Hujan Deras Dua Hari Landa Buleleng
Palinggih Rusak, Senderan Jebol
Musim hujan diprediksi hingga bulan Maret mendatang, sehingga kewaspadaan terhadap cuaca ekstrem perlu ditingkatkan masyarakat Buleleng.
SINGARAJA, NusaBali
Hujan deras yang mengguyur Kabupaten Buleleng, Sabtu (25/2) hingga Minggu (26/2), memicu bencana di dua titik. Dahan pohon beringin yang patah di Banjar Dinas Pasek, Desa Tajun, Kecamatan Kubutambahan, Buleleng, merusak satu palinggih, rumah warga hingga pagar dan pintu masuk balai desa.
Akibat cuaca ekstrem ini, juga memicu amblesnya senderan rumah warga Desa Kayuputih, Kecamatan Banjar, Buleleng yang merusak dua palinggih.
Data Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Buleleng, dahan pohon beringin patah dan menimpa bangunan di bawahnya terjadi pada Minggu (26/2) pukul 09.30 Wita. Dahan pohon berdiameter sekitar 70 cm itu diduga tidak kuat menahan beban saat hujan deras disertai angin kencang.
Dahan itu pun akhirnya menimpa satu palinggih dan rumah warga Gede Sikat dan juga pagar dan pintu masuk balai desa. Kerugian material akibat bencana cuaca ekstrem ini masih dikalkulasi.
“Tim TRC sudah melakukan penanganan, besok akan kembali dilakukan penanganan dibantu masyarakat sekitarnya untuk pembersihan. Selain diakibatkan hujan dan angin deras, memang pohonnya sudah tua. Kalau rumah yang tertimpa hanya kerusakan ringan bagian atap,” kata Kepala Pelaksana Harian BPBD Buleleng Putu Ariadi Pribadi.
Di lokasi berbeda, senderan rumah warga Banjar Dinas Desa, Desa Kayuputih, Kecamatan Banjar, Buleleng dilaporkan jebol pada Minggu (26/2) pukul 06.00 Wita. Senderan jebol itu milik Gede Terima, 60. Material senderan jebol sepanjang 7 meter dan tinggi 2 meter itu menimpa 2 palinggih milik korban. Diperkirakan kerugian sebesar Rp 20 juta.
BPBD Buleleng juga sedang dilakukan assesment untuk menghitung jumlah kerugian material yang dialami korban. “Kami ingatkan kepada seluruh masyarakat Buleleng agar tidak lengah. Sebab perkiraan Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) musim hujan masih akan berlanjut sampai bulan Maret mendatang,” pesan Ariadi. *k23
Akibat cuaca ekstrem ini, juga memicu amblesnya senderan rumah warga Desa Kayuputih, Kecamatan Banjar, Buleleng yang merusak dua palinggih.
Data Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Buleleng, dahan pohon beringin patah dan menimpa bangunan di bawahnya terjadi pada Minggu (26/2) pukul 09.30 Wita. Dahan pohon berdiameter sekitar 70 cm itu diduga tidak kuat menahan beban saat hujan deras disertai angin kencang.
Dahan itu pun akhirnya menimpa satu palinggih dan rumah warga Gede Sikat dan juga pagar dan pintu masuk balai desa. Kerugian material akibat bencana cuaca ekstrem ini masih dikalkulasi.
“Tim TRC sudah melakukan penanganan, besok akan kembali dilakukan penanganan dibantu masyarakat sekitarnya untuk pembersihan. Selain diakibatkan hujan dan angin deras, memang pohonnya sudah tua. Kalau rumah yang tertimpa hanya kerusakan ringan bagian atap,” kata Kepala Pelaksana Harian BPBD Buleleng Putu Ariadi Pribadi.
Di lokasi berbeda, senderan rumah warga Banjar Dinas Desa, Desa Kayuputih, Kecamatan Banjar, Buleleng dilaporkan jebol pada Minggu (26/2) pukul 06.00 Wita. Senderan jebol itu milik Gede Terima, 60. Material senderan jebol sepanjang 7 meter dan tinggi 2 meter itu menimpa 2 palinggih milik korban. Diperkirakan kerugian sebesar Rp 20 juta.
BPBD Buleleng juga sedang dilakukan assesment untuk menghitung jumlah kerugian material yang dialami korban. “Kami ingatkan kepada seluruh masyarakat Buleleng agar tidak lengah. Sebab perkiraan Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) musim hujan masih akan berlanjut sampai bulan Maret mendatang,” pesan Ariadi. *k23
Komentar