Jalur Darmasaba-Kapal Terancam Putus
Jalan Berlubang, Kendaraan Berat Dilarang Melintas
Hasil pantauan tim BPBD ditemukan kondisi jembatan telah mengalami penurunan permukaan. Bahkan ada potensi dapat jebol secara keseluruhan.
MANGUPURA, NusaBali
Ruas Jalan Raya Darmasaba, Desa Darmasaba, Kecamatan Abiansemal, kondisinya berlubang. Belum diketahui pasti penyebab jalan di atas jemabatan itu berlubang. Lantaran dinilai membahayakan, warga sekitar memasang pembatas yang terbuat dari bambu, Minggu (26/2).
Perbekel Darmasaba Ida Bagus Surya Prabhawa Manuaba, memperkirakan jalan berlubang sudah terjadi beberapa hari terakhir. Jika dilihat dari bawah jalan, diperkirakan lubang tersebut akibat dasar jembatan yang sudah mulai keropos. “Setelah kami cek dari bawah yang merupakan saluran air subak, dari situ juga kita bisa lihat, ada lubangnya juga. Mungkin terkikis air,” ujarnya.
Perbekel yang akrab disapa Gus Surya ini melanjutkan, demi mengantisipasi hal-hal tidak diinginkan, di lokasi sengaja dipasangi pembatas dari bambu. gerak cepat untuk memasang garis pembatas. “Kita pasangi pembatas agar masyarakat tahu, sehingga tidak memperparah kondisi lubang,” ucapnya.
Gus Surya mengimbau, bagi kendaraan besar seperti truk untuk mencari alternatif lain. Terlebih sudah ada larangan, maksimal berat kendaraan yang boleh melintas hanya 5 ton. “Jalan ini separuhnya ditutup, jadi pengguna kendaraan dapat mencari alternatif lain. Kalau dilalui mobil masih bisa tapi akan menambah kemacetan,” paparnya.
Kalaksa BPBD Badung I Wayan Darma, mengatakan dari hasil pantauan tim ditemukan kondisi jembatan telah mengalami penurunan permukaan. Bahkan ada potensi dapat jebol secara keseluruhan. “Ini dari sebelah selatan sudah jebol, jadi ada penurunan permukaan. Saat ini sudah ada pembatas dan tidak bisa dilalui truk besar, karena ditakutkan jalan terputus,” jelasnya.
Melihat kondisi di lapangan, Darma menilai perbaikan jalan berlubang itu harus dilakukan sesegera mungkin. Sebab jika sampai jalan terputus, maka jalur utama yang menghubungkan Darmasaba-Sempidi-Kapal akan tersendat.
Mantan Camat Petang ini mengaku akan berkoordinasi lebih lanjut dengan PUPR Badung terkait penanganan. Pihaknya pun akan melakukan asesment ulang untuk melihat perkembangan kondisi jalan. “Kalau sudah termasuk kebutuhan mendesak, jadi kemungkinan penanganannya menggunakan anggaran BTT (Belanja Tidak Terduga), atau pos lainnya yang bisa diambilkan,” kata Darma. *ind
Perbekel Darmasaba Ida Bagus Surya Prabhawa Manuaba, memperkirakan jalan berlubang sudah terjadi beberapa hari terakhir. Jika dilihat dari bawah jalan, diperkirakan lubang tersebut akibat dasar jembatan yang sudah mulai keropos. “Setelah kami cek dari bawah yang merupakan saluran air subak, dari situ juga kita bisa lihat, ada lubangnya juga. Mungkin terkikis air,” ujarnya.
Perbekel yang akrab disapa Gus Surya ini melanjutkan, demi mengantisipasi hal-hal tidak diinginkan, di lokasi sengaja dipasangi pembatas dari bambu. gerak cepat untuk memasang garis pembatas. “Kita pasangi pembatas agar masyarakat tahu, sehingga tidak memperparah kondisi lubang,” ucapnya.
Gus Surya mengimbau, bagi kendaraan besar seperti truk untuk mencari alternatif lain. Terlebih sudah ada larangan, maksimal berat kendaraan yang boleh melintas hanya 5 ton. “Jalan ini separuhnya ditutup, jadi pengguna kendaraan dapat mencari alternatif lain. Kalau dilalui mobil masih bisa tapi akan menambah kemacetan,” paparnya.
Kalaksa BPBD Badung I Wayan Darma, mengatakan dari hasil pantauan tim ditemukan kondisi jembatan telah mengalami penurunan permukaan. Bahkan ada potensi dapat jebol secara keseluruhan. “Ini dari sebelah selatan sudah jebol, jadi ada penurunan permukaan. Saat ini sudah ada pembatas dan tidak bisa dilalui truk besar, karena ditakutkan jalan terputus,” jelasnya.
Melihat kondisi di lapangan, Darma menilai perbaikan jalan berlubang itu harus dilakukan sesegera mungkin. Sebab jika sampai jalan terputus, maka jalur utama yang menghubungkan Darmasaba-Sempidi-Kapal akan tersendat.
Mantan Camat Petang ini mengaku akan berkoordinasi lebih lanjut dengan PUPR Badung terkait penanganan. Pihaknya pun akan melakukan asesment ulang untuk melihat perkembangan kondisi jalan. “Kalau sudah termasuk kebutuhan mendesak, jadi kemungkinan penanganannya menggunakan anggaran BTT (Belanja Tidak Terduga), atau pos lainnya yang bisa diambilkan,” kata Darma. *ind
Komentar