Jokowi Sentil PDAM, Diminta Tak Seenaknya Naikkan Tarif
JAKARTA, NusaBali
Menjelang bulan Ramadan dan Hari Raya Idul Fitri, pemerintah mulai rutin memonitor sejumlah barang-barang kebutuhan masyarakat.
Ini dilakukan untuk menekan kenaikan harga yang menyebabkan inflasi. Menteri Dalam Negeri Tito Karnavian Senin (27/2) menggelar rapat koordinasi pengendalian inflasi daerah 2023 secara hybrid dengan para pemerintah daerah. Pada kesempatan itu, ia mengungkapkan ada pesan khusus dari Presiden Joko Widodo.
Pesan khusus itu terkait dengan air minum PDAM. Tito bilang Jokowi meminta Pemda tidak seenaknya menaikkan harga air minum PDAM secara tiba-tiba yang memberatkan masyarakat.
"Yang diatur pemerintah daerah seperti air minum, ini Bapak Presiden menyampaikan air minum jangan naik tiba-tiba tinggi sekali untuk mengejar keuntungan karena rugi mungkin, tapi naiknya bertahap supaya tidak kaget masyarakat, beradaptasi," kata Tito dalam Rakor Pengendalian Inflasi, seperti dilansir CNBCIndonesia.com, Senin (27/2).
Sebagai informasi, penetapan tarif air minum memang menjadi kewenangan setiap kepala daerah. Ini diatur dalam Peraturan Pemerintah (PP) No. 16 Tahun 2005 tentang Pengembangan Sistem Penyediaan Air Minum mengatur penerapan tarif yang ditetapkan oleh masing-masing Kepala Daerah berdasarkan usulan direksi, dan setelah disetujui dewan pengawas.
Selain air minumPDAM, Pemda juga diminta untuk mampu mengendalikan harga-harga pangan seperti cabai merah, ikan kembung, telur ayam ras, serta daging ayam ras.
Sementara itu, Tito memaparkan sejumlah strategi pemerintah mengendalikan harga-harga barang yang biasanya naik pada saat puasa dan lebaran. Ia mengungkapkan dalam menghadapi momen musiman itu, pemerintah pusat akan melakukan intervensi terhadap harga-harga barang yang dapat diatur pemerintah, diantaranya harga gas seperti LPG, bahan bakar minyak, hingga tiket pesawat terbang atau alat transportasi lainnya.
"Terutama intervensi pemerintah pusat itu adalah administered price, harga-harga yang memang dikendalikan, diatur oleh pemerintah pusat, seperti bahan bakar gas, BBM, bahan bakar gas rumah tangga, LPG 3kg, dan transportasi udara," ungkap Tito.
Salah satu harga yang menjadi perhatian pemerintah pusat supaya terkendali adalah harga tiket pesawat. Makanya, pekan ini ia mengatakan, Tim Pengendali Inflasi Pusat akan menggelar rapat khusus agar harga avtur bisa ditekan.
"Transportasi udara, ini nanti minggu ini akan kami rapatkan lagi transportasi udara. Ini supaya avtur bisa turun dan para operator penerbangan juga bisa menurunkan harga karena salah satu penyumbang 1,8% inflasi kita itu masalah transportasi udara," tegasnya.
Selain terkait harga-harga itu, pemerintah pusat kata Tito juga memfokuskan pengendalian harga tarif listrik, dan produk pangan seperti beras serta minyak goreng. Ia memastikan untuk barang-barang komoditas itu akan diturunkan harganya dalam waktu dekat.
Sebagai informasi, sebetulnya harga tiket pesawat kembali turun. Untuk penerbangan Jakarta-Bali yang beberapa bulan lalu sempat menyentuh jutaan, kini harga tiket termurahnya sudah di bawah Rp 700 ribu, bahkan untuk penerbangan di akhir pekan.
Sementara itu, untuk beras, Harga Badan Pangan Nasional per Sabtu (25/2) rata rata harga beras Premium masih bertengger pada angka Rp 13.510 per kilogram, lebih tinggi dari posisi pekan lalu (18/2/2023) Rp 13.480 per kilogram. Sedangkan harga beras medium pada periode yang sama Rp 11.830 per kilogram dari Rp 11.810 per kilogram. *
1
Komentar