,” jelas Yuda.
Event yang disambut antusias warga Pedungan khususnya, dan Denpasar pada umumnya ini dilangsungkan mulai pagi hingga malam di Jalan Pulau Belitung, Pedungan.
FESBUG 2023 ini mengusung tema ’Sinergi’ yang memiliki makna siap melestarikan budaya di era digital.
“Walaupun di zaman sekarang kita tidak bisa lepas dari teknologi, namun budaya tetap harus dilestarikan,” tegas Yuda.
Bahkan pelaku usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) juga dilibatkan dalam acara ini. Sebanyak 32 tenda disediakan untuk pelaku UMKM dan para sponsor.
“Harapannya acara ini bisa terus berkesinambungan dan dapat dikembangkan oleh generasi penerus ST RRJK yang baru untuk menjaga seni dan budaya Bali, khususnya di bidang seni ogoh-ogoh,” pungkasnya. *m03
Berita ini merupakan hasil liputan Ngurah Arya Dinata, mahasiswa Praktek Kerja Lapangan di NusaBali.com
1
Komentar