Gubernur Koster Tekankan Pemangku Agama Jaga Etika
SINGARAJA, NusaBali
Gubernur Bali Wayan Koster angkat bicara mengenai oknum pemuka agama di Buleleng yang foto asusilanya beredar belakangan ini di grup aplikasi perpesanan.
Menurut Gubernur Koster, pemangku agama harus menjaga sikap, tindakan, maupun ucapan. Sebab mereka menjadi suri tauladan serta panutan bagi umat Hindu. Menurut Gubernur Koster, tugas pemangku agama berhubungan dengan dunia maupun kegiatan niskala. Sehingga sudah sepatutnya menjaga dan berhati-hati dengan apa yang dilakukan. Kejadian beredarnya foto asusila oknum pemangku agama itu diharapkan menjadi pelajaran pada pemangku agama lainnya menghindari hal-hal yang tak pantas.
Pesan itu disampaikan Gubernur Koster saat menghadiri HUT ke-17 Pasraman Pinandita Brahma Vidya Samgraha di Lingkungan Penarungan, Kelurahan Penarukan, Kecamatan/Kabupaten Buleleng, Senin (27/2). Dalam sambutannya, dia menekankan pentingnya tokoh agama memperhatikan soal etika.
"Apang sing buin viral care ibi. Uling Buleleng buin. Kami sudah minta Parisada (PHDI Bali) untuk menindaklanjuti hal ini. Ini jadi pelajaran kita semua. Sulinggih, Pinandita, Pamangku itu adalah sesuatu yang harus kita jadikan suatu teladan. Lakukan apa yang pantas dilakukan, dan menghindari sesuatu yang tidak patut dilakukan," ujarnya. Di sisi lain, pihaknya berjanji akan memberikan hibah untuk kegiatan Pasraman dalam APBD 2024 mendatang.
Menurutnya, pemerintah memiliki kewajiban memberikan hibah pada Pasraman. Sebab lembaga tersebut telah konsisten memberikan pembinaan dan pendidikan kepamangkuan. "Untuk mendukung program ini, supaya lebih memperkuat kegiatan yang ada di Pasraman. Pemerintah sepatutnya bersyukur atas keberadaan Pasraman ini untuk melakukan pembinaan pendidikan kepamangkuan yang semestinya ini dilaksanakan lembaga milik pemerintah. Tapi ini dilaksanakan oleh masyarakat dengan penuh dedikasi dan idealismenya," kata Gubernur asal Desa Sembiran, Kecamatan Tejakula, Buleleng ini.
Koster juga pun mengapresiasi langkah Pasraman yang telah mendidik lebih dari 2.400 orang pamangku. Koster berharap agar mereka yang telah menuntaskan pendidikannya, benar-benar menjalankan fungsinya di bidang spiritual maupun teladan di masyarakat. "Mudah-mudahan hasil pendidikannya bisa dijalankan dengan baik. Tidak saja menjalankan fungsi sebagai pamangku," harapnya.
Sementara itu, Ketua Panitia HUT ke-17 Pasraman Pinandita Brahma Vidya Samgraha, Ida Bhawati Hermawan Tangkas mengatakan Yayasan Pasraman telah melatih sedikitnya 2.400 orang pamangku. Menurutnya, yayasan hanya berperan dalam meningkatkan pengetahuan para pamangku di bidang mantra, upakara, dan etika. Ida Bhawati Hermawan menjelaskan yayasan tak pernah mencetak pamangku. Sebab pamangku harus melalui proses kajumput, pemilihan, keturunan atau sutri. "Kami hanya menjadi ruang belajar mereka," kata singkat. *mz
1
Komentar