Sudikerta-Geredeg Gelar Pertemuan Pasca Ribut
Ketua DPD I Golkar Bali I Ketut Sudikerta dan Wakil Bendahara Umum DPP Golkar I Wayan Geredeg bertemu di salah satu restoran di Sanur, Denpasar Selatan, Sabtu (3/6) malam.
DENPASAR, NusaBali
Pertemuan dua pentolan Golkar ini setelah hubungan keduanya memanas lantaran ketersinggungan masalah rekomendasi Cagub Bali 2018.
Pertemuan yang sengaja dirahasiakan tersebut berlangsung sekitar pukul 19.00 sampai 20.30 Wita, dihadiri Dewan Pakar DPP Golkar I Gede Sumarjaya Linggih alias Demer. Demer dikabarkan menjadi penengah perseteruan Sudikerta–Geredeg soal rekomendasi DPP Golkar buat Sudikerta yang disebut-sebut belum final.
Pertemuan Sudikerta–Geredeg, Sabtu kemarin sempat molor. Rencananya dilaksanakan pagi pukul 07.00 Wita. Geredeg yang sudah menunggu di lokasi terpaksa gigit jari. Sebab Sudikerta tidak hadir di lokasi pertemuan sampai pukul 10.00 Wita. Wakil Gubernur Bali ini tidak datang, dan membuat Geredeg meninggalkan lokasi pertemuan. Barulah sekitar pukul 16.00 Wita Sudikerta dan Geredeg janjian lagi.
“Saya tunggu sampai datang. Kami mau dialog dan bicara baik-baik untuk kemajuan partai,” kata Geredeg kepada NusaBali saat menunggu kedatangan Sudikerta, kemarin.
Sudikerta baru datang sekitar pukul 18.00 Wita melalui pintu sisi timur restoran yang masih satu kawasan dengan Hotel Inna Grand Bali Beach Sanur. Tak biasanya Sudikerta lewat pintu timur. Pertemuan pun berlangsung tertutup.
“Saya hadir karena sama-sama kader dan pengurus DPP. Pak Ketua Umum Setya Novanto memerintahkan kami bertemu. Ya ketemu bertiga. Nggak ada ribut-ribut cuma konsolidasi. Sesama kader diminta solid,” ucap Demer usai pertemuan kepada NusaBali.
Politisi asal Desa Tajun, Kecamatan Kubutambahan, Kabupaten Buleleng, ini menyebutkan, seluruh kader wajib menjaga soliditas partai. “Ya bukan hanya kami bertiga yang diinstruksikan untuk jaga soliditas. Semua kader supaya menjaga kekompakan,” imbuh anggota Fraksi Golkar DPR RI tiga periode ini.
Soal rekomendasi Cagub Golkar Bali yang sudah menetapkan Sudikerta, itu adalah keputusan DPP. Kepastian Sudikerta akan diusung di Pilgub Bali 2018 dengan SK yang sudah dikantongi, aman 90 persen. “Ya 90 persen lah. Belum 100 persen, supaya saya nggak salah ngomong. Kalau saya bilang 100 persen ternyata nanti paket yang ditetapkan ada perubahan, saya salah. Ya 90 persen,” tandas Demer.
Menurut Demer apapun bisa terjadi di Pilgub Bali. Kini Golkar Bali masih mencari paket, dilakukan survei dulu terhadap para kandidat calon yang akan diusung sebagai Cawagub-nya Sudikerta. “Sekarang cari kandidat dulu, inventarisasi nama-nama,” kata mantan Wasekjen DPP Golkar ini.
Sudikerta yang dikonfirmasi NusaBali soal pertemuan dengan Geredeg semalam hanya menyatakan, pertemuan dengan Geredeg adalah menjaga soliditas Partai Golkar. ”Hanya pertemuan menjaga soliditas partai,” ujar Sudikerta.
Sebelumnya diberitakan, situasi di internal Beringin memanas gara-gara Wakil Bendahara Umum DPP Golkar I Wayan Geredeg menghembuskan isu bahwa SK Rekomendasi Cagub Bali 2018 dari DPP Golkar buat Sudikerta bisa saja berubah dan dievaluasi. Hal ini membuat kubu Sudikerta marah.
Karena terlibat keributan dengan Sudikerta, Wayan Geredeg yang notabene mantan Bupati Karangasem dua kali periode (2005-2010, 2010-2015) sampai menemui sesepuh partai yang kini anggota Dewan Pertimbangan (Wantimbang) DPD I Golkar Bali, Ida Tjokorda Pemecutan XI, Jumat (2/6) sore pukul 17.00 Wita. Saat menemui Tjok Pemecutan di kediamannya di Puri Pemecutan, Denpasar Barat, Geredeg didampingi pengusaha hotel asal Kuta, Badung, Anak Agung Alit Arimbawa. Sedangkan Tjok Pemecutan didampingi sejumlah kerabat puri.
Terungkap, rekomendasi Cagub Bali 2018 yang dikantongi Sudikerta masih gonjang-ganjing. Sebab, sampai saat ini belum ada Calon Wakil Gubernur (Cawagub) Bali yang definitif. SK Rekomendasi Cagub Bali 2018 dari DPP Golkar untuk Sudikerta pun disebutkan masih bisa dievaluasi.
Kubu Sudikerta tidak terima jurus Geredeg yang selama ini dianggap getol menyuarakan SK Rekomendasi Cagub Bali 2018 dari DPP Golkar untuk Sudikerta masih bisa berubah dan dievaluasi. Internal Golkar pun sempat bergolak atas kondisi tersebut.* nat
Pertemuan yang sengaja dirahasiakan tersebut berlangsung sekitar pukul 19.00 sampai 20.30 Wita, dihadiri Dewan Pakar DPP Golkar I Gede Sumarjaya Linggih alias Demer. Demer dikabarkan menjadi penengah perseteruan Sudikerta–Geredeg soal rekomendasi DPP Golkar buat Sudikerta yang disebut-sebut belum final.
Pertemuan Sudikerta–Geredeg, Sabtu kemarin sempat molor. Rencananya dilaksanakan pagi pukul 07.00 Wita. Geredeg yang sudah menunggu di lokasi terpaksa gigit jari. Sebab Sudikerta tidak hadir di lokasi pertemuan sampai pukul 10.00 Wita. Wakil Gubernur Bali ini tidak datang, dan membuat Geredeg meninggalkan lokasi pertemuan. Barulah sekitar pukul 16.00 Wita Sudikerta dan Geredeg janjian lagi.
“Saya tunggu sampai datang. Kami mau dialog dan bicara baik-baik untuk kemajuan partai,” kata Geredeg kepada NusaBali saat menunggu kedatangan Sudikerta, kemarin.
Sudikerta baru datang sekitar pukul 18.00 Wita melalui pintu sisi timur restoran yang masih satu kawasan dengan Hotel Inna Grand Bali Beach Sanur. Tak biasanya Sudikerta lewat pintu timur. Pertemuan pun berlangsung tertutup.
“Saya hadir karena sama-sama kader dan pengurus DPP. Pak Ketua Umum Setya Novanto memerintahkan kami bertemu. Ya ketemu bertiga. Nggak ada ribut-ribut cuma konsolidasi. Sesama kader diminta solid,” ucap Demer usai pertemuan kepada NusaBali.
Politisi asal Desa Tajun, Kecamatan Kubutambahan, Kabupaten Buleleng, ini menyebutkan, seluruh kader wajib menjaga soliditas partai. “Ya bukan hanya kami bertiga yang diinstruksikan untuk jaga soliditas. Semua kader supaya menjaga kekompakan,” imbuh anggota Fraksi Golkar DPR RI tiga periode ini.
Soal rekomendasi Cagub Golkar Bali yang sudah menetapkan Sudikerta, itu adalah keputusan DPP. Kepastian Sudikerta akan diusung di Pilgub Bali 2018 dengan SK yang sudah dikantongi, aman 90 persen. “Ya 90 persen lah. Belum 100 persen, supaya saya nggak salah ngomong. Kalau saya bilang 100 persen ternyata nanti paket yang ditetapkan ada perubahan, saya salah. Ya 90 persen,” tandas Demer.
Menurut Demer apapun bisa terjadi di Pilgub Bali. Kini Golkar Bali masih mencari paket, dilakukan survei dulu terhadap para kandidat calon yang akan diusung sebagai Cawagub-nya Sudikerta. “Sekarang cari kandidat dulu, inventarisasi nama-nama,” kata mantan Wasekjen DPP Golkar ini.
Sudikerta yang dikonfirmasi NusaBali soal pertemuan dengan Geredeg semalam hanya menyatakan, pertemuan dengan Geredeg adalah menjaga soliditas Partai Golkar. ”Hanya pertemuan menjaga soliditas partai,” ujar Sudikerta.
Sebelumnya diberitakan, situasi di internal Beringin memanas gara-gara Wakil Bendahara Umum DPP Golkar I Wayan Geredeg menghembuskan isu bahwa SK Rekomendasi Cagub Bali 2018 dari DPP Golkar buat Sudikerta bisa saja berubah dan dievaluasi. Hal ini membuat kubu Sudikerta marah.
Karena terlibat keributan dengan Sudikerta, Wayan Geredeg yang notabene mantan Bupati Karangasem dua kali periode (2005-2010, 2010-2015) sampai menemui sesepuh partai yang kini anggota Dewan Pertimbangan (Wantimbang) DPD I Golkar Bali, Ida Tjokorda Pemecutan XI, Jumat (2/6) sore pukul 17.00 Wita. Saat menemui Tjok Pemecutan di kediamannya di Puri Pemecutan, Denpasar Barat, Geredeg didampingi pengusaha hotel asal Kuta, Badung, Anak Agung Alit Arimbawa. Sedangkan Tjok Pemecutan didampingi sejumlah kerabat puri.
Terungkap, rekomendasi Cagub Bali 2018 yang dikantongi Sudikerta masih gonjang-ganjing. Sebab, sampai saat ini belum ada Calon Wakil Gubernur (Cawagub) Bali yang definitif. SK Rekomendasi Cagub Bali 2018 dari DPP Golkar untuk Sudikerta pun disebutkan masih bisa dievaluasi.
Kubu Sudikerta tidak terima jurus Geredeg yang selama ini dianggap getol menyuarakan SK Rekomendasi Cagub Bali 2018 dari DPP Golkar untuk Sudikerta masih bisa berubah dan dievaluasi. Internal Golkar pun sempat bergolak atas kondisi tersebut.* nat
1
Komentar